KABAR SAROLANGUN – Gubernur Jambi Dr H Alharis, S.Sos, MH bersama Penjabat Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri, M.App, Sc melakukan peresmian kedai pangan dan sekaligus launching kemasan beras ” “Balumbo Biduk Sarolangun” Kabupaten Sarolangun, Selasa (23/07/2024) di Gedung Pasar Singkut, Kecamatan Singkut.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari, SE, M.Pd, Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya, S.IK, M.Si, Dandim 0420/Sarko Letkol Inf Suyono, S.Sos, Plh Sekda Sarolangun Ir Dedy Hendry, M.Si dan Para kepala OPD dilingkungan Pemprov Jambi.
Selain itu hadir juga TP-PKK Kabupaten Sarolangun, Para asisten dan staf Ahli Bupati Sarolangun, Kadis Ketahanan Pangan Efrianto, S.Pd., M.Pd., Para kepala OPD Di lingkungan Pemkab Sarolangun, Unsur Tripika Kecamatan Singkut, tokoh masyarakat dan pedagang pasar Singkut.
Dalam sambutannya, Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri mengatakan pelaksanaan kegiatan ini sesuai amanat dalam Keputusan Presiden nomor 23 Tahun 2017 tentang Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan ditindaklanjuti Sarolangun dengan nomor Keputusan 341/PSDA/2023 Bupati tentang Penetapan Pembentukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Sarolangun.
” Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini sebagai salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Sarolangun untuk mengenalkan beras yang diproduksi oleh petani di Kabupaten Sarolangun yang dikemas dalam karung yang bertema tradisi khas sarolangun yaitu Belumbo Biduk,” katanya.
” Sehingga masyarakat termotivasi untuk membeli beras hasil produksi daerahnya sendiri. Hal ini dilakukan dalam rangka sosialisasi pasokan dan harga pangan untuk pengendalian inflasi,” mata dia menambahkan.
Bachril Bakri juga menjelaskan bahwa Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus membangun sinergi demi stabilisasi pasokan dan harga pangan. Ini dalam kerangka menjaga inflasi, khususnya inflasi pangan, agar tetap terkendali. Salah satu terobosan yang dilakukan adalah dengan membangun Kios atau kedai Pangan di Kabupaten Sarolangun.
” Harapan saya dengan peluncuran kemasan beras Belumbo Biduk ini Pemerintah Kabupaten Sarolangun ini dapat lebih mengenalkan beras produksi Sarolangun ini kepada masyarakat,” katanya.
Seiring dengan diresmikannya Kedai Pangan Kecamatan Singkut dan Gerakan Pangan Murah, Bachril Bakri juga berharap Kedai Pangan ini dapat menyediakan kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau.
Saat ini juga tengah dihadapkan dengan tingginya tingkat inflasi, dimana beras merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi baik secara nasional maupun di level provinsi dan Kabupaten/kota Pergerakan harga berna sedikit saja, tentu akan mempengaruhi angka inflasi.
” Berbagai upaya telah dilaksanakan Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun untuk pengendalian inflasi diantaranya adalah melaksanakan Operasi Pasar, Gerakan Pangan Murah (GPM) kebutuhan pangan pokok dan melakukan Kerjasama antar daerah untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok di Kabupaten Sarolangun,” katanya.
Berdasarkan Data Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sarolangun terdapat 6 tempat penggilingan padi di Kabupaten Sarolangun dimana 5 diantaranya berada di Kecamatan Pelawan yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Singkut sehingga sangat dimungkinkan untuk dipasarkan di Kedai Pangan Pasar Sirugkut.
Di Kabupaten Sarolangun terdapat dua Kedai Pangan yaitu satu Kedai Pangan Di Kecamatan Sarolangun dan satu lagi Kedai Pangan Pasar Singkut. Maka kalun berharap dengan adanya Kedai Pangan ini masyarakat dapat merasakan kehadiran dari pemerintah daerah, melalui penyediaan berbagai bahan pangan dengan harga yang lebih murah dan terjangkau
Sementara itu, Gubernur Jambi Alharis memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Sarolangun atas dibentuknya dan didirikannya kedai pangan Kabupaten Sarolangun, khususnya di Kecamatan Singkut.
Kedai pangan ini tentunya akan memantau harga komoditas pangan serta menyediakan harga pangan yang lebih murah bila terjadi kenaikan harga sembako, seperti cabe, minyak, tepung, telor, beras dan kebutuhan pokok lainnya.
” Kita sering menemukan tiba-tiba minyak langka, ketika langka harganya naik, itu faktor nya pendistribusian tidak lancar dan penimbunan. Kedai ini dibuat untuk menjadi acuan harga sehingga setiap hari ada standar harga di warung kita ini,” katanya.
” Kita juga ingin masyarakat kita, tidak merasa pemerintah tidak hadir dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat karena inflasi yang tinggi akan menghadirkan masalah baru di tengah masyarakat,” kata dia menambahkan.
Menurutnya, ini suatu program pemerintah untuk membantu masyarakat bagaimana harga pangan bisa stabil dan tidak membebani masyarakat dengan bisa mengendalikan harga supaya bisa terjangkau masyarakat.
” Saya juga memberikan apresiasi atas hadirnya kemasan beras asli dari Sarolangun yang dinamakan beras Balumbo bidik Sarolangun, ini suatu inovasi yang bagus dalam mewujudkan swasembada beras di Kabupaten Sarolangun khususnya dan umumnya di Provinsi Jambi,”katanya.
Penulis : A.R Wahid Harahap