Rabu, Juli 9, 2025
spot_img
spot_img

DPAD Sarolangun Gelar Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Terbaik Tahun 2025

Kepala DPAD Sarolangun Waldi Bakri bersama Kabid Rosdiana dan para dewan juri saat mendatangi perpustakaan Desa Bangun Jayo melakukan penilaian

KABAR SAROLANGUN – Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kabupaten Sarolangun melaksanakan kegiatan lomba perpustakaan Desa/Kelurahan terbaik tingkat Kabupaten Sarolangun tahun 2025.

Kepala DPAD Sarolangun H A Waldi Bakri, S.IP, S.Sos mengatakan bahwa kegiatan lomba perpustakaan Desa dan Kelurahan ini dilaksanakan selama 10 hari terhitung dari 10 s.d 20 Juni 2025, dengan melakukan penilaian 20 perpustakaan desa dan kelurahan, dimana empat perpustakaan diantarnya dark Kelurahan.

” Kita melaksanakan lomba perpustakaan terbaik desa dan kelurahan, dan penilaian dilakukan oleh tim juri dari tanggal 10 s.d 20 Juni 2025,” katanya, didampingi Kabid Pembinaan Perpustakaan dan Kegemaran Membaca Rosdiana, S.Pd, Selasa (08/07/2025).

Waldi Bakri menjelaskan perpustakaan desa dan kelurahan yang dilakukan penilaian di fokuskan kepada program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi sosial (TP-BIS) yang merupakan program Perpustakaan Nasional RI.

” Yang paling kami prioritaskan perpustakaan desa yang dapat bantuan perpusnas yakni inklusi sosial. Pengumuman di tanggal 20 Juni 2025, ada kurang lebih memakan waktu 6 hari dalam melakukan penilaian dan kami langsung tim juri mengumumkan pemenangnya, juara 1, 2 dan 3, harapan 1, 2 dan 3,” katanya.

Dewan juri saat melakukan kunjungan dan penilaian Perpustakaan desa dan kelurahan
Penilaian Perpustakaan bersama para dewan juri

Selain itu, Waldi Bakri mengharapkan melalui lomba perpustakaan ini dapat mendorong masyarakat untuk gemar budaya membaca di perpustakaan desa dan kelurahan.

Dimana Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TP-BIS) adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan mengubah perpustakaan menjadi pusat pembelajaran dan aktivitas sosial yang dinamis. TP-BIS juga dapat menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, serta meningkatkan peran perpustakaan dalam pembangunan masyarakat.

” Kita harapkan masyarakat kita gemar budaya membaca di perpustakaan desa dan kelurahan dan dengan adanya bantuan TP BIS, bukan sekedar membaca dinpeprustakaan tetapi juga bisa mempraktekkan dari buku yang dibaca pengunjung seperti budidaya ikan,kuliner, UMKM, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sesuai dengan tujuan program Transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial,” katanya.

” Kami setiap pembinaan sekaligus mensosialisasikan program tp bis, ayo giat dan semacam evaluasi dari perpusnas RI harus menginput kegiatan di aplikasi SIM, apakah perpustakaan itu aktif atau tidak akan diketahui. Penyerahan piala dan piagam penghargaan akan kita serahkan dalam waktu dekat ini,” kata dia menambahkan.

Penulis : A. R Wahid Harahap

- Advertisment -spot_img

BERITA TERBARU