
KABAR SAROLANGUN – Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Provinsi Jambi bersama Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Sarolangun menggelar Rapat Koordinasi Perapatan Luas Tambah Tanam (LTT) dan Bimbingan Tekhnis (Bimtek) Mitigasi Kekeringan Kabupaten Sarolangun Tahun 2025, Selasa (05/08/2025) di ruang Aula UPTD BPPP Dinas TPHP Sarolangun.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala BRMP Provinsi Jambi Firdaus, SP, M.Si, Kadis TPHP Sarolangun Dulmuin, SP, LO Swasembada Pangan Kabupaten Sarolangun Gunadi, Kabid Tanaman Pangan TPHP Sarolangun Diswal M Putra, SP, Kabid PSP TPHP Sarolangun Harmilus, SP, Kabid Perkebunan TPHP Sarolangun Zamromy, Kepala UPTD BPPP Kabupaten Sarolangun Sutrianti, S.PKP, Jajaran BRMP Provinsi Jambi, Korwil BPP Kecamatan se-Kabupaten Sarolangun serta Para perwakilan PPL Kecamatan se-Kabupaten Sarolangun.

Dalam laporannya, Kepala UPTD BPPP Dinas TPHP Sarolangun Sutrianti mengucapkan terima kasih kepada BRMP Provinsi Jambi yang telah melaksanakan kegiatan ini dalam rangka pertemuan dengan korwil BPP Kecamatan se-Kabupaten Sarolangun.
” Kegiatan ini diikuti sebanyak 60 orang peserta dari seluruh korwil BPP Kecamatan se-Kabupaten Sarolangun. Saya berharap bapak dan ibu korwil BPP Kecamatan se-Kabupaten Sarolangun bisa mengikuti kegiatan ini sampai selesai,” katanya.
Sementara itu, Kadis TPHP Sarolangun Dulmuin mengatakan dalam rangka rakor percepatan LTT dan mitigasi kekeringan Kabupaten Sarolangun ini sangat penting, maka ia meminta kepada kepada seluruh peserta untuk ikut sampai selesai.
” Kalau ada pertanyaan atau ada hal-hal yang perlu dibahas untuk ditanyakan langsung kepada bapak kepala BRMP Provinsi Jambi,” katanya.
Dulmuin juga mengajak seluruh korwil dan PPL bahwa saya konsen dari awal harus bangga jadi penyuluh, itu harus ditanamkan sejak awal. Menurutnya, seorang penyuluh harus ceria, enjoy di lapangan dan jangan sampai terbebani dengan tugas penyuluh.
” Para penyuluh ini adalah ujung tombak dari pada pertanian, pendekar pertanian dimana tidak boleh mengeluh. Kalau ditemui masalah maupun kendala baru kita lapor,” katanya.

” Kita ada sebanyak 116 orang penyuluh terdiri dari PNS dan PPPK, kemudian ada tambahan 8 orang CPNS uang mensupport di beberapa Kecamatan,” kata dia menambahkan.
Selain itu, dalam menunjang program Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun dalam Penyuluh maju atau PPL Maju, seluruh penyuluh pertanian harus tahu kondisi wilayah masing-masing desa dan kelurahan, potensi luas lahan baku sawah berapa, luas lahan sawah kering berapa, luas lahan perkebunan berapa.
” Pemberian bibit gratis salah satu program bapak Bupati, itu baik tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan. Seperti padi, jagung, cabe, bawang, program PSR. Untuk program PPL Maju, jadi prioritas program bapak Bupati. Cuman kita ada kendala, apakah boleh PPL yang sejak 01 Januari 2025 jadi pegawai pusat mendapatkan honor dari APBD Kabupaten Sarolangun,” katanya.
Ia juga menjelaskan pada bulan Agustus 2025 ini ada sebanyak 1.060 hektar Luas Tambah Tanam (LTT) yang ditargetkan di wilayah Kabupaten Sarolangun, maka iapun berharap target di bulan Agustus ini bisa target kalau perlu surplus.
” Saya harapkan bapak dan ibu PPL melaporkan penanaman padi hingga panen padi. Laporannya harus sama dari pengukuhan, korwil, UPTD dan dinas baru kemudian ke BRMP. Target kami bersama BRMP Jambi tanggal 30 September 2025 itu sudah hijau. Hitungan kami 01 Oktober 2024 sampai 30 September 2025 itu setahun,” katanya.
Kemudian program cetak sawah, berdasarkan hasil pertemuan Bapak Bupati Sarolangun dan Mentri Pertanian beberapa waktu lalu ada sebanyak 2.000 hektar cetak sawah baru. ” Sekarang yang sudah ada CPCL nya baru 729 hektar, jadi tentunya masih kurang. Maka mari kita bergerak bersama,” katanya.

Disamping itu, Kepala BRMP Provinsi Jambi Firdaus berharap seluruh penyuluh pertanian lapangan di Kabupaten Sarolangun dapat terus meningkatkan kinerja dan mengikuti proses uji kompetensi untuk meningkatkan penyuluh muda ke penyuluh madya dan seterusnya menjadi penyuluh utama tentunya dengan memenuhi kredit poin.
” Tugas kita sebagai penyuluh, tentu kita harus mendukung penuh program bapak presiden dalam mewujudkan swasembada beras empat tahun kedepan,” katanya.
Kata Firdaus, untuk mencapai swasembada harus mencapai peningkatan produksi, kalau rata-rata di Kabupaten Sarolangun produktivitas 4,5 ton perhektar. Maka dalam waktu singkat untuk meningkatkan produksi, paling sampai 10 persen sehingga jadi 5 ton.
” Paling cepat untuk peningkatan produksi yaitu dengan penambahan luas tanam, atau LTT, atau dengan cara peningkatan IP kalau dulu sekali setahun menanam, bagaimana program sekarang bisa mencapai 2 sampai 3 kali nanam,” katanya.
Disebutkannya, bahwa Provinsi Jambi masih defisit beras saat ini karena masih kurang sedikit, dan Kabupaten Sarolangun dengan luas baku sawah 3.977 hektar, berapa habis beras dalam setahun tentu bisa diketahui apakah surplus atau defisit.
” Untuk menambah luas tanah, ada juga optimalisasi lahan (oplah) dari lahan rawa dan lahan non rawa, dimana ada 299 hektar lahan oplah tahun 2024. Untuk swasembada beras khusus kita bicarakan dulu untuk Kabupaten Sarolangun,” katanya.
” Kalau ada permasalahan setelah panen, petani tidak mau menggarap padahal ada sumber air. Satu tujuan kita lahan yang sudah dipanen untuk langsung di olah kembali. Apapun kegiatan selama kita, intinya tugas kita sebagai penyuluh dalam LTT ini dalam rangka mempercepat tanam atau menambah luas tanam,” kata dia menambahkan.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala BRMP Provinsi Jambi Firdaus, Kepala Dinas TPHP Sarolangun Dulmuin beserta jajaran melakukan dialog bersama dalam rangka Percepatan LTT dan Bimtek Mitigasi Kekeringan Kabupaten Sarolangun tahun 2025.
Penulis : A.R Wahid Harahap