Rabu, September 17, 2025
spot_img
spot_img

DPPKB Sarolangun Gelar Rakor TP3S, Perkuat Langkah-langkah Pencegahan Stunting 

Kegiatan Rakor Tim TP3S Kabupaten Sarolangun dalam penguatan langkah-langkah percepatan pencegahan dan penurunan stunting

KABAR SAROLANGUN –Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Sarolangun menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Kabupaten Sarolangun, Rabu (17/09/2025) di Ruang Pola Utama Kantor Bupati Sarolangun.

Kegiatan tersebut dihadiri PJ Sekda Sarolangun Ir Dedy Hendry, M.Si, Kepala DPPKB Sarolangun Jupri, SE, Ketua BAZNAS Sarolangun Drs Ahmad Zaidan, MM, para kepala terkait, jajaran OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Kabid KKKK Eki Susanti, S.Pd.I, Kabid KB Umi Nilawati, SE, dan jajaran.

Kepala DPPKB Sarolangun Jupri mengatakan bahwa rakor tersebut dalam rangka penguatan langkah-langkah dan strategi TP3S yang sudah di SK oleh Bupati Sarolangun H Hurmin dalam melaksanakan program Gerakan Orang Tua Asuh Stunting (Genting), untuk mempercepat pencegahan dan penurunan angka stunting.

” Upaya kita dalam pencegahan, penanganan penurunan stunting di Kabupaten Sarolangun tahun 2025. DPPKB sebagai sekretariat TP3S Kabupaten Sarolangun, maka kami mengundang seluruh OPD terkait, kawan-kawan koordinator KB di setiap kecamatan untuk menyampaikan masukan dalam forum diskusi ini,” katanya.

Kepala DPPKB Sarolangun Jupri saat menyampaikan beberapa masukan

Jupri juga mengatakan melalui forum ini agar menyampaikan ide dan gagasan serta masukan dalam melaksanakan penanganan stunting, sebagaimana langkah-langkah yang memang diamanahkan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.

” Penanganan angka prevalensi stunting tahun 2025, sebagaimana kita menerima terbaik pertama di Provinsi Jambi. Tentu ini harus kita pertahankan dan akan ada monitoring dan evaluasi terhadap TP3S dari Pemerintah Provinsi,” katanya.

Ia juga menambahkan pihaknya juga akan melakukan launching inovasi dalam percepatan pencegahan dan penurunan stunting ini dengan sebutan Besti Catin yakni Bebas Stunting Calon Stunting.

” Tahun lalu, ada BAAS dimana Bapak Asuh Anak Stunting yang merupakan anggaran dari dana CSR. BAAS bertransformasi ke Gerakan Genting, tentu kita harapkan ada kebijakan pemerintah daerah dalam pencegahan penurunan stunting,” katanya.

Selain itu, tentu juga program Genting berupa pemberian bantuan bagi anak stunting dan keluarga beresiko stunting tetap dilakukan. Bisa berupa nutrisi seperti makanan bergizi, roti, Susi, telor, dan not nutrisi berupa penyediaan jamban yang baik di rumah, kemudian bisa juga berbentuk sosialisasi, edukasi kepada sasaran-sasaran masyarakat keluarga yang terindikasi stunting.

” 1164 data keluarga Beresiko Stunting dan mana yang perlu kita berikan bantuan baik berupa makanan bergizi, sosialisasi dan edukasi dan sebagainya. Stunting ini tugas kita bersama, bukan hanya tugas kami DPPKB saja. Kami harapkan ada langkah-langkah yang telah diinstruksi dan disahkan pimpinan yang harus kita laksanakan,” katanya.

Dari hasil rakor tersebut, TP3S Kabupaten Sarolangun akan memperkuat langkah-langkah TP3S dalam pencegahan penanganan penurunan stunting, Melakukan verifikasi lapangan terhadap keluarga beresiko stunting dan Melaksanakan aksi nyata dalam memberikan bantuan makanan bergizi bagi anak stunting melalui CSR dan pola Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).

Penulis : A.R Wahid Harahap

- Advertisment -spot_img

BERITA TERBARU