KABAR SAROLANGUN – Kasus dugaan perselingkuhan Kepala Desa Seko Besar berinisial TS dengan bendaharanya inisial AF yang berujung digerebek warga saat berduaan sudah tengah malam sudah merebak dan menjadi konsumsi publik.
Bahkan kasus tersebut telah diselesaikan sidang adat desa Seko besar untuk menjatuhkan sanksi dan denda adat.
Terbaru, pria berinisial TS ini kemudian mengajukan surat pengunduran diri sebagai Kepala Desa Seko Besar yang dilayangkan kepada Camat Pauh Jupri, SE.
Hal itu dibenarkan Camat Pauh, Jupri, saat dikonfirmasi media kabarsarolangun.com, Kamis (09/01/2025) sore melalui WhatsApp pribadinya.
” Iya, benar. Hari ini saya menerima surat pengajuan pengunduran diri Saudara TS sebagai kepala desa Seko besar,” katanya.
Kata Camat, pihaknya akan menindaklanjuti surat pengunduran diri tersebut untuk disampaikan ke Dinas PMD Sarolangun dan Bupati Sarolangun. Hanya saja, masih ada menunggu surat dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Seko Besar.
” Kita tindaklanjuti untuk kita ajukan kepada bapak Bupati Sarolangun, cuman kita masih menunggu surat dari BPD, baru kita proses segala administrasi dan kita sampaikan kepada bapak Bupati,” katanya.
” Untuk sementara alasan yang bersangkutan mengundurkan diri karena persoalan kasus yang menimpa saudara TS, karena sudah malu kepada masyarakat atas sidang adat desa yang telah dilakukan karena kasus tersebut,” kata dia menambahkan.
Sebelumnya, diberitakan beredar informasi adanya kejadian adanya penggerebekan warga atas dugaan sumbang mata dan perselingkuhan yang dilakukan oleh oknum Kepala Desa, Asala kecamatan Pauh berinisial TS dengan seorang wanita di dalam sebuah rumah.
Penggerebekan tersebut terjadi pada Senin (06/01/2025) malam sekitar pukul 24.00 Wib, di rumah wanita berinisial AF yang disinyalir merupakan bendahara Desa yang dipimpin oleh oknum Kepala Desa tersebut.
Penulis : A.R Wahid Harahap
