KABAR SAROLANGUN – Komisi I DPRD Kabupaten Sarolangun merespon insiden baru-baru ini yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sarolangun, Desa Bukit, Kecamatan Pelawan.
Pasalnya dalam insiden keributan antara keluarga pasien dengan petugas medis di RSUD Sarolangun yang menghebohkan media sosial beberapa waktu lalu itu menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat yang mesti harus cepat ditangani.
Ketua Komisi l DPRD Sarolangun, Drs H Fahrul Rozi, M.Si mengatakan pihaknya baru melakukan hearing dengar pendapat dengan Dinas Kesehatan dan RSUD Sarolangun terkait persoalan tersebut.
“Salah satu bahasan kami yang kemarin sempat heboh tentang pelayanan soal pasang kateter kemarin,” katanya, Rabu (16/03/2022) kepada para awak media.
Menurut politisi partai Golkar ini bahwa sesuai penjelasan dari RSUD dan Dinas Kesehatan Sarolangun bahwa kejadian itu hanyalah miss komunikasi antara perawat dan keluarga pasien tersebut.
Awalnya kata Fahrul, pasien yang bersangkutan masuk keruangan IGD dan setelah mendapat penanganan dioper keruang perawatan rawat inap.
“Jadi pasien ini darah tinggi, ngak dipasang kateter lancar-lancar aja. Sampai di ruangan perawatan, ternyata pasien itu sering pengen mau buang air. Jadi pakai pempes, lalu keluarganya minta pasangkan kateter pada perawat disitu. Oleh perawat dijawab kenapa tidak dipasang tadi pas diatas, begitu kira-kira,” katanya.
Lebih lanjut, setelah berkomunikasi tersebut dari pihak keluarga disebut Fahrul memaksa meminta perawat untuk pemasangan kateter.
“Maka perawat nelpon ke dokter IGD. Dokter IGD ibu pasien ini minta tolong pasangkan kateter, cuma bahasanya mungkin yang kurang pas,”katanya.
Fahrul menjelaskan, kemudian dari pihak keluarga pasien mendengar percakapan antara perawat dan dokter hingga terjadi keributan dengan pihak keluarga.
“Jadi miss komunikasi aja, dan pelayanan no problem. Kita sudah ingatkan karena tetap ada kesalahan dari petugas kita,”katanya.
Akibat dari kejadian tersebut, Fahrul mengaku petugasnya kini telah diberikan sanksi dengan dipindah tugaskan keruangan lain.
“Dia sudah dipindahkan tempat tugasnya dari situ keruangan lain. Kemudian kita akan lakukan pembinaan,”kata mantan Wakil Bupati Sarolangun ini.
Selain itu, Fahrul memastikan bahwa anggota dewan menganjurkan pelaksana untuk melakukan pembinaan dan jikalau perlu dilatih kemudian dididik komunikasi pelayanan. Dengan adanya kejadian tersebut dewan mengharap agar kedepan itu tidak lagi terulang.
“Pelayanan di RS itu harus betul-betul pelayanan yang ramah, saya juga sudah kasih tau kalau itu resiko kita sebagai pelayan masyarakat. Kejadian ini biar jadi pelajaran dan obat untuk meningkatkan pelayanan, tadi mereka sudah siap semua termasuk pelayanan ketika hari libur,”katanya.(Ks1)