Rabu, Juli 2, 2025
spot_img
spot_img

Ramadhan Hingga Jelang Lebaran, Pemkab Sarolangun Lakukan Operasi Pasar Murah, Gas LPG 3 Kg dan Gerakan Pasar Murah 

Kabag Ekonomi dan SDA Davidman, ST, M.Si

KABAR SAROLANGUN – Dalam menghadapi bulan suci ramadhan serta menjelang hari raya idul Fitri 1446 Hijriyah/2025 Masehi, Pemerintah Kabupaten Sarolangun melakukan upaya dalam menjaga stabilitas harga pangan pokok dan ketersediaan gas LPG 3 kg.

Kabag Ekonomi dan SDA Setda Sarolangun Davidman, ST, M.Si, mengatakan bahwa upaya tersebut dengan melakukan operasi pasar sembako bersubsidi atau pasar murah, operasi gas LPG ukuran 3 kg dan Gerakan Pangan Murah.

Tiga upaya tersebut dilakukan bersama Dinas terkait seperti Dinas Perindustrian, Perdagangan UMKM dan koperasi (Perindagkop) dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sarolangun.

” Menjelang lebaran untuk stabilan harga, kita dalam menghadapi lebaran selama bulan puasa ada beberapa hal yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah salah satunya operasi pasar sembako murah maupun operasi gas LPG 3 kg oleh Disperindagkop,” katanya, Senin (24/03/2025).

” Dan dinas ketahanan pangan juga melakukan gerakan pangan murah dalam rangka menstabilkan harga agar selama bulan puasa dan mendekati lebaran harga pangan pokok kita bisa stabil,” kata dia menambahkan.

Untuk kondisi harga pangan pokok saat ini, kata Davidman bahwa dinas terkait intens turun ke lapangan dalam memantau pergerakan maupun perkembangan harga, khususnya dalam memantau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

” Berdasarkan harga laporan harian dari kawan-kawan dinas ketahanan pangan itu harga masih ada taraf stabil atau HET, kemarin ada diatas HET seperti cabe rawit geprek yang cukup tinggi dan komoditi lainnya masih dalam rentang het yang ditetapkan pemerintah,” katanya.

Untuk ketersedian gas LPG 3 kg selama ramadhan dan lebaran nanti, lanjut Davidman bahwa dinas terkait melalui disperindagkop telah mengurangi Pertamina yang ada di Provinsi Jambi.

” Gas LPG kemarin Disperindagkop sudah menyurati Pertamina yang ada di Jambi maka kemarin sudah dilaksanakan operasi gas LPG di beberapa tempat untuk memenuhi kebutuhan gas LPG 3 kg bagi masyarakat,”katanya.

Sementara untuk MinyaKita, tim satgas pangan polri dan pemerintah Kabupaten Sarolangun telah melakukan pengecekan ke pasar Sarolangun terhadap takaran atau volume yang berkurang dari kemasan 1 Liter.

Sedangkan untuk harga, memang MinyaKita di jual pedangan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang tertera di kemasan. Menurutnya hal itu dikarenakan rantai distribusi MinyaKita ini cukup panjang hingga sampai ke pedagang eceran.

” Minyakita, itu mungkin rantai distribusi sehingga pedagang menjual di atas harga HET, distributor ada di Jambi kemudian dibawa ke Sarolangun, sampai ke agen kemudian ke pedagang sehingga distribusi panjang menyebabkan di pasaran sampai ke pengecer harga naik di atas HET,” katanya.

” Kita coba cari solusi agar bagaimana harga MinyaKita nantinya ada pada renggang harga HET yang ditetapkan. Takaran kemarin satgas pangan polri dan Perindagkop sudah turun ke lapangan, hasilnya tidak ditemukan ada pengurangan volume,” kata dia menambahkan.

Penulis : A.R Wahid Harahap

- Advertisment -spot_img

BERITA TERBARU