KABAR SAROLANGUN – Untuk mencegah penyakit Septivemia Epizootika (SE) atau penyakit ngorok (tagere) yang merupakan penyakit yang sering menyerang hewan/ternak ruminansia khususnya sapi dan kerbau yang sifatnya akut atau fatal, Pemerintah Kabupaten Sarolangun saat ini gencar melakukan vaksinasi terhadap ternak.
Salah satunya di Desa Muara Cuban, Kecamatan Batang Asai, vaksinasi SE dilakukan pada puluhan hewan ternak kerbau yang ada di desa tersebut, Rabu (01/02/2023) pagi.
Kegiatan vaksinasi SE ini dilakukan langsung Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal, S.Pt, MM, di sela kegiatannya dalam kunjungan kerja di Kecamatan Batang Asai.
Tampak Kadis Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Sarolangun Dulmuin turut mendampingi dalam kegiatan vaksinasi SE ini bersama anggota DPRD Sarolangun Hermi, S.Sos, Asmarul, dan Kepala Desa Muara Cuban Julius Rangga Saputra.
Dalam keterangannya, Kepala Desa Muara Cuban Julius mengapresiasi atas kinerja penjabat bupati Sarolangun yang turun langsung memberikan vaksinasi SE bagi ternak kerbau, yang tentunya akan sangat bermanfaat dalam upaya pencegahan penyakit tersebut mewabah bagi ternak-ternak kerbau yang akan merugikan masyarakat.
” Kegiatan itu pencegahan penyakit terhadap ternak kerbau di desa kami, itu sangat positif sekali tentu kita sangat berterima kasih sekali kepada bapak penjabat bupati Sarolangun. Sudah di vaksin 30 ekor kerbau, dan kita berterima kasih akan hal itu. Saat ini belum ada yang terkena penyakit SE ini,” katanya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal, bahwa tentunya Pemerintah Kabupaten Sarolangun menghimbau kepada masyarakat akan mewaspadai penyakit hewan ternak seperti penyakit SE, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang bisa mewabah ke ternak lainnya.
Salah satu langkah pencegahannya, dilakukan vaksinasi secara periodik setiap enam bulan sekali, seperti di Desa Muara Cuban, Kecamatan Batang Asai.
” Ini dalam rangka pencegahan penyakit SE, tentu lebih baik mencegah dari pada mengobati. Kalau tidak dilakukan vaksinasi apalagi ada pergantian musim dari hujan ke panas atau sebaliknya akan mempengaruhi kesehatan ternak,” katanya.
Penulis : A.R Wahid Harahap