KABAR SAROLANGUN – Pemerintah Kabupaten Sarolangun kembali melakukan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka mengendalikan harga komoditas pokok yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat (23/08/2024) di Kedai Pangan Sarolangun, Pasar Atas Sarolangun, Kelurahan Pasar, Kecamatan Sarolangun.
Hadir langsung Penjabat Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril, M.App, Sc yang memantau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah tersebut, yang dihadiri Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sarolangun Charles Sringgo-ringgo, Kabid Distribusi Pangan Dian Srihayati, M.Si, Lurah Pasar Atas Sarolangun Junaidi serta jajaran dinas ketahanan pangan dan masyarakat Sarolangun.
Pada kegiatan tersebut Pemerintah Kabupaten Sarolangun menyediakan sejumlah bahan pokok makanan yang dijual lebih murah dibandingkan harga pasaran, diantanya Beras SPHP ukuran 5 kg Rp 59.000,- perkarung, Beras premium ukuran 5 kg Rp 68.000,- perkarung, Gula Kemasan Rp 18.000,- perkg, Telur ayam Rp 48.000,-perkarpet dan Minyak Kemasan Rp 16.000,-perliter.
Usai menghadiri kegiatan tersebut, Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri mengatakan dalam kegiatan tersebut pihaknya menyediakan 1,5 ton beras, 200 kg Gula kemasan, 20 kardus minyak goreng dan 100 karpet telur ayam.
” Pagi ini kami bersama dinas ketahanan pangan dan jajaran terkait melakukan gerakan pangan murah yang biasa kita lakukan untuk menjaga harga pangan dan sembako rawan inflasi dan harga tidak naik di daerah Sarolangun,” katanya.
Bachril Bakri menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sarolangun akan terus memantau kondisi harga bahan pokok di wilayah Kabupaten Sarolangun, bila ada terjadi kenaikan sejumlah bahan pokok akan dilakukan kembali operasi pasar murah.
” Kami menjaga harga sembako itu supaya tidak naik sehingga masyarakat tidak kesulitan terhadap harga sembako, dan ini kegiatan rutin yang dilakukan hasil pemantauan harga hasil evaluasi kita agar indeks perkembangan harga dan inflasi tetap stabil,” katanya.
Disamping itu, Bachril Bakri juga menyebutkan bahwa kondisi inflasi dan indeks perkembangan harga di Kabupaten Sarolangun masih bisa terkontrol dengan baik tidak terjadi gejolak kenaikan harga yang tinggi. Bahkan hal itu telah disampaikan dan paparkan dalam evaluasi kinerja di Kemendagri beberapa waktu lalu.
” Hasil evaluasi kami kemarin di jakarta, bahwa kita dalam melaporkan capaian selama tiga bulan terakhir, perubahan harga terjadi pada saat idul adha kemarin, dan juga ada sedikit perubahan harga pada cabe rawit, sekarang kita sudah banyak areal cabe rawit yang sudah panen, kemarin di daerah sukabsari sehingga cabe rawit bisa di kendalikan,” katanya.
Penulis : A.R Wahid Harahap