Rabu, Juli 2, 2025
spot_img
spot_img

DPPKB Sarolangun Gelar Wisuda Sekolah Lansia, Diharapkan Aktif dan Produktif Di Masa Lansia

PJ Sekda Sarolangun Dedy Hendry, Kepala DPPKB Sarolangun Jupri, Camat Sarolangun Bustra Desman, Kades Bernai Iskandar

KABAR SAROLANGUN – Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sarolangun menggelar kegiatan wisudah bagi peserta sekolah Lanjut Usia (Lansia) Kabupaten Sarolangun yang ada di Desa Bernai, Kecamatan Sarolangun.

Kegiatan wisuda tersebut dibuka oleh PJ Bupati Sarolangun Dr Bahri, S.STP, M.Si yang diwakili Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Sarolangun Ir Dedy Hendry, M.Si, yang berjalan dengan lancar, Rabu (12/02/2025) di ruang Aula Bappeda Sarolangun.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala DPPKB Sarolangun Jupri, SE, Sekretaris DPPKB Sarolangun Afrizal, Sp, Jajaran DPPKB Sarolangun, Camat Sarolangun Bustra Desman, SE, MM, Kepala KUA kecamatan Sarolangun Musaneb, S.HI, MH, Kepala Puskesmas, Kepala Desa Bernai Iskandar, dan tamu undangan lainnya.

Dalam laporannya, Kepala DPPKB Sarolangun Jupri mengatakan bahwa kegiatan wisuda sekolah lansia ini diikuti sebanyak 48 orang lansia yang telah mengikuti sekolah lansia sebanyak 14 kalo pertemuan dan mendapatkan gelar wisuda standar 1.

” Pada tahun 2024 DPPKB Sarolangun telah membentuk Sekolah Lansia di Desa Bernai sebagai Sekolah Lansia Percontohan, yang dilaunching pada Bulan Juli 2024 yang mana kegiatannya 14 kali pertemuan. Alhamdulillah pada hari ini, sebanyak 38 Orang Para Lansia akan diwisuda Standar 1,” katanya.

Kepala DPPKB Sarolangun Jupri saat menyampaikan laporan

Jupri juga menjelaskan bahwa sekolah lansia ini kedepannya akan dibentuk di seluruh Kecamatan jika perlu Desa Se-Kabupaten Sarolangun. Dengan harapan tentunya sekolah Lansia membutuhkan dukungan bukan hanya dari OPD-KB saja, namun juga dari seluruh lintas sektor terkait.

Dengan harapan program Sekolah Lansia Tangguh ini bukan hanya sekedar ceremonial belaka, hanya merealisasikan program pemerintah saja, namun dampaknya memang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat Kabupaten Sarolangun, khususnya di Desa Bernai Kecamatan Sarolangun.

” Harapannya kegiatan ini tidak hanya terlaksana pada tahun ini saja, namun dapat terus dilanjutkan di tahun-tahun kedepannya. Dukungan dari lintas sektor sangat dibutuhkan demi suksesnya kegiatan ini,” katanya.

Selain itu, jumlah lansia Kabupaten Sarolangun Tahun 2023 adalah sebesar 10,01%, dan meningkat tahun 2024 ini menjadi 10,42%. Hal ini karena gencarnya pembangunan kesehatan dan sosial ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia khususnya Kabupaten Sarolangun, sehingga usia harapan hidup penduduk Indonesia mengalami peningkatan.

Tantangan utama yang akan dihadapi adalah terkait finansial penduduk lansia karena tidak banyak lansia memiliki jaminan hari tua, sehingga secara ekonomi banyak lansia yang bergantung kepada keluarga atau anaknya, dan dikenal dengan sebutan sandwich generation.

” Tantangan berikutnya adalah terkait kesehatan terutama pada negara berkembang dan menengah karena masalah kesehatan pada lansia akan berdampak kepada keluarga dan masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai dan ramah lansia,” katanya.

PJ Sekda Sarolangun Dedy Hendry saat memberikan sertifikat dan toga kepada lansia yang diwisuda
Kepala DPPKB Sarolangun Jupri memberikan sertifikat kepada lansia yang diwisuda

Jupri juga menambahkan perlunya program yang mendukung terwujudnya lansia yang SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermartabat). Berbagai kebijakan untuk mewujudkan lansia yang SMART sudah ditetapkan termasuk kebijakan International. Seven Dimension of Wellness yang dikembangkan oleh International Council on Active Ageing (ICAA) yang intinya lansia perlu terus diintervensi (stimulasi) pada aspek spiritual, intelektual, vokasional/hobi, sosial, fisik/kesehatan, emosional, dan lingkungan.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerjasama dengan Yayasan Indonesia Ramah Lansia (IRL) menyelenggarakan Sekolah Lansia. Sekolah Lansia merupakan salah satu upaya konsep pendidikan sepanjang hayat (Long Life Education) non-formal.

Terutama bagi lansia yang masih potensial di dalam keluarga dan masyarakat melalui 7 dimensi lansia tangguh yakni dimensi spiritual, dimensi fisik, dimensi emosional, dimensi intelektual, dimensi sosial kemasyarakatan, dimensi profesional vokasional dan dimensi lingkungan yang sudah termuat dalam buku panduan Sekolah Lansia di kelompok BKL.

” Diharapkan dapat membantu para pemangku kepentingan dalam merencanakan program Pembangunan Keluarga, dalam upaya meningkatkan pengembangan program kelanjutusiaan melalui pembentukan sekolah lansia di kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) di seluruh Indonesia dalam mewujudkan lansia tangguh yang SMART,” katanya.

PJ Sekda Sarolangun Dedy Hendry

Sementara itu, PJ Sekda Sarolangun Dedy Hendry mengatakan bahwa kegiatan wisuda sekolah lansia merupakan bagian dari program peningkatan kesejahteraan lansia, yang bertujuan untuk memberikan edukasi, motivasi serta pembinaan kepada para peserta agar tetap aktif dan produktif pada masa lansia.

” Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Sarolangun mengapresiasi keberadaan sekolah lansia sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup warga lanjut usia di Kabupaten Sarolangun,” katanya.

” Dengan adanya program sekolah lansia diharapkan para warga lanjut usia di Sarolangun dapat terus mendapatkan pembinaan dan dukungan untuk menjalani kehidupan yang lebih sehat dan bermakna,” kata dia menambahkan.

Poto bersama

Dalam kegiatan tersebut, PJ Sekda Sarolangun Dedy Hendry, Kepala DPPKB Sarolangun Jupri beserta jajaran memberikan toga dan sertifikat kepada para lansia yang diwisuda kan, yang diakhiri dengan sesi Poto bersama.

Penulis : A.R Wahid Harahap

- Advertisment -spot_img

BERITA TERBARU