KABAR SAROLANGUN – Akibat curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari terakhir ini mengakibat sejumlah wilayah mengalami bencana banjir dan longsor.
Berdasarkan informasi yang dirangkum media ini, bencana longsor terjadi di wilayah Kecamatan Batang Asai, sedangkan bencana banjir terjadi di beberapa desa di wilayah Kecamatan Limun, Minggu (12/03/2023).
Camat Batang Asai Junaidi, SE, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa ada sebanyak 21 titik longsor terjadi daerah jalan poros dari Desa Pekan Gedang menuju Desa Sungai Keradak. Akibatnya akses transportasi masyarakat terganggu, bahkan ada dua titik yang tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat.
” Dua titik longsor diantaranya paling parah, kondisi sekarang tidak bisa di lewati kendaraan roda empat, sementara yang titik lainnya hanya longsor dengan skala kecil,” katanya.
Camat Batang Asai juga bilang akibat longsor juga mengakibatkan ada satu tiang listrik rubuh tepatnya di jalan menuju Desa Sungai Keradak.
Untuk saat ini pihaknya mengalami kendala kurangnya alat berat untuk mengatasi longsor tersebut.
” Hari ini insa Allah alat berat dari provinsi akan turun serta pihak PLN untuk kembali mengatasi tiang listrik yang rubuh,” katanya.
Selain itu, pada beberapa hari yang lalu, Kecamatan Batang Asai juga dilanda oleh bencana banjir akibat luapan air sungai Batang asai, khususnya daerah yang berada di aliran sungai Batang asai, seperti Desa Pekan Gedang.
” Saat ini kondisi banjir sudah Surut, tidak ada korban hanyut atau meninggal dunia,” katanya.
Terpisah, Camat Limun Marhasan, S.KM, MM saat dikonfirmasi media ini bahwa sejak hari Sabtu (11/03/2023) kemarin banjir melanda di dua desa, yakni Desa Pulau Pandan dan Desa Muara Limun.
Dua desa tersebut disebut Camat merupakan daerah rawan sekaligus langganan banjir ketika musim penghujan tiba, akibat luapan air sungai Batang asai dan sungai Batang limun.
” Berdasarkan laporan kepala desa ada sekitar 200 rumah warga, dan banjir terjadi sejak kemarin dan hari ini kondisinya mulai surut,” katanya.
Akibat banjir tersebut, puluhan rumah warga memang terendam banjir dan sebagian besar hanya sebatas sampai tangga rumah panggung warga. Meski begitu, aktivitas warga menjadi terganggu dengan meluapnya air sungai ke pemukiman warga.
” Tidak ada korban jiwa atau korban yang hanyut, namun akibat banjir mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu. Untuk akses transportasi masih bisa dilalui masyarakat,” katanya.
” Banjir ini sudah dilaporkan ke pihak BPBD Kabupaten Sarolangun dan Dinas Sosial. Jika memang air tidak surut dalam tiga hari kedepan, berharap agar pemerintah kabupaten Sarolangun memberikan bantuan untuk meringankan beban masyarakat,” kata dia menambahkan.
Penulis : A.R Wahid Harahap