
KABAR SAROLANGUN – Kegiatan Lomba gerak jalan dalam rangka menyambut hari kemerdekaan RI ke-77 yang digelar Pemkab Sarolangun, Senin, (15/8/2022), berlangsung dengan meriah.
Para peserta tim regu dari sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA begitu antusias dalam kegiatan baris berbaris tersebut. Tak terkecuali para siswa dan siswa Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Sarolangun.
Saat giliran para siswa SDLB tersebut, ada momen haru dimana para siswa melintasi panggung kehormatan yang sudah ditunggu oleh para pejabat di lingkungan Pemkab Sarolangun sejak pagi.
Suasana riuh dan sorak suara penonton sejenak terhenti, ketika rombongan wajah polos nan lugu dari Sekolah Luar Biasa Negeri (SLB) Sarolangun tiba di depan panggung kehormatan, sontak suasana berubah menjadi haru.
Wajah polos dan tampilan yang berbeda yang ditampilkan oleh anak anak berkebutuhan khusus ini, seakan menyentuh hati para penonton yang memadati lokasi tersebut.
Termasuk Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal dan Ketua PKK Sarolangun Ny Harvedrida Henrizal, yang langsung mengajak berswa Poto bersama para siswa dan siswi SDLB tersebut usai melakukan gerakan baris berbaris.

Dikatakan Satu dari Guru Tunagrahita SLBN Sarolangun Alpais, bahwa tentu tidak mudah untuk dapat mengajak anak berkebutuhan khusus seperti anak didik SLBS ini dapat mengikuti kegiatan secara terbuka.
“Banyak proses yang harus kita persiapkan, mulai dari latihan pendekatan secara perlahan hingga membujuk agar mereka mau ikut tampil memeriahkan HUT RI ke 77 ini,” katanya.
Lanjutnya, sebenarnya keikutsertaan anak didik SLB ini bukan kali pertama, melainkan pada beberapa tahun sebelumnya mereka juga sudah pernah ikut kegiatan serupa.
“Namun karena pandemi selam 2 tahun, jadi mereka harus pendekatan ulang lagi untuk dapat kembali tampil. Karena ingatan dan pola berfikir mereka berbeda dengan anak pada umumnya,” katanya.
“Bahkan kita harus menjanjikan kepada mereka untuk dapat berfoto bersama Bupati, baru mereka mau dan semangat untuk mengikuti kegiatan ini,” kata dia menambahkan.
Disampaikannya pula, tujuan keikut sertaan anak SLB dalam perlombaan gerak jalan ini bukan semata mata untuk mengharapkan juara. Melainkan untuk mengedukasi masyarakat bahwa mereka ini bukan anak anak gangguan jiwa atau sebagainya.
“Dengan kami tampil ini, kami ingin menyampaikan ke masyarakat jika anak berkebutuhan khusus ini sejatinya sama dengan anak umumnya, hanya saja ada keterbatasan baik fisik, dan beberapa indra mereka yang mengalami tuna grahita (bukan OGDJ),” katanya.
Penulis : A.R Wahid Harahap