Kamis, November 6, 2025
spot_img
spot_img

Dua Orang Siswi MAN 1 Sarolangun Wakili Provinsi Jambi Ikuti Akademi Keluarga Indonesia Yang Digelar Kemendukbangga RI

Dua orang siswi MAN 1 Sarolangun saat berada di Auditorium Kemendukbangga dalam kegiatan Akademi keluarga Indonesia

KABAR SAROLANGUN – Kementrian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Republik Indonesia melaksanakan kegiatan Akademi Keluarga Indonesia.

Kegiatan itu dalam rangka menyiapkan remaja sebagai Generasi Emas Indonesia, yang kegiatan perdananya diselenggarakan secara hibrida di Ruang Auditorium Kantor Kemendukbangga/BKKBN serta secara daring melalui Zoom dan Youtube kemendukbangga_bkkbn, Kamis (18/09/2025).

Peserta kegiatan akademi keluarga Indonesia tersebut sebanyak 170 siswa/siswi dari 34 Provinsi, salah satunya Provinsi Jambi.

Perwakilan Provinsi Jambi ada sebanyak 5 orang, dua diantaranya merupakan siswi dari Kabupaten Sarolangun, asal sekolah MAN 1 Sarolangun.

Kedua orang siswi tersebut bernama Kaylis Jauhara yang duduk di kelas XB, dan Yelita, yang duduk di kelas XI IPS 2.

Kepala DPPKB Sarolangun Jupri, SE saat dikonfirmasi media online kabarsarolangun.com membenarkan adanya dua orang siswi asal Kabupaten Sarolangun mewakili Provinsi Jambi untuk mengikuti kegiatan akademi keluarga Indonesia yang digelar oleh Kemendukbangga tersebut.

” Kita mengirimkan dua orang siswa asal Man 1 Sarolangun mengikuti akademi keluarga Indonesia yang digelar oleh Kemendukbangga di Jakarta,” katanya, didampingi Kabid PPPP Mellysa Pusparani, SE, MM.

Kepala DPPKB Sarolangun Jupri bersama Kabid PPPP Mellysa Pusparani saat berdialog dengan Kepsek MAN 1 Sarolangun serta dua siswinya yang mengikuti kegiatan Akademi Keluarga Indonesia
Para pelajar Indonesia saat memasuki Auditorium Kemendukbangga untuk mengikuti kegiatan Akademi Keluarga Indonesia 

Jupri menambahkan bahwa MAN 1 Sarolangun telah ditetapkan sebagai Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) Paripurna berdasarkan Keputusan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nomor 302/Kep/D3/2022 tentang penetapan SSK dengan kriteria paripurna tahun 2022.

” Jadi kemarin kita sepakati dengan pihak MAN 1 Sarolangun untuk dua orang mengikuti akademi keluarga Indonesia ini dari keluarga yang kurang mampu, berprestasi dan memiliki kemampuan. Sebelumnya mereka belajar secara daring, dan saat ini puncaknya di laksanakan secara luring,” katanya.

” Segala pembiayaan pengiriman peserta di tanggung oleh BKKBN Perwakilan Provinsi Jambi. Dan tentu kita bersyukur anak-anak dari Sarolangun mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Program kementerian tersebut sebagai utusan pelajar dari Provinsi Jambi,” kata dia menambahkan.

Pengiriman siswi asal MAN 1 Sarolangun ini juga menindaklanjuti Surat Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Sekretaris Utama Nomor 712/PD.04/D3/2025 Tanggal 11 Juni 2025, dalam hal Peluncuran dan Pelaksanaan Akademi keluarga Tahun 2025.

” Akademi keluarga merupakan strategi untuk mencetak generasi penerus bangsa yang mampu membangun Keluarga Tangguh, Berkualitas dan Berbudaya,” kata Jupri.

Perlu diketahui bahwa akademi ini dirancang sebagai program pembentukan karakter remaja melalui pendidikan, edukasi, dan pelatihan yang berfokus pada kesiapan berkeluarga. Tujuannya adalah untuk menciptakan kader-kader keluarga sejak dini, yang kelak akan tumbuh menjadi pribadi matang dan bertanggung jawab dalam membentuk keluarga. Mereka inilah yang akan menjadi Keluarga Emas- keluarga yang tangguh, berkualitas, dan berperan sebagai tiang-tiang kokoh dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Jajaran Kemendukbangga saat menyampaikan beberapa hal dalam kegiatan Akademi Keluarga Indonesia

Menteri Mendukbangga Wihaji berharap setelah kegiatan ini para remaja dapat menjadi generasi penerus yang merupakan bagian dari bonus demografi. Karena dengan memiliki character building yang kuat,  potensi bonus demografi akan dapat dimaksimalkan.

Akademi Keluarga Indonesia tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai dasar keluarga, kesadaran akan isu-isu kependudukan, pemahaman tentang kesehatan reproduksi, serta keterampilan perencanaan hidup secara sehat dan rasional.

” Program ini dirancang secara interaktif dan kontekstual agar sesuai dengan kebutuhan dan dinamika remaja masa kini,” katanya.

Lebih jauh, melalui program ini, para remaja akan dilatih untuk memahami bahwa membangun keluarga bukanlah sekadar urusan pribadi, melainkan kontribusi nyata terhadap keberlanjutan pembangunan bangsa. Mereka akan didorong untuk menjadikan keluarga sebagai pusat pendidikan karakter, tempat tumbuhnya semangat kebangsaan, etika sosial, dan kesadaran akan pentingnya peran dalam masyarakat.

Tujuan Kegiatan ini, diantaranya (1) Membentuk karakter siswa, mahasiswa dan individu remaja menjadi generasi tangguh, berkualitas dan berbudaya. (2). Meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa, mahasiswa dan individu remaja tentang isu dan tantangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

(3). Mempersiapkan sejak dini nilai-nilai luhur dan norma berkeluarga di Indonesia serta kelak dapat menerapkan 8 (delapan) Fungsi Keluarga ketika merencanakan membangun keluarga.

Penulis : A.R Wahid Harahap

- Advertisment -spot_img

BERITA TERBARU