
KABAR SAROLANGUN – Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kabupaten Sarolangun saat ini menyediakan galeri untuk memasarkan hasil produksi dari Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang ada di berbagai Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Sarolangun.
Di galeri KPHP Sarolangun yang ada di Kelurahan Dusun Sarolangun, Kecamatan Sarolangun itu, selain ada beberapa produk yang bisa dibeli oleh masyarakat, juga bisa menjadi salah satu tempat duduk untuk meminum kopi dengan jenis kopi liberika ala cafe.
Kepala KPHP Limau Unit VII Hulu Sarolangun Arbain, ST kepada awak media mengatakan bahwa beberapa produk yang dipasarkan di dalam galeri KPHP Sarolangun itu ada Kopi Liberika ukuran 200 gram, Gula Aren, Madu Lebah, Beras hingga sejumlah karya kerajinan tangan yang terbuat dari bambu hingga rotan.
” Sebenarnya gampang, di KPHP sudah ada galeri. Ini merupakan milik forum kelompok tani hutan, sehingga semua produk itu ada disini sebagai contoh. Kalau ada pesanan dalam skala besar tinggal kita menghubungi kelompok tani,” katanya, Kamis (21/08/2025).
Arbain menjelaskan bahwa di galeri tersebut pihaknya membantu memasarkan produk kopi yang dikelola oleh kelompok tani, berupa kopi Liberika dan Kopi Robusta.
Menurutnya, potensi kopi liberika di Kabupaten Sarolangun hingga mencapai ribuan hektar. Sehingga dalam satu bulan, produksi apalagi saat musim panen bisa mencapai ratusan kilogram hingga ton.
” Kita punya ribuan hektar kebun kopi di Kecamatan Batang Asai. Kalau kondisinya bagus kemarin ada sampai 2-3 ton sekali panen,” katanya.
” Kalau beberapa pengunjung cafe yang duduk disini merasakan sensasi yang luar biasa. Liberika pada dataran di ketinggian 300 meteran sehingga aromanya luar biasa,” kata dia menambahkan.

Saat ini pihaknya melakukan pembinaan terhadap beberapa KUPS di beberapa desa di wilayah Kecamatan. Untuk kopi, pihaknya bahkan membantu mesin kopi, penepung, pengering.
” Alhamdulillah hari ini beberapa kelompok sudah bisa eksis. Kemasan 200 gram, harganya Rp 40 ribu, tidak mahal, kita jual di galeri kita,” katanya.
Untuk Madu Lebah, kata Arbain, di galeri KUPS ini tersedia madu trigona atau bahasa sehari-hari di tengah masyarakat Sarolangun madu kelulut.
Ada tujuh kelompok tani yang dibina oleh KPHP Limau Unit VII Hulu Sarolangun ini dalam budidaya madu lebah.
” Dari kecamatan limun, kalau madu lebah musiman, giat kita yang kita kembangkan itu madu trigona kalau bahasa dusunnya kelulut, ada tujuh kelompok kami bantu dan kami cek ke lapangan dan latih kelompok taninya dan ternyata madunya luar biasa,” katanya.
” Kalau hari ini, perbulan memang belum begitu banyak, kita baru mengembangkan ini madu. Kedepan prospek yang ada hari ini insa Allah madu trigona akan menjadi unggulan kedepannya,” katanya.
Selain itu, kelompok usaha Perhutanan Sosial saat ini mengalami kendala dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Maka iapun membuat semacam galeri di KPHP Sarolangun ini.
” Kopi kita cukup banyak potensinya, memang masih terkendala di sistem pemasaran begitu juga gula aren, cuma kendalanya ketika barang ini ada mau dipasarkan kemana makanya peran kami KPH membantu kelompok tani mencari pasar pasar untuk memasarkan produk dari kelompok tani,” katanya.
” Kopi kualitas saya secara pribadi belum begitu ahli, tetapi kawan-kawan yang sudah menikmati kopi cukup luar biasa apalagi liberika kita, ini kualitas kopi kita bagus dan luar biasa. Insa Allah dengan semua ini akan bisa mengangkat perekonomian kelompok tani kita di sekitar kawasan hutan,” kata dia menambahkan.
Bagi masyarakat Sarolangun yang ingin mendapatkan produk dari kelompok hasil usaha perhutanan sosial, silahkan mendatangi galeri KPHP Sarolangun yang ada di kota Sarolangun, dekat SMPN 2 Sarolangun.
Penulis : A.R Wahid Harahap