
KABAR SAROLANGUN –Dalam rangka menata para pedagang kaki lima (PKL), ruang terbuka hijau serta mendukung program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Hurmin-Gerry Trisatwika, Pemerintah Kecamatan Sarolangun bersama Dinas terkait melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke tempat wisata Laman Basamo Sriwijaya Sarolangun, Senin (14/04/2025) sore tadi.
Sidak tersebut dipimpin langsung Camat Sarolangun Bustra Desman, SE, MM yang dihadiri sejumlah dinas terkait, diantaranya Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Sarolangun Ujang Junaidi, SE, Kabid Perdagangan Disperindagkop Mahmubah, Dinas LHD Sarolangun, Satpol PP Sarolangun, Lurah Pasar Sarolangun Junaidi, tokoh pemuda, serta jajaran terkait.
Dalam kegiatan tersebut, Camat Sarolangun Bustra Desman beserta jajaran terkait mensosialisasikan kepada para pedagang PKL untuk kedepannya tidak berjualan di bahu jalan, melainkan untuk berjualan di lokasi laman Basamo Sriwijaya Sarolangun yang nantinya akan di lakukan penataan.
Pasalnya, para pedagang yang berjualan di bahu jalan mengganggu akses transportasi jalan bagi pengendara yang kerap menimbulkan kemacetan, di tambah lagi selama ini pengelolaan wisata kuliner di laman Basamo Sriwijaya tidak terkelola dengan baik.


Kepada media ini, Camat Sarolangun Bustra Desman mengatakan untuk sementara ini pihaknya masih melakukan sosialisasi sekaligus pendataan jumlah para pedagang yang berjualan di laman basamo Sriwijaya Sarolangun.
” Data per hari ini lebih kurang 76 pedagang, tapi itu bisa ada perubahan dan kami mulai hari ini mendata ulang, kita akan siapkan lokasi dan berkoordinasi dengan dinas terkait sehingga ini bisa aman,” katanya.
Bustra Desman juga menjelaskan bahwa pihaknya selaku koordinator pemerintah di tingkat Kecamatan Sarolangun bersama dinas terkait berkomitmen untuk melakukan penataan para pedagang agar terciptanya suasana yang aman, nyaman dan asri di wilayah Laman Basamo Sriwijaya Sarolangun.
” Kita ingin menyelaraskan dengan program 100 hari kerja bapak bupati dan Wakil Bupati Sarolangun. Dari sidak kita ke laman Basamo, Alhamdulillah kita menemukan titik solusi, kita bisa menentukan kantong parkirnya, kemudian nanti ada tiga tempat yang harus menjadi solusi bagi pedagang untuk bisa berjualan sehingga pedagang tidak ada lagi yang memakai bahu jalan untuk berjualan,” katanya.
Meski demikian, Ia berharap agar nantinya Bupati Sarolangun H Hurmin untuk dapat menetapkan SK terkait dinas mana yang akan ditunjuk untuk bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan laman basamo Sriwijaya, atau diserahkan sepenuhnya ke Pemerintah Kecamatan Sarolangun.
” Hal yang paling kami inginkan terkait tentang kewenangan yang dinas mana untuk pengelolaan. Maka kami harapkan nanti bapak Bupati Sarolangun untuk bisa segera membuat SK dan menunjuk salah satu dinas yang akan mempertanggungjawabkan sistem pengelolaannya apakah dinas perhubungan, Perindgakop, atau dinas LHD, ataupun diserahkan ke pemerintah kecamatan,” katanya.
” Kalau diserahkan ke pemerintah kecamatan, kami siap dan selalu camat akan melimpahkan kewenangan ke pemuda setempat dan pemuda setempat harus berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan setempat,” kata dia menambahkan.


Menurutnya, kawasan laman basamo Sriwijaya Sarolangun ini sangat strategis dalam pengembangan kuliner, UMKM bagi para pelaku usaha, serta memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk berkunjung sambil berolahraga, santai dan menikmati kuliner.
Namun potensi itu harus dapat dikelola dengan baik, termasuk memperhatikan penataan para pedagang, kebersihan, drainase, hingga penataan parkir sehingga tidak menutup kemungkinan bisa menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
” Apalagi yang kami lakukan hari ini kita berupaya untuk mengurai kemacetan, dimana kami berpedoman pada bulan ramadhan sangat terganggu aktivitas masyarakat, kami selaku Pemerintah kecamatan Sarolangun tidak akan melarang pihak manapun berjualan tetapi mau ditertibkan,” katanya.
” Kalau nanti sudah ada penetapan SK Bupati, baru kita buat aturan mainnya, jam berjualan mulai jam berapa, kalau gerobak ditinggal di luar jam itu akan ditertibkan dan diangkut,” kata dia menambahkan.
Disamping itu, Camat Sarolangun yang tegas ini juga menghimbau kepada para pedagang PKL untuk nantinya mengindahkan himbauan Pemerintah serta turut serta menjaga keindahan, kenyamanan, kebersihan dan memelihara laman basamo Sriwijaya Sarolangun ini.
” Kami menghimbau kepada pedagang, bahwa kita sosialisasi dan pendataan pedagang, sehingga kita tahu titik-titik kantong tempat berjualan bagi para pedagang supaya tidak di bahu jalan. Penyewa motor roda dua dan roda empat, akan bentuk asosiasinya siapa yang mengelola kedepan kami harapkan tidak ada yang memakai knalpot brong, kalau bisa hanya pakai Skuter,” katanya.
Penulis : A.R Wahid Harahap