KABAR SAROLANGUN –Musim kemarau yang masih terus melanda di Kabupaten Sarolangun terpantau 25 titik hotspot atau titik api di wilayah Kabupaten Sarolangun, Minggu (01/10/2023).
Titik hotspot tersebut berada di beberapa kecamatan, salah satunya Kecamatan Sarolangun. Yakni di Desa Sungai Baung, Titik hotspot tersebut setelah dilakukan pengecekan oleh tim, bahwa disebabkan karena kebakaran lahan.
Tim Satgas Karhutla Kabupaten Sarolangun yang dipimpin oleh PJ Bupati Sarolangun Bachril Bakri, pun mendatangi areal perkebunan sawit di Desa Sungai Baung, untuk melakukan pemadaman api yang kemudian berhasil di padamkan dengan baik.
Pabung Kodim 0420/Sarko Mayor Inf Abdul Azi mengatakan bahwa pihaknya bersama polri dan Pemerintah Daerah khususnya BPBD Sarolangun, dibantu oleh Manggala Agni, PMI serta stake holder lainnya dan juga pemerintah Desa setempat akan memastikan titik hotspot yang terpantau untuk dilakukan pemantauan.
Bila memang ada terjadi kebakaran lahan, tim satgas karhutla akan memastikan bisa dipadamkan dengan baik.
” Di Kabupaten Sarolangun ada 25 titik hotspot, dimana titik api tersebut semuanya kita jaring dan kita pastikan api padam. Kebetulan yang kita lakukan pemadaman hari ini adalah lahan gambut sehingga agak sulit untuk memadamkannya,” katanya saat diwawancarai awak media.
Kata Abdul Aziz, saat ini kebakaran lahan di Kabupaten Sarolangun masih bisa terkendali dengan baik, baik lahan mineral maupun lahan gambut.
Namun bila kedepan memang ada hal yang emergency, membutuhkan pemadaman melalui helli kopter Water Bombing, pihaknya akan berkoordinasi dengan tim elang dari Provinsi Jambi.
” Helly water Bombing memang patroli tiap hari namun kalau situasi yang gambut demikian tidak bisa di siram lewat water bombing. Namun bila sewaktu-waktu kalau ada hal yang emergency yang memerlukan bantuan Helly, tim elang dari Jambi siap untuk memadamkan dari Jambi,” katanya.
Ia juga tak lupa untuk menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada, karena situasi dan cuaca hari hingga satu bulan kedepan panas, agar berhati-hati membuang puntung rokok di areal perkebunan, lahan kering ataupun kawasan hutan.
” Jangan buang puntung rokok sembarangan dan timbulkan kesadaran kalau masyarakat membuka lahan dengan cara membakar, boleh membuka lahan tapi jangan sampai membakar,” katanya.
Penulis : A.R Wahid Harahap