
KABAR SAROLANGUN – Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dalam astacita Bapak Presiden RI Prabowo Subianto, Bupati Sarolangun H Hurmin mendorongan Pemerintah Desa dalam wilayah Kabupaten Sarolangun untuk gencar melakukan penanaman jagung di lahan desa.
Salah satunya, Bupati Sarolangun Hurmin mendorongan Desa Bathin Pengambang, Kecamatan Batang Asai untuk melakukan penanaman jagung dengan memanfaatkan lahan eks aktivitas PETI.
Penanaman Jagung ini diatas lahan 1,5 hektar yang berlangsung pada Sabtu (09/08/2025) dalam rangkaian kunker Bupati Sarolangun ke Kecamatan Batang Asai, di Desa Bathin Pengambang.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Sarolangun Ahmad Jani, Dandim 0420/Sarko Letkol Inf Suyono, S.Sos, Anggota DPRD Sarolangun Tabroni, Kadis TPHP Sarolangun Dulmuin, Sp, Kadis PMD Sarolangun Muliyadi, S.Sos, Kepala KPHP Limau Sarolangun Arbain, ST, Kapolsek Batang Asai, Danramil 420-01 Batang Asai, Kades Bathin Pengambang Aniswen, serta jajaran terkait dan masyarakat setempat.
Pada kesempatan itu, Kades Bathin Pengambang Aniswen mengatakan bahwa lahan penanaman jagung ini merupakan lahan milik warga yang telah dikembalikan lahannya seperti semula setelah aktivitas PETI. Rencana semula akan dijadikan sawah, tetapi pihak Pemerintah Desa serta dorongan Bupati Sarolangun untuk ada baiknya dalam program ketahanan pangan di bidang penanaman jagung.
” Maka kita manfaatkan lahan losong sekitar 1,5 hektar, untuk penanaman jagung. upaya masyarakat sadar, lahan kosong dan rusak untuk di daur ulang lagi untuk menanam cabe, atau tanaman pangan lainnya,” katanya.
Lahan penanaman jagung ini, lanjut Aniswen diserahkan ke BUMDES untuk dikelola bersama pemilik lahan dengan sistem bagi hasil. Yang tentunya diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan serta perkonomian masyarakat.
” Lahan tersebut, kami serahkan ke BUMDES, BUMDES itu mempertemukan pemilik lahan, boleh dibuat sewa lahan dan boleh untuk bagi hasil, maka lahan tersebut dibuat bagi hasil dengan pemilik lahan untuk lahan penanaman jagung,” katanya.

Kapolsek Batang Asai mengatakan bahwa di Kecamatan Batang Asai ditargetkan seluruh desa yang jumlahnya 23 desa untuk melakukan penanaman jagung dengan target minimal satu hektar setiap desa.
” Sudah ada empat desa. Yang belum masih terkendala pengolahan lahan yang masih manual, karena membuka lahan itu memakan waktu sekitar 5 bulan. 23 desa Ditargetkan untuk menanam jagung dengan target 1 hektar kalau lebih dipersilahkan,” katanya.
Sementara itu, Bupati Sarolangun Hurmin memberikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Bathin Pengambang serta masyarakat yang telah bersinergi dalam pemanfaatan lahan kosong eks PETI dijadikan sebagai lahan pertanian jagung.
” Ini yang jelas lokasi penanaman bibit jagung adalah sampel eks peti yang dulu di tambang liar oleh masyarakat, sekarang kita buat penanaman jagung seluas 1,5 hektar, artinya eks peti masih bisa kita manfaatkan untuk menanam jagung, padi sawah, sawit dan kolam,” katanya.
” Jangan kita berpikir negatif semua, kita mendorong lahan eks peti kita untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. Dan hari ini kita saksikan bersama,” kata dia menambahkan.

Selain itu, Kata Hurmin, kegiatan penanaman jagung ini juga salah satu bentuk dukungan terhadap program Bapak Presiden RI Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan dan Swasembada pangan.
Hingga saat ini dari 158 Desa dan Kelurahan dalam wilayah Kabupaten Sarolangun, sedikitnya sudah ada 300 hektar lahan penanaman jagung yang sudah digarap.
” 300 hektar lebih kurang dari target 158 desa dan kelurahan, lebih dan kurang separuh sudah melakukan penanaman jagung. Kita beritahukan program pusat harus kita ikuti, program ini sangat bagus artinya ini sudah di kaji dengan matang,tergantung situasi dan potensi desa, yang direkomendasi jagung dan padi untuk mewujudkan swasembada beras,” katanya.
Penulis : A.R Wahid Harahap