KABAR SAROLANGUN – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Sarolangun bersama UPTD Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kabupaten Sarolangun menggelar kegiatan temu teknis Penyuluh Pertanian tingkat Kabupaten Sarolangun tahun 2023, Selasa (18/07/2023) di aula Bappeda Sarolangun.
Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh PJ Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri, M.App, Sc melalui zoom meeting, yang berlangsung dengan lancar
Kepala Dinas TPHP Sarolangun Ir Dedi Hendri mengatakan sedikitnya ada 125 Penyuluh Pertanian yang mengikuti kegiatan ini, dikarenakan adanya tenaga penyuluh perubahan yang tidak bisa hadir.
Meskipun begitu, kegiatan temu teknis ini tetap dilakukan sesuai dengan yang diharapkan dalam meningkatkan sinergitas antar sesama penyuluh, menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta mematangkan program kerja bagi penyuluh pertanian.
” Kegiatan ini dalam rangka memberikan wawasan dan menambah ilmu pengetahuan sekaligus bersilaturrahmi antar sesama penyuluh. Temu teknis ini juga kami rangkai juga dengan kegiatan outbond setelah pemberian materi dari para Nara sumber nantinya,” katanya.
Dedi Hendri juga menambahkan bahwa di Kabupaten Sarolangun ada sebanyak 144 tenaga penyuluh terdiri dari 69 PNS, selebihnya tenaga kontrak dan THL PB dan dari 158 desa dan kelurahan. Dengan jumlah itu tentu Kabupaten Sarolangun masih kekurangan tenaga penyuluh sehingga masih ada satu tenaga PPL ini mengcover dua sampai tiga desa.
” Bahkan sudah ada penyuluh yang menjadi Tenaga PPPK di luar daerah. Dan kita tentu masih kekurangan tenaga penyuluh sehingga, maka kami harapkan kedepan dilakukan penambahan tenaga PPL kita,” katanya.
Dedi Hendri juga menjelaskan bahwa untuk sarana dan prasarana pada Balai Penyuluh Pertanian yang di Kabupaten Sarolangun juga masih mengalami kekurangan khususnya balai penyuluh pertanian yang ada di kecamatan.
Maka iapun berharap dengan kegiatan temu teknis penyuluh ini dapat memberikan secercah semangat dan ilmu bagi para penyuluh pertanian yang ada di Kabupaten Sarolangun untuk peningkatkan produksi pertanian.
” Mudah-mudahan bisa kita menambah secara bertahap, dan untuk BPP di kecamatan Mandiangin Timur masih menumpang,” katanya.
Sementara itu, PJ Bupati Sarolangun Bachril Bakri menyebutkan penyuluh itu ada 9 peran yang mesti dilakukan, diantaranya bisa sebagai inisiator, fasilitator, motivator, penghubung, guru bagi para petani, sebagai dinamisator atau penggerak, evaluator, dan agen perubahan.
” Penyuluh harus bisa mengevaluasi bagusnya pertanian apa yang bagus, dan permasalahan apa yang harus di tangani, jadi itu harus bisa menganalisa hal apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produksi pertanian dan ekonomi bagi petani,” katanya.
Penyuluh juga memiliki peran sebagai agen perubahan, bagi petani dan masyarakat. Bagaimana kebiasaan petani yang dari umumnya untuk kebutuhan keluarga, tapi kehadiran penyuluh dapat mendorong petani untuk peningkatkan produksi pertanian untuk mencukupi kebutuhan Kabupaten Sarolangun.
” Perlu dilihat juga untuk pemanfaatan bibit dan pupuk untuk ditingkatkan. Kemudian di Sarolangun ini belum optimalnya pemanfaatan sumber daya pertanian. Kemudian soal jumlah tenaga penyuluh, karena memang keterbatasan anggaran dan saya minta untuk mengoptimalkan tenaga penyuluh yang ada,” katanya.
Bachril Bakri juga menegaskan agar kedepan penyuluh Pertanian juga harus memiliki target produksi yang menurutnya itu sangat penting, sehingga bisa berupaya dalam mencapai target produksi tersebut seperti untuk tanaman padi bagaimana diupayakan target produksi.
” Saya juga melihat penyuluh pertanian juga belum tercapainya dukungan dalam pencapaian ketahanan pangan nasional. Semoga pertemuan ini bisa menghasilkan sesuatu bagi tenaga penyuluh pertanian dan bisa bermanfaat,” katanya.
Penulis : A.R Wahid Harahap
