
KABAR SAROLANGUN – Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sarolangun menggelar Rapat kordinasi Dan fasilitasi tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Dan Aliran Keagamaan Dalam Masyarakat (PAKEM) Kabupaten Sarolangun tahun 2023 yang berlangsung di aula Kesbangpol, Kamis (13/07/2023).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Penjabat Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri, M.App, Sc yang di Wakili Asisten I Sarolangun Drs H Arief Ampera, yang berlangsung dengan lancar.
Turut hadir Kabag OPS Polres Sarolangun Kompol A Bastari Yusuf, SH, Kakan Kesbangpol Sarolangun Hudri, M.Pd.I, Ketua MUI Sarolangun Dr H Maryadi Syarif, M.Pd.I, Perwakilan Kajari Sarolangun, Kepala Kemenag Sarolangun Drs M Syatar, Kasat Intelkam AKP Sukman, Koramil 420-04 Sarolangun M Sitomorang, Pos BINDA Jambi, Para tokoh Agama dan tokoh masyarakat, serta tamu undangan lainnya.
Kepala Kesbangpol Sarolangun Hudri mengatakan bahwa kegiatan rapat ini terdiri dari berbagai macam lintas sektoral seperti polri, polres, serta kejaksaan dalam rangka Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan dalam masyarakat di kabupaten Sarolangun.
” Kita harapkan kegiatan ini akan berdampak positif kepada kesejahteraan masyarakat dan itu paling utama,” katanya.
Hudri juga menghimbau kepada lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan Aliran Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Sarolangun kedepannya agar baik-baik saja tanpa adanya konflik yang menimbulkan perpecahan di tengah Masyarakat.
” Kita harus mampu menjadi pendingin di tengah masyarakat kita pak,” katanya.
Hudri juga menambahkan Kesbangpol siap mewakafkan diri demi kesatuan antar makhluk sosial demi menjaga ketentraman antar umat beragama di Sarolangun.

Sementara itu, Asisten I Setda Sarolangun Arief Ampera pada kesempatan itu menghimbau agar aliran kepercayaan dan keagamaan dalam masyarakat di Kabupaten Sarolangun harus berlandaskan bhineka tunggal Ika demi merajut kesatuan.
“Artinya ya dalami lah apa yang bapak Masing-masing yakini,” katanya.
Arief juga berharap rakor ini dapat membawa imbas positif kepada masyarakat tanpa membedakan bentuk agama, ras dan golongan, dalam catatan tidak melawan konstitusi. Dan diharapkan juga para tokoh-tokoh keagamaan di Sarolangun untuk bijak, mengingat 2024 nanti merupakan panggung politik.
” Seperti yang di ketahui di sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa. Jangan mau agama di bawa ke dalam arus politik,” katanya.
Selain itu, Arief juga berharap Kedepannya kepada masing-masing pemuka agama di Sarolangun agar menjadi pondasi kokoh persatuan dan kesatuan di kabupaten Sarolangun.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan diskusi bersama dalam rangka koordinasi Dan fasilitasi tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Dan Aliran Keagamaan Dalam Masyarakat (PAKEM) Kabupaten Sarolangun yang berjalan lancar.
Penulis : M.Imat Nudin
Editor : A.R Wahid Harahap