
KABAR SAROLANGUN – Dalam rangka mempercepat Luas Tambah Tanam (LTT) Padi di Wilayah Kabupaten Sarolangun, Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Provinsi Jambi bersama Dinas TPHP Sarolangun melakukan penanaman padi sawah di Areal Persawahan, Desa Temenggung, Kecamatan Limun, Kab. Sarolangun, Rabu (06/08/2025).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala BRMP Provinsi Jambi Firdaus, SP, M.Si, Kadis TPHP Sarolangun Dulmuin, SP, LO Swasembada Pangan Sarolangun Purnadi, Kabid Tanaman Pangan TPHP Sarolangun Diswal M Putra, SP, Kabid Perkebunan TPHP Sarolangun Zamromy, Kepala UPTD BPPP Kabupaten Sarolangun Sutrianti, S.PKP, Kades Temenggung Supriyadi, Kades Monti Utih Hariyadi, Jajaran BRMP Provinsi Jambi, Babinsa Kodim 0420/Sarko Desa Temenggung, Korwil BPP kec. Limun Budi Hermawan dan Penyuluh, Wakil Ketua dan Anggota Poktan Harapan Cerah dan tamu undangan lainnya.
Kepala Desa Temenggung Supriyadi mengucapkan terimakasih kepada Kepala BRMP Provinsi Jambi yang telah mengadakan tanam padi bersama dengan Kelompok Tani harapan cerah dalam rangka meningkatkan LTT Kabupaten Sarolangun.
” Kegiatan seperti ini diharapkan memberikan support kepada kelompok tani. Lahan yang belum diolah sudah terdapat persemaian, saat ini untuk kekurangan bagi petani kita di desa belum tersedia alsintan, seperti threser dan bajak, maka kami harapkan bantuan,” katanya.
Sementara itu, Kadis TPHP Sarolangun Dulmuin mengatakan bahwa kegiatan penanaman padi hari ini bersama BRMP Jambi melakukan penanaman padi sawah di lahan seluas 20 hektar di Desa Temenggung, kecamatan limun dengan varietas petik susu dan rajo lele dengan IP 3 kali tanam bersama kelompok tani Harapan cerah.
” Kunci keamanan negara ada di pangan. Maka target presiden swasembada beras tahun 2025 untuk mengamankan kebutuhan pangan. Diharapkan Petani dapat mengoptimalkan penggunaan bantuan Saprodi dan alsintan yang diberikan serta konsen untuk melakukan penanaman padi,” katanya.
” Di lokasi ini luar biasa sudah IP 2 sampai 3 kali tanam. Semoga tanam bersama ini dapat meningkatkan LTT dengan Luasan lahan kurang lebih 20 hektar yang ada di desa temenggung ini,” kata dia menambahkan.

Dulmuin juga mengingatkan kepada para petani khususnya dan umumnya masyarakat Sarolangun untuk tidak sampai melakukan alih fungsi lahan padi sawah. Karena tentunya dengan penanaman padi minimal bisa memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga.
” Kami harapkan juga dukungan Babinsa, dan seluruh ppl agar bisa bekerjasama dengan Babinsa untuk turun ke sawah, mengajak petani untuk meningkatkan LTT,” katanya.
Selain itu, Kata Dulmuin, PPL juga harus bisa menguasai hal teknis sementara Babinsa mengajak masyarakat/petani untuk bergerak cepat. Pihaknya juga sangat mendukung tanam padi di Desa temenggung ini, lahan bekas tambang agar bisa di reklamasi, dibuat bendung di sawah tersebut aliri air.
” Di bulan Agustus ada 1.060 hektar LTT sawah yang harus di garap dan di tambah 100 hektar LTT yang belum digarap bulan Juli 2025. Kita kemarin di bulan juli saya acungkan jempol karena sudah bekerja dengan baik. Dan saya berharap bulan Agustus ini bisa target kalau perlu surplus,” katanya.
Sementara itu, Kepala BRMP Provinsi Jambi Firdaus mengharapkan dengan kegiatan ini dapat mempercepat lahan-lahan yang belum ditanami untuk ditanam padi. Maka ia meminta untuk seluruh PPL agar bersama-sama mendampingi lahan-lagan yang belum ditanami dan mengidentifikasi kendalanya apa.
” Jika pola tanam mengikuti kebiasaan petani maka belum ada dampak dari kegiatan LTT ini. Maka mari bersama-sama dengan BRMP Jambi dari dinas, Babinsa, kelompok tani untuk mempercepat LTT. Serta 3 kelompok tani di Desa temenggung dengan Luas kurang lebih 20 hektar,” katanya.
Firdaus juga menambahkan bahwa dalam program Mentri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, bahwa setiap daerah harus bisa mandiri menyediakan kebutuhan pangannya (swasembada). Produksi padi di kecamatan ini belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi, baru mencukupi kebutuhan keluarga saja.
” Banyak lahan yang masih dibiarkan kosong. contohnya sekitar 2 hektar di dekat sini. Maka harus diupayakan dari kades dan PPL agar semua lahan yang ada ditanami. Oleh karena itu, gerakan pada hari ini mempercepat tanam. Begitu selesai panen langsung diolah lahan lagi. Agar mencukupi kebutuhan beras minimal untuk desa,” katanya.
” Tentu hal itu juga butuh kerja keras dari penyuluh dan kelompok tani. Kondisi jenis tanah di lokasi ini bersifat liat sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang lebih agar pertumbuhan optimal,” kata dia menambahkan.

Selain itu, kedepan upaya untuk produksi padi setidaknya mencapai 5 ton per hektar, maka setiap bahan organik dan pemupukan harus betul-betul didampingi oleh PPL agar kondisi pertanaman padi di lokasi dapat menghasilkan produksi yang optimal. Setelah pemupukan, perlu pengendalian serangan hama dan penyakit.
” Maka peran penyuluh sangat penting untuk membantu tanaman tumbuh optimal dan menghasilkan produksi yang optimal. Produktivitas di muara limun 4,3 ton per hektar. Masih bisa ditingkatkan dengan penggunaan VUB, pemupukan berimbang dan pengairan yang terkendali,” katanya.
Firdaus juga bilang melalui tanam padi bersama ini, diharapkan apa yang dilakukan di kelompok tani ini bisa menular di kelompok tani dan desa yang lain, sehingga jika ada lahan yang belum ditanami dapat segera ditanami.
” Semoga dengan ini produksi padi di kabupaten Sarolangun dapat meningkat, itu harapan kita semua,” katanya.
Penulis : A.R Wahid Harahap