
KABAR SAROLANGUN – Selama lebih kurang satu bulan program dokter maju yang digagas oleh Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Hurmin-Gerry Trisatwika, jumlah pasien yang ditangani para tim dokter maju di seluruh Kecamatan sudah hampir mencapai 1.000 orang.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun mencatat bahwa dari kunjungan tim dokter maju selama ini pasien rata-rata mengidap Penyakit Tidak Menular (PTM).
Kadis Kesehatan Kabupaten Sarolangun Bambang Hermanto, SE, MM, kepada media online kabarsarolangun.com mengatakan bahwa pihaknya bersama tim dokter maju di setiap puskesmas intens turun secara door to door melihat kondisi warga yang sedang sakit khususnya bagi orang yang kurang mampu.
” Hari ini kita mendampingi bapak Bupati Sarolangun mengunjungi pasien langsung bersama tim dokter maju. Alhamdulillah dengan adanya kita berkunjung ke masyarakat, juga bisa mengambil tindakan pengobatan yang dilakukan tim dokter maju dan pemeriksaan kesehatan,” katanya, Senin (15/09/2025) saat mendampingi Bupati Sarolangun Hurmin turun melihat kesigapan tim dokter maju.

Dikatakan Bambang Hermanto, selama satu bulan dengan hampir 1000 orang pasien di empat kecamatan, seperti di Kecamatan Batang Asai diatas 300 pasien, begitu juga dengan Kecamatan Sarolangun dan Kecamatan Singkut.
” Rata-rata pasien mengidap penyakit tidak menular seperti stroke, diabetes, hipertensi. Kita temukan juga kolestrol, asam urat dan gula darah,” katanya.
Tak hanya sampai disitu, dari kunjungan tim dokter maju, khususnya di wilayah Singkut V, Kecamatan Singkut baru-baru ini, juga ditemukan adanya anak balita dengan gizi buruk.
Kata Bambang Hermanto, dengan kondisi anak yang sangat memperihatinkan sehingga harus dilakukan rujuk dengan penanganan lebih lanjut ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
” Anak gizi buruk kita temukan di wilayah Singkut V, kita lakukan pengobatan dan rujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut, karena bayi itu memerlukan harus mendapatkan perawatan bukan lagi di pelayanan dasar,” katanya.
Selain itu, pasien yang ditangani tim dokter maju ini juga mayoritas kalangan masyarakat lanjut usia (Lansia), karena menurutnya menang lansia sangat rentan sakit dan juga secara naluriah banyak enggan untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan untuk berobat.
” Jadi dengan adanya datang kita memberikan pengobatan dan edukasi penyuluhan diharapkan bisa mengurangi rasa sakit pasien kita dan mengurangi beban psikologisnya,” katanya.
Penulis : A.R Wahid Harahap