Minta Empat Konsep Dituangkan, Salah Satunya Pengembangan Waterfront City
KABAR SAROLANGUN – Penjabat Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri, M.App, Sc, menghadiri langsung kegiatan konsultasi publik 2 Penyusunan rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Sarolangun Kabupaten Sarolangun tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sarolangun, Senin (20/11/2023) di ruang pola Kantor Bupati Sarolangun.
Kegiatan tersebut dihadiri, Kabid Tata Ruang Dinas PUPR Guldi Afrianto, ST, Nara sumber Nugroho Adi Kurniawan, ST, MT dari CV Kyoka Engineering Consultan, Camat Sarolangun Bustra Desman, SE, MM, Kabid Perizinan DPMPPTSP Abdullah Fikri, Sekretaris Dishub Sarolangun, Para Lurah se-Kecamatan Sarolangun, LSM/Ormas dan sejumlah awak media.
Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri mengatakan bahwa penyusunan RDTR ini sangat penting dilakukan dalam pelaksanaan program pembangunan daerah di wilayah perkotaan yang ada di Kabupaten Sarolangun. Dalam penyusunan ini tentu dibutuhkan masukan, saran dan pendapat dari seluruh pihak terkait, mulai OPD teknis terkait, camat dan lurah, tokoh masyarakat serta masyarakat.
” Dalam sebuah kawasan perkotaan dengan konsep smart city saya minta empat hal dari enam konsep smart city yakni nyaman, ramah, ekonomi bagus (smart ekonomi) dan branding atau ciri khas Sarolangun,” katanya.
Dalam konsep smart city kawasan perkotaan, lanjut Bachril Bakri, bahwa bagaimana kedepan perkotaan Sarolangun juga ada konsep waterfront city, artinya pengembangan wilayah di perairan sungai dimana Sarolangun memiliki sungai Batang Tembesi yang ada di tengah kota.
” Pengembangan wilayah di perairan sungai dan menjadikan Sarolangun itu Waterfront City seperti Palembang, Semarang,” katanya.
Selain itu, Bachril Bakri juga menjelaskan kawasan perkotaan juga harus ada konsep branding city atau ciri khas daerah Sarolangun yang bisa dijadikan sebagai ikon kota Sarolangun sehingga ikon tersebut mudah dikenal oleh masyarakat secara luas.
” Branding untuk Sarolangun masih kita cari sama-sama, kita coba diskusi dengan forum masyarakat sehingga Sarolangun mudah diingat oleh masyarakat, dan ruang terbuka Hijau, dimana bagusnya memang dibuat taman dan pohon pohon yang banyak syaratnya minimal 30 persen untuk wilayah perkotaan,” katanya.
” Namun konsep itu perlu perencanaan yang baik dan matang, harus terkonsep secara betul karena ada juga aliran sungai di kawasan perkotaan yakni sungai Tembesi, atau konsep River city yang berpotensi sebagai daya tarik tersendiri untuk berkembang maju dan baik,” kata dia menambahkan.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemaparan Nara sumber dalam konsep kawasan perkotaan di Kabupaten Sarolangun yang mencakup rumusan konsepsi RDTR, Tujuan penataan ruang, rencana struktur dan pola Ruang, serta diakhiri dengan diskusi dan Poto bersama.
Penulis : A.R Wahid Harahap