
KABAR SAROLANGUN – Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Sarolangun menggelar kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Evakuasi Kinerja Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kabupaten Sarolangun, Kamis (17/07/2025) di ruang Pola Kantor Bupati Sarolangun.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Sarolangun Gerry Trisatwika, SE, yang juga sebagai Ketua TP3S Kabupaten Sarolangun yang berjalan dengan lancar.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala DPPKB Sarolangun Jupri, SE, jajaran OPD terkait di lingkungan Pemkab Sarolangun, Tim Pokja TP PKK Sarolangun, Para Nara sumber dr.Alphi Yusminanda, MAPS dari BKKBN Provinsi Jambi serta para Peserta kegiatan terdiri dari OPD terkait, TP. PKK Kabupaten Sarolangun, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), PKB/PLKB Kecamatan se-Kabupaten Sarolangun, Satgas Stunting Kabupaten Sarolangun, dan Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) se-Kabupaten Sarolangun.

Dalam sambutannya, Kepala DPPKB Sarolangun Jupri mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan atas dasar Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 180 Tahun 2024, Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia Tahun 2021-2024 serta Peraturan Bupati Sarolangun Nomor 23 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting terintegrasi di Kabupaten Sarolangun.
” Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk memantau/mengevaluasi Kinerja Tim Pendamping Keluarga dalam rangka percepatan pencegahan dan Penurunan Stunting di Kabupaten Sarolangun,” katanya.
Jupri juga menegaskan melalui kegiatan ini juga dilaksanakan agar pendampingan yang dilakukan oleh TPK sesuai dengan Target dan sasaran yang telah ditetapkan serta tersedianya Laporan Pelaksanaan Pendampingan Keluarga Kabupaten Sarolangun pada Tahun berjalan.
” Peserta Kegiatan Rapat Koordinasi sebanyak 130 orang, narasumber dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Ketua TP3S Kabupaten Sarolangun, Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Kepala DPPKB Kabupaten Sarolangun, Kabid Ketahanan dan kesejahteraan Keluarga,” katanya.

Sementara itu, dalam arahannya Wakil Bupati Sarolangun Gerry Trisatwika mengatakan bahwa Rapat Koordinasi Evaluasi Kinerja Tim Pendamping Keluarga (TPK) adalah pertemuan yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja TPK dalam melakukan pendampingan keluarga, terutama dalam upaya penurunan stunting.
TPK terdiri dari tiga unsur, yaitu bidan atau tenaga kesehatan, PKK, dan kader Keluarga Berencana (KB).
” Tujuan Rapat Koordinasi Evaluasi Kinerja TPK, Mengevaluasi capaian kinerja TPK dalam melakukan pendampingan keluarga, Meningkatkan kualitas pendampingan keluarga melalui TPK, Mengidentifikasi masalah dan tantangan dalam pelaksanaan tugas TPK,” katanya.
Gerry Trisatwika juga menjelaskan peran TPK dalam Penurunan Stunting diantaranya Melakukan penyuluhan dan edukasi kepada keluarga tentang gizi dan kesehatan, Memfasilitasi pelayanan rujukan dan pemberian bantuan sosial kepada keluarga berisiko stunting dan Melakukan surveilans terhadap sasaran keluarga berisiko stunting.
Dalam rangka percepatan pencegahan penurunan Stunting, Pemerintah Pusat telah menetapkan target penurunan angka Prevalensi Stunting untuk Indonesia tahun 2025 diangka 14 Persen, Pemerintah Provinsi Jambi ditargetkan pada angka 13 Persen dan Pemerintah Kabupaten Sarolangun ditargetkan pada angka 11 Persen.
” Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai angka prevalensi penurunan stunting agar sesuai dengan target atau bahkan melebihi target yang telah ditetapkan,” katanya.
Wabup juga menyampaikan bahwa berdasarkan hasil survey Kesehatan Indonesia Tahun 2023, Penurunan Prevalensi Stunting Kabupaten Sarolangun terbesar Ke-1 Se-Provinsi Jambi yaitu menurun dari dari 16, 8 persen pada tahun 2022 menjadi 4,8 Persen Tahun 2023 atau turun sebesar 12 Persen.
Sementara itu berdasarkan Hasil SSGI Tahun 2024, Kabupaten Sarolangun mengalami kenaikan Prevalensi Stunting sebesar 6,6 atau kenaikan sebesar 1, 8 di Tahun 2024 akan tetapi Kabupaten Sarolangun menjadi Kabupaten dengan Tingkat Prevalensi terendah se- Provinsi Jambi, tentu semua itu tak lepas kerjasama dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kabupaten Sarolangun.
” Salah satu arah Kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah adalah Program Pendampingan Keluarga oleh Tim Pendamping Keluarga yang berada di Desa/Kelurahan disetiap Kecamatan dalam Kabupaten di Indonesia,” katanya.
Adapun Strategi Nasional untuk meningkatkan pelaksanaan pendampingan Keluarga Oleh Tim Pendamping keluarga yaitu:
1. Penyediaan dan penapisan data sasaran Keluarga.
2. Peningkatan Kualitas Keluarga.
3. Peningkatan Pemenuhan asupan Gizi Keluarga
4. Peningkatan Pengasuhan dan Tumbuh Kembang Balita.
5. Peningkatan Kepesertaan KB Pasca persalinan (KBPP)
6. Peningkatan Fasilitasi akses dan Mutu Kualitas kesehatan Keluarga
7. Peningkatan Fasilitas Akses air minum dan Sanitasi dilingkungan Keluarga.
8. Peningkatan Kualitas Pelaporan pelaksanaan pendampingan Keluarga.

Gerry Trisatwika juga mengatakan pendampingan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan terhadap Keluarga yang menjadikan Kelompok sasarannya adalah Remaja, Calon Pengantin, Ibu Hamil, Ibu Pasca persalinan, anak usia dibawah 5 Tahun (Balita), untuk deteksi dini factor risiko stunting dan melakukan upaya meminimalisir atau pencegahan pengaruh dan factor risiko stunting.
Pendampingan Keluarga dilakukan Oleh Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari Bidan Desa, Kader PKK dan Kader KB yang berdomisili atau bertempat tinggal disuatu wilayah, melaksanakan Tugas sesuai dengan kapasitas dan perannya masing-masing dalam melakukan pendampingan keluarga terhadap seluruh sasaran percepatan pencegahan penurunan stunting.
” Jumlah Pendamping Keluarga yang ada di Kabupaten Sarolangun saat ini sebanyak 699 orang yang tergabung dalam 233 Tim yang tersebar diseluruh desa/kelurahan dalam Kabupaten Sarolangun,” katanya.
” Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim kegiatan Rapat Koordinasi Evaluasi Kinerja Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kabupaten Sarolangun Tahun 2025 secara resmi saya nyatakan dibuka,” kata dia menambahkan.

Dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Sarolangun Gerry Trisatwika, Kepala DPPKB Sarolangun Jupri, Nara sumber Poto bersama dengan seluruh jajaran peserta dan diakhiri dengan pemaparan Nara sumber dan diskusi bersama.
Penulis : A.R Wahid Harahap