Kamis, Juli 17, 2025
spot_img
spot_img

Kepala Bakesbangpol Sarolangun Hudri : Pendidikan Politik Ciptakan Masyarakat Demokratis, Kritis dan Berdaya Saing

Kepala Bakesbangpol Sarolangun Hudri saat memberikan pendidikan politik bagi gen alpha

KABAR SAROLANGUN – Kepala Bakesbangpol Kabupaten Sarolangun Hudri, S.Pd.I, M.Pd.I, menegaskan bahwa pendidikan politik bagi generasi muda khususnya gen alpha merupakan kunci dalam menciptakan masyarakat yang lebih demokratis, kritis dan berdaya dalam menentukan masa depan negara, khususnya daerah seperti di Kabupaten Sarolangun.

Hal itu dikatakan Hudri, dalam kegiatan sosialisasi pendidikan politik bagi gen Alpha, Rabu (21/05/2025) di Ruang Aula SMAN 2 Sarolangun, Kecamatan Singkut, yang menggandeng sejumlah nara sumber seperti Ketua KPU Sarolangun Ahmad Mujaddid, S.Pd.I.

Kata Hudri, pendidikan politik bagi Gen Alpha sangat penting untuk membentuk kesadaran dan partisipasi mereka dalam proses politik dan demokrasi. Dimana dengan pendidikan politik yang efektif, Gen Alpha dapat menjadi warga negara yang lebih sadar, kritis, dan partisipatif dalam proses politik dan demokrasi.

” Namun, masih banyak tantangan yang perlu diatasi agar pendidikan politik dapat diterapkan secara efektif, seperti kurangnya kurikulum yang memadai, apatisme politik, serta pengaruh media sosial yang berpotensi menyesatkan,” katanya.

Selain itu, kata pejabat eselon II ini bahwa pendidikan politik bukanlah semata-mata urusan partai politik atau anggota partai, tetapi menjadi tanggung jawab negara untuk memberdayakan warganya dengan pemahaman yang kuat akan peran serta dalam kehidupan politik. Khusus bagi generasi muda, pemahaman tentang politik masih sangat minim.

” Dengan tingginya persentase pemilih pemula pada Pilkada Tahun 2024 kemarin, pemerintah di semua tingkatan mulai dari desa hingga kabupaten, diharapkan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak terkait dalam memberikan pendidikan politik,” katanya.

” Langkah-langkah konkret seperti turun ke sekolah-sekolah dan kampus-kampus dianggap penting untuk memberikan pencerahan politik kepada generasi muda,” kata dia menambahkan.

Kegiatan sosialisasi pendidikan politik bagi para generasi muda di SMAN 2 Sarolangun

Selain itu, secara esensialnya, lanjut Hudri bahwa pendidikan politik membantu generasi muda memahami hak-hak dasar mereka, seperti hak untuk memilih, hak atas kebebasan berpendapat, serta hak untuk mengawasi kebijakan pemerintah. Selain itu, mereka juga menjadi lebih sadar akan kewajiban mereka, seperti membayar pajak, menghormati hukum, dan menjaga ketertiban sosial.

Generasi muda sering kali dianggap kurang peduli terhadap politik. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kurangnya partisipasi politik di kalangan anak muda lebih disebabkan oleh minimnya pemahaman mereka tentang politik, bukan karena ketidakpedulian (Verba, Schlozman, & Brady, 1995).

” Dengan pendidikan politik yang baik, generasi muda dapat lebih memahami pentingnya partisipasi politik dan bagaimana mereka dapat berkontribusi, baik melalui pemungutan suara, keterlibatan dalam diskusi politik, atau bahkan mencalonkan diri dalam jabatan publik,” katanya.

Di era digital, disinformasi politik dan berita palsu (fake news) menjadi tantangan besar. Media sosial sering kali digunakan untuk menyebarkan informasi yang bias atau bahkan manipulatif. Pendidikan politik yang baik dapat membantu generasi muda dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis, sehingga mereka dapat membedakan informasi yang valid dari propaganda atau hoaks.

” Harapan saya dengan adanya Sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman politik dan Pendidikan politik memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi muda yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, aktif dalam partisipasi politik, serta mampu berpikir kritis terhadap informasi yang di terima,” katanya.

Cara pendidikan politik bagi Gen Alpha, bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :

1. Integrasi dalam kurikulum : Pendidikan politik dapat diintegrasikan dalam kurikulum sekolah, seperti dalam mata pelajaran sejarah, pendidikan kewarganegaraan, atau studi sosial.

2. Penggunaan teknologi : Teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan pendidikan politik, seperti melalui platform online, media sosial, atau aplikasi pendidikan.

3. Kegiatan ekstrakurikuler : Kegiatan ekstrakurikuler, seperti debat, diskusi, atau kegiatan sosial, dapat membantu Gen Alpha mengembangkan keterampilan politik dan meningkatkan kesadaran politik.

4. Penglibatan masyarakat : Penglibatan masyarakat dalam pendidikan politik dapat membantu Gen Alpha memahami proses politik dan meningkatkan partisipasi mereka dalam demokrasi.

Penulis : A.R Wahid Harahap

- Advertisment -spot_img

BERITA TERBARU