
KABAR SAROLANGUN – Bupati Sarolangun H Hurmin menghadiri sekaligus melakukan launching Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) bagi sekolah PAUD, SD dan SMP tingkat Kabupaten Sarolangun Tahun 2025, Selasa (01/07/2025) di halaman sekolah SMP Negeri 17 Sarolangun.
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua TP PKK Sarolangun/Bunda PAUD Kabupaten Sarolangun Ny Hj Risha Fitria Hurmin, PJ Sekda Sarolangun Ir Dedy Hendry, M.Si, Ketua DWP Sarolangun Ny Ratna Dewi Dedy Hendry, Kadis Dikbud Sarolangun Drs H Arsyad, SH, M.Pd.I, Plt Sekretaris Disdikbud Sarolangun Hanibar, SE.
Hadir juga para jajaran Disdikbud Sarolangun, Korwil Pendidikan se-Kabupaten Sarolangun, Pengawas Pendidikan se-Kabupaten Sarolangun, Kepala SMP N 17 Sarolangun Idham Cholik, Kepala sekolah SD dan SMP Se-Kabupaten Sarolangun, para majelis guru dan Para siswa SMP N 17 Sarolangun serta masyarakat setempat.

Dalam kegiatan launching tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Sarolangun H Hurmin serta penandatangan komitmen bersama dalam SPMB tingkat Paud, SD, dan SMP yang berjalan dengan lancar.
Bupati Sarolangun Hurmin dalam arahannya mengatakan bahwa melalui SPMB ini diharapkan kedepan tidak ada lagi sekolah yang berlebihan dan kekurangan siswa sehingga kualitas pendidikan dapat merata dan terjamin.
” Jangan ada lagi sekolah itu yang kelebihan kadang-kadang itu dengan niat baik enggak enak ini keluarga, ini kawan karena kasihan namun akibatnya dengan kita akhirnya, Jadi jangan ada lagi yang berlebihan kuota,” katanya.

Hurmin juga mengaku banyak menerima laporan adanya permasalahan para orang tua yang mengeluhkan tidak bisa memasukkan anaknya ke sekolah padahal lokasinya sama dengan tempat tinggal atau alamatnya.
Menurutnya, hal itu kurangnya koordinasi sehingga ini harus jadi bahan masukan untuk dikaji dan tidak terulang pada saat SPMB tahun 2025 ini.
” Sebaiknya memang yang di zona di situ ya di situlah ini, kadang-kadang di kasang melintang, pangkal Bulian tetapi mau di masuk ke SMK 1 sementara tidak ada zonanya di situ ada kasihan gitu ini untuk perhatian kedepan,” katanya.
Hurmin juga menjelaskan SPMB merupakan proses seleksi masuk bagi calon siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi mulai dari tingkat SD, SMP, SMK siswa secara terstruktur, transparan dan berkeadilan.
Seperti di ketahui bersama bahwa visi pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat Mandiri dan berkepribadian melalui melalui terciptanya pelajar Pancasila yang yang bernalar kritis, kreatif, Mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia, bergotong-royong dan berkebhinekaan global.


” UU Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 pasal 31 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan yang berkualitas melalui berbagai kebijakan pemerintah telah berhasil memperluas akses pendidikan dasar dan menengah secara signifikan,” katanya.
Hurmin juga meminta kepada segenap para guru kedepannya untuk melaksanakan tugas pembelajaran ini dengan tulus dan ikhlas untuk mengajar para peserta didik. Karena tugas guru ini adalah tugas yang mulia, yang tidak menutup kemungkinan akan menjadi pahala yang tidak putus.
” Sama-sama kita tahu dengan aturan yang ada itu anak muridnya sekarang ini kadang-kadang di luar kontrol itu, kadang-kadang itu sakit emosi sehingga marahi murid dan Ini orang tua melapor ini,” katanya.
” Jadi memang untuk kesabaran, sebenarnya aturan inilah yang membuat kita agak ribet dalam mendidik anak, sebenarnya perlu kita duduk bersama kita sebenarnya kesepakatan, itu sebagainya kita ini kan ada adat istiadat, perlu kesepakatan mungkin yang tidak melanggar dengan aturan yang lebih tinggi ke depannya itu buat kesepakatan antar guru dengan sekolah dengan wali murid,” kata dia menambahkan.

Dalam kegiatan tersebut, Bupati Sarolangun Hurmin beserta jajaran juga melakukan peninjauan simulasi dalam SPMB tingkat SMP N 17 Sarolangun yang berjalan dengan lancar.
Penulis : A.R Wahid Harahap