Sekaligus Resmikan SAE WBP dan Panen Sayur Serta Ikan

KABAR SAROLANGUN – Pemerintah Kabupaten Sarolangun melakukan kegiatan penandatangan nota kesepahaman (MoU) Bersama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Permasyarakatan Jambi sekaligus Peresmian Sarana Asimilasi dan Edukasi WBP dan Panen Bidang Perkebunan dan Perikanan, Kamis (02/10/2025) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sarolangun.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan langsung Bupati Sarolangun H Hurmin dengan Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Jambi Hidayat, Am.IP, SH, MH, yang berlangsung dengan lancar.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua I DPRD Sarolangun Cik Marleni, SE, Kalapas Kelas IIB Sarolangun Ibnu Faizal, A.Md, IP, S.Sos, PJ Sekda Sarolangun Ir Dedy Hendry, M.Si, Kepala Kemenag Sarolangun Drs H M Syatar, S.Ag, Forkopimda Kabupaten Sarolangun, Para Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Sarolangun, unsur Tripika Kecamatan, Jajaran Lapas Kelas IIB Sarolangun serta sejumlah warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Sarolangun.
Dalam laporannya, Kalapas Kelas IIB Sarolangun Ibnu Faizal mengatakan bahwa kegiatan peresmian sentra ketahanan pangan berbasis pentahelix di sarana asimilasi lapas kelas IIB Sarolangun tentunya tidak lepas dari kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sarolangun baik di sektor pertanian, perkebunan, kesehatan, pelayanan publik lainnya.
” Kegiatan ini membutuhkan dukungan dari semua pihak terutama pihak Pemda untuk mewujudkan program astacita bapak presiden dalam ketahanan pangan dan Makan Bergizi Gratis dari budidaya ikan dan ayam petelur,” katanya.


Ibnu Faizal menambahkan bahwa dalam melaksanakan program sentra ketahanan pangan ini, pihaknya membutuhkan mesin pembuat pakan ikan, menyesuaikan kondisi air sehingga membutuhkan mesin handtractor, bibit sayuran, bibit ternak ayam, ketersediaan air bersih.
” Kapasitas LP Sarolangun 350 orang dan sekarang dihuni 650 orang, sudah melebihi kapasitas 86 persen. Sentra ketahanan pangan di lapas Sarolangun terdiri dari ikan, kolam 1 sebanyak 3 ribu ekor usia 7 bulan, kolam 2 sebanyak 3 ribu ekor dan usia 1 bulan insa allah panen bulan April. Pertanian mentimun, pertanian jagung, ayam petelur dalam proses dengan kandang 100 meter persegi,” katanya.
Sementara itu, Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Jambi Hidayat mengatakan bahwa Kementrian imigrasi dan pemasyarakatan adalah kementrian yang baru, sehingga terjadi perubahan nomenklatur, maka perlu dilakukan pembaharuan terkait administrasi yang sebelumnya sehingga dilaksanakan kembali penandatangan nota kesepahaman ini.
” Dalam mempersiapkan warga binaan lapas kembali ke masyarakat, salah satu fungsi lapas itu adalah tempat pembinaan, dan perawatan. Terkait pembinaan, kita laksanakan pembinaan kepribadian seperti pembinaan mental, rohani, wawasan kebangsaan dan bela negara. Kemudian pembinaan kemandirian berupa pembinaan keterampilan,” katanya.


Sementara Keterampilan berupa sektor pertanian maupun perkebunan yang selaras dengan astacita bapak presiden dalam mewujudkan ketahanan pangan. Di dalam lapas ini, banyak masyarakat yang berdomisili di Sarolangun tentunya keberhasilan pembinaan itu bisa terlaksanakan apabila dilakukan secara gotong royong bersama, maka perlu dukungan dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah serta stakeholder yang ada.
” Dengan sarana asimilasi dan edukasi melibatkan langsung masyarakat dan stakeholder terkait. Kita menyiapkan keterampilan bagi warga binaan lapas untuk dia bisa mandiri dan hidup di tengah masyarakat, warga binaan bisa diterima kembali di tengah masyarakat menjalankan hidup yang penuh tanggungjawab sesuai aturan yang berlaku dan Pancasila,” katanya.
” Kami ucapkan terima kasih kepada bapak bupati Sarolangun beserta jajaran, kedepan kami minta bantuan support program pembinaan yang dilakukan oleh lapas Sarolangun. Semoga kegiatan hari ini menjadi amal ibadah bagi kita semua,” kata dia menambahkan.

Sementara itu, Bupati Sarolangun Hurmin mengatakan bahwa kegiatan ini tentunya merupakan program prioritas Kementerian imigrasi dan Pemasyarakatan yang sejalan dengan Asta cita Presiden Republik Indonesia yakni terlaksananya program pemberdayaan warga binaan Pemasyarakatan untuk mendukung ketahanan pangan nasional seperti yang disampaikan dalam rencana strategis Kementerian imigrasi dan Pemasyarakatan tahun 2024-2029.
” Salah satu fokus utama untuk mendorong pemberdayaan warga binaan melalui pengembangan keterampilan produktif guna memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat,” katanya.
Berdasarkan data kementerian imigrasi dan kemasyarakatan menunjukkan bahwa melalui program asimilasi dan edukasi, integrasi warga binaan yang memiliki keterampilan produktif meningkat hingga 40% pada tahun 2024 yang berdampak positif terhadap ketahanan pangan di tingkat lokal maupun nasional.
Sentra ketahanan pangan berbasis Petahelix ini mengintegrasikan peran pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas dan media sehingga menjadi ekosistem yang mampu memberikan pemberian kompresif kepada warga binaan.
” Dengan pendekatan ini mereka tidak hanya memperoleh ilmu dan keterampilan teknis tetapi juga didorong untuk Mandiri, inovatif dan berkontribusi nyata memajukan ketahanan pangan kabupaten sarolangun setelah masa pembinaan,” katanya.

Sesuai dengan visi dan misi Bupati dan wakil Bupati Sarolangun 2025-2030 untuk memperkuat ketahanan pangan berbasis pemberdayaan masyarakat fasilitas ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam pencapaian tujuan bersama.
” Dari dinas terkait, tolong di bantu yang ada program pembinaan di lapas ini, dan PPL untuk melakukan pembinaan juga di lapas Sarolangun ini. Mudah-mudahan, kita tetap upayakan dalam mendorong program pembinaan warga binaan lapas kelas IIB Sarolangun,” katanya.
” Selamat atas peresmian asimilasi dan sentra ketahanan pangan berbasis Petahelix, semoga program ini menjadi contoh yang mendukung program ketahanan pangan nasional,” kata dia menambahkan.


Dalam kegiatan tersebut, Bupati Sarolangun Hurmin, Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Jambi Hidayat melakukan Poto bersama seluruh jajaran, peresmian Sarana Asimilasi dan Edukasi WBP dan Panen Bidang Perkebunan dan Perikanan ditandai penekanan sirene dan penandatangan prasasti serta diakhiri dengan panen sayur-sayuran dan ikan Fatin serta pelepasan benih ikan nila sebanyak 2.000 ekor.
Penulis : A.R Wahid Harahap