KABAR SAROLANGUN – Guna mensukseskan pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi Jambi yang ke-52 Tahun 2023, Tim Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) Daerah Kabupaten Sarolangun melakukan monitoring dan pengecekan ke lapangan pada 7 Paket proyek srartegis daerah yang menunjang pelaksanaan MTQ tersebut, Selasa (27/06/2023).
Ketujuh paket proyek pembangunan strategis daerah tersebut dilaksanakan oleh Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sarolangun.
Tampak dalam kegiatan tersebut, Tim PPS Kejari Sarolangun turun ke lapangan dipimpin oleh Ketua PPS Jenda Silaban, SH, MH, diwakili Sekretaris PPS Hanna Fitrianti, SH, beserta anggota yang didampingi Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Viktor Age, PPTK, Kontraktor, Konsultan Pengawas serta Inspektorat Daerah Kabupaten Sarolangun.
Ketua PPS Jenda Silaban, melalui Sekretaris PPS Hanna Fitrianti, mengatakan bahwa monitoring yang dilakukan oleh Tim PPS Kejaksaan Negeri Sarolangun dengan meninjau pekerjaan fisik terhadap 7 Proyek yang telah ditetapkan oleh Bupati Sarolangun sebagai bagian dari Proyek Pembangunan Strategis Daerah Kabupaten Sarolangun.
” Dari 7 proyek tersebut merupakan pekerjaan yang dianggap strategis karena dapat meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah Kabupaten Sarolangun,” katanya.
Selain itu, menurut Hanna Fitrianti pekerjaan tersebut juga untuk mendukung suksesnya pelaksanaan MTQ ke-52 Tahun 2023 tingkat Provinsi Jambi yang akan dilaksanakan pada 21 s/d 29 Agustus 2023 di Kabupaten Sarolangun sebagai tuan rumah pelaksanaan.
” Pengecekan ini akan dilakukan secara berkala yang bertujuan sebagai bentuk pencegahan, penangkalan dan penanggulangan terhadap setiap ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang dapat menghambat penyelesaian pekerjaan serta sebagai bentuk pencegahan tindak pidana korupsi,” katanya.
Dari hasil monitoring ini, Tim PPS Kejari Sarolangun meminta kepada penyedia jasa untuk fokus dalam pembangunan dan segera memperbaiki kekurangan pekerjaan agar pelaksanaan pembangunan dapat dilaksanakan tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran.
” Hasil dari monitoring ini, kita harapkan agar penyedia jasa fokus untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, telat mutu dan tepat sasaran,” katanya.
Penulis : A.R Wahid Harahap
