Kamis, September 18, 2025
spot_img
spot_img

Kejari Sarolangun Gelar Rakor Tim PAKEM Kabupaten Sarolangun Tahun 2025, Ini Pokok Bahasannya

Kajari Sarolangun Rolly Manampiring saat membuka kegiatan Rakor Tim PAKEM Kabupaten Sarolangun

KABAR SAROLANGUN – Kejaksaan Negeri Sarolangun menggelar kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat (PAKEM) Kabupaten Sarolangun tahun 2025, Rabu (17/09/2025) di Ruang Aula Kantor Kejari Sarolangun.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kajari Sarolangun Rolly Manampiring, SH, MH yang dihadiri Kepala Kemenag Sarolangun Drs H M Syatar, S.Ag, Kepala Bakesbangpol Sarolangun Hudri, M.Pd.I, Kasi Intel Kejari Sarolangun Rikson Lothar Siagian, SH, MH, Ketua FKUB Sarolangun KH Rois Amin, M.Pd.I, Sekretaris MUI Sarolangun H Muhammad, S.Ag, PosBinda Provinsi Jambi.

Hadir juga Perwakilan Nahdatul ulama Abi Mas’ud, Pengurus Muhammadiyah Kab. Sarolangun, Jajaran OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Sekretaris JAI Provinsi Jambi Syarif Hidayatullah, Pengurus JAI Bpk. Subardi beserta anggota, Ketua LDII Sarolangun Duwi, Para Ulama, Penganut agama Kristen Protestan, Penganut agama Kristen Katolik, Penganut agama Hindu dan Penganut agama Budha serta tamu undangan lainnya.

Dalam arahannya, Kajari Sarolangun Rolly Manampiring mengatakan bahwa Forum Pakem ini tentu dalam menjaga ketertiban umum serta memelihara kerukunan umat beragama dan masyarakat. Sebagaimana diketahui bersama bahwa pengawasan aliran kepercayaan dan aliran keagamaan bukan untuk membatasi kebebasan beragama yang dijamin oleh undang-undang, melainkan untuk memastikan bahwa setiap kegiatan keagamaan dan kepercayaan dapat berjalan sesuai dengan aturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di NKRI.

” Sehingga tidak menimbulkan keresahan konflik ataupun ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara,” katanya.

Rolly Manampiring menambahkan bahwa kejaksaan diberikan kewenangan dalam melaksanakan pengawasan terhadap aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat maupun negara, dan itu sendiri dilaksanakan tidak berdiri sendiri namun melalui sinergitas dan kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan yang hadir dalam forum hari ini.

” Forum Pakem ini jangan hanya dilakukan sebagai seremonial belaka, tetapi menjadi benar-benar sebagai wadah koordinasi, komunikasi dan kolaborasi untuk mencegah potensi konflik sosial, menumbuhkan rasa saling menghormati antar umat beragama tentunya serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya.

” Setiap perbedaan mari kita kelola dengan Arif dan bijaksana, semoga forum ini dapat menjadi wadah untuk kita meningkatkan sinergitas dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara, memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan antar umat beragama,” kata dia menambahkan.

Kegiatan rakor berlangsung

Sementara itu, Kepala Kemenag Sarolangun M Syatar mengapresiasi kegiatan rakor tim pakem ini, dimana dihadiri lengkap dalam rapat pakem ini. Kegiatan ini menjadi wadah bagi dalam mewujudkan kerukunan umat beragama dalam mewujudkan Sarolangun maju.

” Alhamdulillah berperan menjaga kedamaian dan ketentraman, dan kehadiran kita disini bukan kita mencari perbedaan. Kita akan menyatukan visi dan misi kita dalam mewujudkan kerukunan perdamaian dan menjaga keharmonisan di Kabupaten Sarolangun,” katanya.

Menurutnya, Selama ini untuk Kabupaten Sarolangun, masalah kerukunan dan keharmonisan belum ada perselisihan, meskipun ada hal-hal yang menjadi pemicu tetapi bisa cepat diselesaikan.

Salah satu tugas Kementrian Agama dalah pembinaan dan pengawasan aliran kepercayaan, dan jika ada tempat ibadah yang belum didaptarkan agar dilaporkan, begitu juga kepengurusan.

” Kita bekerjasama dengan pakem dan instansi terkait. Jadi pertemuan kita hari ini menyatukan semangat kita untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan, NKRI harga mati. Jika dengan kita melaksanakan rutinitas kegamaan kita, lalu ada yang merasa tersinggung, ini perlu kita antisipasi. Kita bukan mencari kesalahan, tetapi kita bertugas untuk melakukan pengawasan,” katanya.

Disisi lain, Kepala Bakesbangpol Sarolangun Hudri juga menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung kinerja bapak Kajari Sarolangun Rolly Manampiring, Salah satunya dalam kegiatan Pakem. Aliran kepercayaan di Kabupaten Sarolangun ada LDDI, JAI, Naqsabandiyah, SPPI, MTA, dan lain-lain. Sebagai bentuk pengawasan tentu semua stakeholder tidak mau ada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan yang paling penting itu adalah deteksi dini.

” Pengawasan ini dilakukan secara bersama seluruh jajaran Tim pakem dan stakeholder yang ada, dan hari ini memang luar biasa, dan hadir lengkap. Niat kita sama bagiamana Sarolangun bisa aman, kondusif, stabil dan masyarakat bahagia,” katanya.

” Kami tentu selaku Bakesbangpol Sarolangun, kita lebih merajut kebersamaan kita. Apalagi situasi negara kita terkini sudah berangsur kondusif. Dan kita semua berkewajiban untuk menciptakan situasi yang kondusif di wilayah masing-masing,” kata dia menambahkan.

Hudri juga menjelaskan dihatalkna seluruh stakeholder agar berkomitmen bagaimana membangun komunikasi dua arah, sehingga antara pemerintah, Tim Rakor pakem dan lapisan masyarakat bisa terjalin dengan baik. Hal itu sebagai upaya untuk mewujudkan visi dan misi bapak Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun menuju Sarolangun maju.

” Dengan silaturrahmi dan komunikasi yang kita lakukan hari ini bisa kita melahirkan gagasan dan ide serta solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi bersama seluruh tim pakem,” katanya.

Poto bersama

Sementara itu, Ketua FKUB Sarolangun KH Rois Amin juga mengatakan agar seluruh tokoh lintas agama mengajak jamaahnya untuk bisa berdakwah, bangga dengan agamanya, dan merasa nyaman dengan agamanya.

” Perbedaan itu sebuah keniscayaan, bukan kelemahan tetapi sebuah kekuatan. Jadi perbedaan justru kekuatan plus kenikmatan,” katanya.

Secara Intern agama, agar seluruh tokoh agama buatkan konsep bahwa sama-sama melaksanakan agama masing-masing sesuai dengan menurut kebenaran masing-masing. Ketika beda agama, maka agamaku agamaku, dan agamamu agamamu.

” Aman dan nyaman itu kebutuhan hak asasi manusia, setiap agama kalau konsisten dengan ajaran agamanya akan merasa nyaman dan aman. Yang tidak aman itu, ketika penganut agamanya melenceng dari ajaran agamanya,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan dialog bersama dalam membahas Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat di Kabupaten Sarolangun yang diakhiri dengan Poto bersama.

Penulis : A.R Wahid Harahap

- Advertisment -spot_img

BERITA TERBARU