SAROLANGUN – Sejak bulan Januari hingga Agustus tahun 2021 ini, jumlah titik api di wilayah Kabupaten Sarolangun yang terpantau oleh tim satgas Karhutla Kabupaten Sarolangun mencapai 84 titik api.
Dandim 0420/Sarko Letkol Inf Tomy Radya Diansyah Lubis, S.Ap, M.Han mengatakan dari jumlah titik api tersebut, sebanyak 43 kali terjadi kebakaran hutan dan lahan, dengan luasan mencapai 22,75 hektar lahan yang terbakar.
“Jumlah itu sudah sangat minim, ini lebih rendah jika dibandingkan tahun 2020 yang lalu dalam rentan waktu bulan Januari hingga Agustus,” kata Dandim selaku Komandan Satgas Karhutla Kabupaten Sarolangun, Selasa (17/08/2021) usai menghadiri upacara HUT RI ke-76 di lapangan gunung kembang Sarolangun.
Dandim juga menjelaskan untuk daerah yang sering terjadi Karhutla di Kabupaten Sarolangun pada tahun 2021, paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Batang Asai dan wilayah Kecamatan Mandiangin di arah selatan.
Namun kedua daerah itu merupakan daerah lahan mineral sehingga ketika ditemukan titik api, Tim satgas Karhutla yang bergerak ke lapangan dapat melakukan pemadaman.
“Kalau lahan gambut mungkin kita akan harus ekstra,” katanya.
Ia juga menambahkan dalam beberapa Minggu terakhir ini, meskipun curah hujan di wilayah Kabupaten Sarolangun masih terus terjadi namun titik hotspot tetap masih ada yang terpantau. Seperti di wilayah Kecamatan Batang Asai yang beberapa hari ini selalu muncul titik hotspot.
“Akhir-akhir ini memang titik hotspot masih sangat minim, namun kita tidak boleh lengah ataupun abai, selalu harus kita sosialisasikan kepada masyarakat akan resiko kebakaran hutan dan lahan dan tidak ada yang membuka lahan dengan cara membakar,”katanya.(Ks1)