
KABAR SAROLANGUN – Komandan Distrik Militer (Dandim) 0420/Sarko Letkol Inf Suyono, S.Sos memimpin pelaksana kegiatan apel Gabungan Siaga darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kabupaten Sarolangun Tahun 2025, Rabu (02/07/2025) pagi di lapangan Gunung Kembang, Komplek Perkantoran Bupati Sarolangun.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Sarolangun H Hurmin diwakili PJ Sekda Sarolangun Ir Dedy Hendry, M.Si, Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya, S.IK, M.Si, Pabung Kodim 0420/Sarko Mayor CHK Dedy Afrizal, SH, MH, Kajari Sarolangun Alfred Tasik Pallulungan, SH, MH atau mewakili, Ketua PN Sarolangun Novarina Manurung, SH, MH, Kepala Kemenag Sarolangun Drs H M Syatar, S.Ag.
Hadir juga Dandsub PM Sarolangun Letda Cpm Dani, Kepala KPHP Hilir Misriadi, Balai TNBD, Para asisten dan Staf Ahli Bupati Sarolangun, Kalaksa BPBD Sarolangun Solahuddin Nopri, SH atau mewakili, Para kepala OPD di lingkungan Pemkab Sarolangun , jajaran Danramil, serta peserta apel gabungan terdiri dari BPBD, Polri, TNI, Damkar, Satpol PP, Dishub, Manggala Agni dan PMI.

Dalam apel gabungan tersebut, terlebih dahulu Dandim 0420/Sarko Letkol Inf Suyono bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Sarolangun melakukan pemeriksaan sarana dan prasarana satgas karhutla dan personil gabungan, serta penyematan tanda Satya tugas siaga darurat Bencana karhutla.
Dalam amanatnya, Dandim 0420/Sarko Letkol Inf Suyono mengatakan bahwa pelaksanaan apel kesiapsiagaan penanganan karhutla bertujuan untuk memastikan sejauh mana kesiapan semua unsur dalam upaya penanganan karhutla sehingga setiap instansi yang tergabung dalam satgas karhutla dapat melakukan upaya sejak dini.
” Untuk data indeks potensi bencana bahwa prediksi BMKG menyebutkan awal musim kemarau tahun 2025 mulai di akhir April hingga Juni dan puncak kemarau diperkirakan pada priode Juni hingga Agustus 2025,” katanya.


Dandim juga mengatakan bahwa kejadian karhutla tidak mengenal batas maupun hutan yang dilindungi, perkebunan, karena semua lahan dapat mengalami kebakaran. Karhutla ini diketahui bahwa tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga berdampak terhadap kesehatan masyarakat, ekonomi dan stabilitas sosial.
” Apel ini bukan hanya kehutanan seremonial tetapi bentuk nyata untuk kita menyiapkan sinergitas bersama seluruh stakeholder holder dan aksi dini melakukan mitigasi pencegahan Karhutla,” katanya.
Ia juga menegaskan kepada seluruh stakeholder holder di daerah, masyarakat peduli Api, tim reaksi cepat yang ada di desa dan perusahaan untuk terus meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam melakukan pencegahan Karhutla, mengoptimalkan pemanfaatan tekhnologi pemantauan hotspot, semua stake holder untuk menyusun rencana konvergensi termasuk sarana prasaran, serta terus melakukan penanggulangan Karhutla dengan kolaboratif dengan seluruh pihak terkait.
” Kami minta kepala OPD terkait termasuk camat kades, lurah, Babinsa dan babinkamtibmas untuk melakukan langkah-langkah preventif untuk melakukan sosialisasi karhutla dan konsekuensi hukum, kemudian tegakkan hukum secara tegas bagi yang melanggar aturan dalam kebakaran hutan dan lahan,” katanya.


Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan simulasi kebakaran hutan dan lahan serta pencegahan dan pemadaman karhutla oleh tim satgas Karhutla Kabupaten Sarolangun.
Penulis : A.R Wahid Harahap