KABAR SAROLANGUN –Pemerintah Kabupaten Sarolangun dinilai telah berhasil dalam menurunkan dan menekan angka stunting di wilayah Kabupaten Sarolangun.
Atas keberhasilan tersebut, Pemerintah Pusat melalui Kementrian Keuangan Republik Indonesia memberikan kembali dana insentif fiskal tahun berjalan tahun anggaran 2024.
Dana insentif fiskal tersebut pada kategori Kinerja Penurunan Stunting, yang diberikan kepada 130 Pemerintah Daerah se-Indonesia, salah satunya Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun yang menerima dan insentif fiskal sebesar Rp 6.048.373.000,-(Enam Miliar Empat Puluh Delapan Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Tiga Ribu).
Dana insentif fiskal tersebut tersebut diterima langsung Penjabat Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri, M.App, Sc, yang diserahkan oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, Rabu (04/09/2024) di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta Selatan, dalam kegiatan Rakornas Percepatan Penurunan Stunting 2024.
Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah Mentri, Para Gubernur penerima Penghargaan, Para Bupati/Walikota Penerima Penghargaan, Kadis Kesehatan Sarolangun Bambang Hermanto, SE, MM, Kepala DPMD Sarolangun Muliyadi, S.Sos, Plt Kepala DPPKB Sarolangun Linda Novita Herawati, dan Plt Kepala Bappeda Sarolangun Hazrian, SE, M.Si.
Kepada media ini, Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri mengatakan bahwa penerimaan penghargaan dana insentif fiskal dari Menkeu merupakan penghargaan insentif fiskal pertama yang didapatkan untuk kategori percepatan penurunan stunting.
” Artinya, menunjukan kinerja kita dalam penurunan angka stunting mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Kita tahun 2023 angka stunting sebesar 4, 8 persen berdasarkan data survey kesehatan Indonesia (SKI) kita dibawah rata-rata nasional yang saat ini masih di tahun 2023 21,5 persen,” katanya.
Bachril Bakri juga menegaskan bahwa berdasarkan data Survey Kesehatan Indonesia, angka stunting di Kabupaten Sarolangun turun drastis dari tahun 2022 sebesar 16,8 persen menjadi di tahun 2023 sebesar 4,8 persen, ada penurunan 12 persen.
” Angka stunting kita lebih rendah dari dibandingkan rata rata nasional 21,5 persen dan target di tahun 2024 angka stunting nasional itu 14 persen dan kita Sarolangun berharap lebih rendah dari sekarang ini, kita berharap Sarolangun tahun 2024 bebas angka stunting,” katanya.
Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran OPD yang telah bersinergi dalam upaya percepatan penurunan stunting, jajaran forkopimda Sarolangun dan seluruh stake holder serta lapisan masyarakat Sarolangun yang telah mendukung Pemerintah dalam upaya bersama menurunkan angka stunting.
” Menurunkan angka stunting mencapai bebas stunting, mari sama sama kita bekerja untuk mempertahankan kinerja yang sudah ada sehingga stunting betul-betul bebas di Kabupaten Sarolangun, dan tahun 2045 Indonesia emas, Sarolangun bebas stunting dan sumber daya manusia dapat berdaya saing di dalam era globalisasi, Indonesia maju 2045,” katanya.
” Mari bersama sama seluruh pihak SKPD terkait, stake holder terkait bekerja dengan baik untuk mencapai bebas stunting, mari sama-sama menciptakan inovasi untuk perbaikan dan menekan angka stunting di wilayah Kabupaten Sarolangun,” kata dia menambahkan.
Penulis : A.R Wahid Harahap