KABAR SAROLANGUN – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sarolangun dr Irwan Mizwar, MM, membuka secara resmi kegiatan Bimtek Advokasi kebijakan dan pendampingan pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) termasuk Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun Tahun 2023, Kamis (27/07/2023) di ruang aula Kantor Bappeda Sarolangun.
Dikatakan Irwan Mizwar, bahwa dengan adanya kesetaraan gender akan dapat menunjang aspek pembangunan daerah dari berbagai sektor. Maka dari itu, untuk mewujudkan kesetaraan gender ini dibutuhkan peran serta dari seluruh OPD dilingkungan Pemkab Sarolangun untuk menunjukkan komitmen terhadap penerapan pengarusutamaan gender dalam berbagai pembangunan.
” Kita juga ingin memastikan bahwa pembangunan yang berjalan di kabupaten Sarolangun harus berjalan mulai dari Musrenbang tingkat desa, kecamatan dan kabupaten, dan itu harus ada peran serta kaum perempuan,” katanya.
Dikatakannya, untuk proses pelaksanaan pembangunan sendiri seharusnya dihitung berapa jumlah perempuan yang terlibat dalam proses pembangunan. Sebagai contoh, berapa jumlah perempuan yang menjadi PNS, berapa jumlah yang ada di partai politik dan duduk di DPRD Sarolangun, dan sebagainya.
” Perempuan tersebut menikmati hasil yang sama dengan laki-laki terhadap proses pembangunan, selama ini masih ada stikma bahwa perempuan itu sudahlah kita dirumah juga, jadi jangan nak kuliah tinggi, dan sekarang stiqma itu tidak ada,” katanya.
Selain itu, menurut Irwan Mizwar, kedepan bagaimana sebenarnya perempuan terlibat dalam perencanaan pembangunan, pelaksanaan pembangunan dan menikmati dari pada hasil pembangunan. Perempuan aktif di dalam proses perencanaan pasti setiap pembangunan akan terpikir juga bagaimana nasib perempuan.
Sebab dengan begitu, kesetaraan gender ini juga dapat membantu mewujudkan prinsip good governance yang transparan, akuntabel dan partisipatif.
” Karena perempuan bukan hanya aktif di rumah saja tapi juga harus ikut dalam proses pembangunan. Maka kita harapkan kasubbag perencanaan untuk dapat memasukkan mata anggaran dan keterlibatan perempuan atau gender dalam program kegiatan,” katanya.
” Antara perempuan dan laki-laki memiliki kelebihan masing-masing. Bila laki-laki memang dengan kecepatan dan ketangkasan dan perempuan menang dari segi ketelitian,” kata dia menambahkan.
Penulis : A.R Wahid Harahap