KABAR SAROLANGUN – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sarolangun melibatkan tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Kelompok masyarakat Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Petugas Operasi Bendung (POB) dan Juru Pengairan dalam melaksanakan kegiatan optimalisasi Updating Database Jaringan Irigasi di wilayah Kabupaten Sarolangun.
Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas PUPR Kabupaten Sarolangun Lili Syafri, ST.,M.Si mengatakan bahwa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sarolangun melalui Bidang Sumber Daya Air melibatkan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Petugas Operasi Bendung (POB), Juru Pengairan dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Sarolangun dalam aksi perubahan Optimalisasi Updating Data Base Jaringan Irigasi dilapangan pada Daerah irigasi (D.I.) kewenangan Kabupaten Sarolangun.
Seperti Daerah Irigasi Padang Sungkai Kecamatan Pelawan, Daerah Irigasi Sei. Rawang Ujo Kecamatan Sarolangun, Daerah Irigasi Batin Pengambang Kec. Batang Asai, Daerah Irigasi Sei. Anak Paku Aji, Daerah Irigasi Sei. Keruh dan Daerah Irigasi Singkaran Kecamatan Air Hitam.
Pengelolaan aset irigasi dan pengukuran kinerja sistem irigasi dilaksanakan oleh masing-masing pihak sesuai kewenangannya, dimana hal ini sudah sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa kewenangan kegiatan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi terbagi menjadi kewenangan pusat, kewenangan daerah provinsi, dan kewenangan daerah kabupaten/kota.
” Merujuk peraturan tersebut, Kabupaten Sarolangun memiliki 72 Daerah Irigasi yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Sarolangun dengan luas areal sawah 1.836,35 hektar,” kata Lili.
Adapun tujuan Aksi Perubahan Optimalisasi Updating Data Base Jaringan irigasi adalah Mengetahui kondisi aset jaringan irigasi dan aset pendukung pengelolaan irigasi di setiap daerah irigasi (DI), Mengetahui kinerja sistem irigasi utuh, irigasi utama, dan irigasi tersier pada setiap daerah irigasi (DI) dan Menentukan rekomendasi prioritas penanganan dan pengelolaan sistem dan sub-sistem irigasi pada setiap daerah irigasi (DI).
Kebutuhan data base jaringan irigasi yang valid, akurat dan sinkron untuk perumusan perencanaan program dan kegiatan rehabilitasi/ peningkatan dan pemeliharaan Jaringan irigasi untuk meningkatkan kinerja sistem irigasi dalam pelaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA), kondisi terkini organisasi Tidak Tersedianya Data Base Jaringan Irigasi yang Valid, akurat dan Sinkron.
Kemudian permasalahan utama tidak tersedianya Data Base Jaringan Irigasi yang Valid dan Sinkron dengan Kondisi Lapangan. Dengan kondisi tersebut Kepala Bidang Sumber Daya Air (Reformer) memberikan solusi melakukan “Optimalisasi Updating Data Base Jaringan Irigasi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sarolangun” dengan melakukan survey updating data base jaringan irigasi dan disinkronkan dengan aplikasi jaringan irigasi atau data spasial serta verifikasi dan validasi data jaringan irigasi dilapangan.
Dengan Inovasi optimalisasi updating data base jaringan irigasi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sarolangun, dapat mempermudah dalam penyusunan program perencanaan prioritas kegiatan rehabilitasi/peningkatan/pemeliharaan jaringan irigasi, guna peningkatan kinerja sistem irigasi, mendorong peningkatan produksi padi sawah dan mendukung program ketahanan pangan.
Updating data base jaringan irigasi untuk jangka pendek dilakukan pada 6 (enam) Lokasi daerah irigasi kewenangan Kabupaten Sarolangun. Dalam pelaksanaan survei lapangan Dinas PUPR Kabupaten Sarolangun melibatkan Penyuluh Pertanian Lapangan(PPL), Kelompok masyarakat Perkumpulan Petani Pemakai Air(P3A), Petugas Operasi Bendung (POB) dan Juru Pengairan.
Untuk jangka menengah (6-12 bulan) pelaksanaan updating data base jaringan irigasi direncanakan pada 19 (Sembilan belas) Lokasi Daerah Irigasi dan untuk jangka Panjang (3 tahun) pelaksanaan updating data base jaringan irigasi direncanakan pada 47 (empat puluh tujuh) Lokasi daerah irigasi.
Diharapkan dengan data jaringan irigasi yang akurat, valid dan sinkron dengan Lapangan, dapat dimanfaatkan stakeholder seperti Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Sarolangun dalam perumusan perencanaan program kegiatan peningkatan/rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan pola rencana tata tanam produksi padi.
Inovasi Optimalisasi Updating Data Base Jaringan Irigasi dapat memperbarui data irigasi sehingga dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan jaringan irigasi dan mengoptimalkan pengelolaan jaringan irigasi sehingga meningkatkan indeks kinerja sistem irigasi.
Manfaat Inovasi dari segi Nilai Tambah bagi Organisasi, Dengan adanya Inovasi Optimalisasi Updating Data Base Jaringan Irigasi dapat meningkatkan kinerja Bidang Sumber Daya Air dalam pengelolaan jaringan irigasi yang terukur dan terprogram serta dapat memudahkan dalam penyusunan program prioritas kegiatan peningkatan/rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi pada daerah irigasi yang mempunyai layanan areal sawah yang produktif guna mendorong peningkatan produksi padi sawah dan mendukung program ketahanan pangan Kabupaten Sarolangun.
Manfaat inovasi dari segi Nilai tambah bagi stakeholder, antara lain: meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat petani dan kelompok P3A, Meningkatkan partisipasi P3A dan PPL dalam penyusunan usulan kegiatan irigasi, Meningkatkan Produktivitas Pertanian dan Meningkatkan Kesejahteraan petani.
Dengan data jaringan irigasi yang terkini (terupdate) dan akurat sesuai lapangan dapat membantu Dinas TPHP dan petani dalam penyusunan perencanaan jaringan irigasi tersier dan pola rencana tata tanam produksi padi untuk mengatur pola tanam yang terukur dan alokasi air secara efisien, sehingga meningkatkan hasil pertanian.
Sumber : Kabid SDA Dinas PUPR Sarolangun Lili Syafri, ST, M.Si
Editor : A.R Wahid Harahap