Minggu, September 8, 2024
BerandaDAERAHDPRD Sarolangun Gelar Rapat Paripurna Sidang Tahunan MPR-RI dan Pidato Kenegaraan Presiden...

DPRD Sarolangun Gelar Rapat Paripurna Sidang Tahunan MPR-RI dan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT RI Ke-78, Ini Arahan Presiden Joko Widodo

Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari, PJ Bupati Bachril Bakri dan Waka DPRD Sarolangun Aang Purnama, Syahrial Gunawan

KABAR SAROLANGUN – DPRD Kabupaten Sarolangun menggelar rapat paripurna  sidang tahunan MPR-RI dan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT RI Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia dalam sidang bersama DPR-RI dan DPD-RI, yang dilaksanakan dalam sidang paripurna DPRD Kabupaten Sarolangun, Rabu (16/08/2023) di gedung DPRD Sarolangun.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari, SE, M.Pd didampingi Wakil Ketua I DPRD Sarolangun Aang Purnama, SE, Wakil Ketua II DPRD Sarolangun Syahrial Gunawan, SE, yang berjalan dengan lancar.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Penjabat Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri, M.App, Sc, Kapolres Sarolangun AKBP Imam Rachman, S.IK, Dandim 0420/Sarko Letkol Inf Amaraldo Cornelius, Jajaran forkompinda Sarolangun, Sekda Sarolangun Ir Endang Abdul Naser, Kepala Kemenag Sarolangun Drs H M Syatar, S.Ag, Penjabat Ketua TP PKK Sarolangun Ny Indah Dewi Bachril, Para Anggota DPRD Sarolangun, Para Staf Ahli Bupati dan Asisten Setda Sarolangun, Para Kepala OPD Di lingkungan Pemkab Sarolangun dan unsur tripika Kecamatan.

Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari dalam rapat paripurna tersebut menyampaikan kata pengantar serta pembuka rapat Paripurna sidang tahunan MPR-RI dan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT RI Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia dalam sidang bersama DPR-RI dan DPD-RI.

” Setiap tahun presiden RI menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT kemerdekaan RI, maka kami mohon para hadirin untuk mengikuti dengan seksama pidato kenegaraan RI yang disampaikan sebentar lagi,” katanya.

Tontawi juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh jajaran forkompinda Kabupaten Sarolangun yang telah hadir dalam kegiatan rapat Paripurna sidang tahunan.

” Demikian telah kita ikuti bersama pidato kenegaraan Presiden RI serta jalannya rapat bersama DPR RI dan DPD RI di Jakarta, dan dalam kesempatan rapat paripurna DPRD Kabupaten Sarolangun kami tutup,” katanya.

Para Anggota DPRD Sarolangun

Sementara itu, Dalam pidato kenegaraannya, Presiden RI Ir Joko Widodo mengatakan bahwa menjadi seorang presiden bukanlah hal yang mudah dilalui seperti yang dibayangkan, menurutnya ada tanggungjawab besar yang harus diemban dan ada persoalan rakyat yang harus diselesaikan selaku pemimpin dalam sebuah negara.

” Saya tahu ada yang mengatakan saya itu bodoh, Fir’aun, tolol, tidak tahu apa-apa, dan itu saya terima saja. Tapi yang saya sangat sayangkan Budi pekerti luhur di wilayah berbudaya ini sangat memprihatinkan,” katanya.

Dikatakan Jokowi dalam pidatonya itu, bahwa Negara Indonesia saat ini punya peluang besar untuk meraih Indonesia emas di tahun 2045, dan meraih posisi di lima besar untuk kekuatan ekonomi di dunia, hanya saja tinggal apakah seluruh lapisan mau memfokuskan energi untuk bergerak maju, bukan untuk menghabiskan energi yang bergerak mundur.

” 68 persen usia produktif adalah kunci keberhasilan kita menuju Indonesia emas 2045. Momentum presidensi G-20, kesuksesan Indonesia menghadapi krisis Indonesia dalam tiga tahun terakhir telah mendongkrak Indonesia ke dalam percaturan dunia,” katanya.

“Indonesia sebagai mode Power of Asia, dan Indonesia termasuk yang mengalami kenaikan komprehensif ekonomi of power.
Dengan internasional trust yang tinggi, kredibilitas kita akan lebih tinggi, peluang tersebut harus dapat kita manfaatkan, rugi kita kalau tidak bisa memanfaatkan kesempatan ini, maka dari srartegis pertama kita harus mempersiapkan sumber daya manusia, dan kita telah Menurunkan angka stunting menjadi 21,46 persen tahun 2022, Indeks Pembangunan Manusia sebesar  72,9 di tahun 2022,” kata dia menambahkan.

Forkompinda Sarolangun saat mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI Ir Joko Widodo

Di akhir pidatonya, Presiden RI ketujuh ini, menegaskan bahwa Indonesia harus menjadi negara yang juga mampu mengolah sumber daya dan mampu memberikan nilai tambah serta mampu mensejahterakan rakyatnya, dan ini bisa dilakukan dengan hilirisasi, yakni melakukan transfer tekhnologi, memanfaatkan energi baru dan terbarukan serta meminimalisir dampak lingkungan.

” Hilirisasi yang kita lakukan adalah yang tidak hanya dilakukan pada komunitas mineral saja, tapi juga non mineral seperti lahan sawit, dan sebagainya. Upaya ini terus kita lakukan dan harus dapat dilanjutkan. Jika kita konsisten dan mampu melakukan hilirisasi untuk nikel, tembaga, CPO, maka dalam lima belas tahun pendapatan perkapita kita 15.800 US Dollar, atau sekitar Rp 214 juta,” katanya.

“Konsistensi reformasi struktural, kemudahan regulasi, kemudahan perizinan, pencegahan korupsi, bahwa semua itu menjadi modal bagi kita untuk bergerak maju menentukan nasib Indonesia kedepan. Menurut saya, Pemimpin itu harus punya publik trust, karena kepercayaan adalah salah satu penentu bisa berjalan atau tidaknya suatu keputusan, dan ini adalah modal dalam memimpin bangsa seperti Indonesia,” kata dia menambahkan.

Penulis : A.R Wahid Harahap

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

BERITA TERBARU