Senin, Juli 7, 2025
spot_img
spot_img

Ini Penyebab Sandit Bisa Kabur, Kajari Sarolangun : Borgol Sudah Tua, Sudah Waktunya Diganti

Tahanan bernama Sadit saat berhasil melarikan diri ke arah semak-semak kawasan hutan kota Sarolangun belakang Kantor Pengadilan Negeri Sarolangun terekam CCTV

KABAR SAROLANGUN – Seorang narapidana, Sandit (37) yang berhasil kabur dari pengawalan usai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Sarolangun setelah melepaskan diri dari ikatan borgol.

Aksi kaburnya itu terekam jelas melalui rekaman CCTV yang ada di lokasi, yang saat itu sedang dibawa oleh petugas dari sel tahanan Pengadilan negeri Sarolangun untuk digiring menuju mobil tahanan dengan pengawalan empat orang petugas, dua dari kejaksaaan dan dua orang dari aparat kepolisian.

Hingga saat ini penyebab Sandit bisa kabur masih menjadi tanda tanya publik, pasalnya Borgol adalah alat yang digunakan untuk mengikat tangan seseorang sebagai tanda penahanan atau pengamanan. Alat ini terdiri dari dua bagian yang terhubung dengan rantai atau kawat yang kuat. Sehingga dengan kekuatan borgol, sangat sulit untuk seseorang bisa melepaskan diri, kecuali dengan kunci borgol.

Bagi Sandit, meski telah dipasangkan borgol dengan satu tahanan lainnya tetap bisa melepaskan diri, sehingga bisa kabur dari barisan 17 Tahanan saat hendak dibawa dari sel tahanan Pengadilan Negeri Sarolangun menuju mobil tahanan.

Dalam rekaman CCTV, tampak Sandit ketika melihat ada kesempatan dia mengentakkan tangan dari ikatan borgol hingga lepas dan melarikan diri ke arah hutan kota Sarolangun yang ada di belakang kantor Pengadilan Negeri Sarolangun.

Kajari Sarolangun Alfred Tasik Palullungan saat diwawancarai didampingi Kasi Intel Rikson Lothar

Kajari Sarolangun Alfred Tasik Palullungan, saat dikonfirmasi awak media, menyebutkan bahwa saat belasan tahanan hendak dibawa ke mobil tahanan dari sel pengadilan negeri sarolangun, seluruh tahanan dalam keadaaan terborgol dengan satu borgol dua orang tahanan.

” Ketika saya perhatikan borgol kemarin yang saya lihat itu sudah tua juga dan lama, waktunya untuk di ganti. Hanya karena selama ini pikir aman dan tidak masalah, sesaat kejadian setelah ditarik terasa memang terbuka,” kata Kajari, Jumat (12/07/2024) kepada awak media.

Dengan kejadian ini, lanjut Kajari Sarolangun, akan dilakukan evaluasi kedepan. Setiap tahanan yang dibawa dari sel ke mobil tahanan, atau dari mobil tahanan ke sel, akan dilakukan pengawalan ketat sesuai dengan jumlah pengawal.

Kalau jumlahnya empat orang pengawal, maka ke empat pengawal itu kedepan melakukan pengawalan kepada tahanan empat orang, dan harus dilakukan secara bergiliran saat membawa tahanan dalam jumlah banyak.

” Satu borgol untuk dua orang tahanan, hanya karena kejadian ini akan di evaluasi, semua tahanan dibawa dari sel ke mobil tahanan itu dalam keadaan di borgol, satu borgol dua orang,” katanya.

” Jadi setiap kami sidang pak, kami minta bantuan pengamanan dari polres, karena  itu sudah SOP kami. Ini bahan evaluasi kami kedepan untuk melakukan pengamanan, dan kami yakin tidak akan terulang lagi, bukan kehendak mendahului kuasa tuhan,” kata dia menambahkan.

Penulis : A.R Wahid Harahap

- Advertisment -spot_img

BERITA TERBARU