
KABAR SAROLANGUN – Bupati Sarolangun H Hurmin menjadi Inspektur Upacara dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025 tingkat Kabupaten Sarolangun, Senin (05/05/2025) di Lapangan Gunung Kembang, Komplek Perkantoran Bupati Sarolangun.
Dalam upacara tersebut, Bupati Sarolangun Hurmin membacakan pidato Mentri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia Prof Abdul Mu’ti, yang berlangsung dengan penuh khidmat.
Hadir dalam kegiatan itu, Wakil Bupati Sarolangun Gerry Trisatwika, SE, Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya, S.IK, M.S, Ketua TP PKK Sarolangun Ny Hj Risha Fitria Hurmin, Danramil 420-04 Sarolangun Mayor Inf Abdul Aziz, Kasi Intel Rikson Lothar Siagian, SH, MH, Ketua PN Sarolangun Novarina Manurung, SH, MH dan PJ Sekda Sarolangun Ir Dedy Hendry, M.Si.
Selain itu hadir juga Kepala Kemenag Sarolangun Drs H M Syatar, S.Ag, Kepala BPS Sarolangun Baktian Nurmantyo, S.ST, ME, Ketua Persit Sarolangun diwakili ibu Ny Indah Kusni, Ketua DWP Sarolangun Ny Ratna Dewi Dedy Hendry, Para asisten dan Staf Ahli Bupati Sarolangun, Kadis Dikbud Sarolangun Drs H Arsyad, SH, M.Pd.i beserta jajaran, Para kepala OPD di lingkungan Pemkab Sarolangun, Para pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemkab Sarolangun serta ribuan peserta upacara terdiri dari guru, dan para siswa sekolah SD dan SMP.


Dalam amanatnya, Bupati Sarolangun Hurmin yang menyampaikan pidato Mendikdasmen mengatakan bahwa peringatan Hari Pendidikan Nasional bukanlah sekadar seremonial tahunan yang ditandai dengan upacara bendera dan berbagai ragam lomba.
Hari Pendidikan Nasional merupakan momentum untuk kita meneguhkan dan meningkatkan dedikasi, komitmen, dan semangat untuk memenuhi amanat konstitusi yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan layanan pendidikan yang terbaik, bermutu, dan berkemajuan bagi seluruh anak bangsa.
” Undang-undang Dasar 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu,” katanya.
Hurmin juga mengatakan bahwa sesuai amanat konstitusi, tidak boleh ada diskriminasi atas dasar agama, fisik, suku, bahasa, ekonomi, jenis kelamin, domisili dan sebab- sebab lain yang menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan.
” Pendidikan adalah hak asasi dan hak sipil yang melekat dalam diri setiap insan baik sebagai pribadi maupun warga negara,” katanya.
Pada hakikatnya pendidikan adalah proses membangun kepribadian yang utama, akhlak mulia, dan peradaban bangsa. Secara individual, pendidikan adalah proses menumbuhkembangkan fitrah manusia sebagai makhluk pendidikan (homo educandum) yang dengannya manusia menguasai ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan, dan berbagai kecerdasan yang memungkinkan mereka meraih kesejahteraan dan kebahagiaan material dan spiritual.

Dalam konteks kebangsaan, pendidikan adalah sarana mobilitas sosial politik yang secara vertikal mengangkat harkat dan martabat bangsa. Karena itu sangat tepat ketika Presiden Prabowo menempatkan pendidikan sebagai prioritas. Sebagaimana disebutkan dalam Asta Cita keempat, Presiden Prabowo berkomitmen membangun sumber daya manusia yang kuat sebagai aktor dan agen perubahan yang mengantarkan Indonesia menjadi bangsa dan negara yang adil dan makmur.
” Melalui pendidikan, Presiden Prabowo berkomitmen memutus mata rantai kemiskinan. Presiden bertekad memajukan pendidikan melalui revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan, pembelajaran digital, dan peningkatan kualitas, kualifikasi, serta kinerja guru melalui pemenuhan kualifikasi, peningkatan kompetensi, dan kesejahteraan,” katanya.
Dengan cara demikian, guru diharapkan dapat menjadi agen pembelajaran dan agen peradaban. Para guru tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran tetapi juga mentor dan konselor para murid, Guru adalah orang tua yang senantiasa berada di sisi para murid dalam suka dan duka serta memandu para muridnya mencapai cita-cita luhur.
” Untuk itu, diperlukan kerja sama semua pihak baik pemerintah, orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media massa. Pemerintah sebagai penyelenggara negara tidak dapat bekerja sendiri karena keterbatasan sumber daya dan sumber dana,” katanya.
” Perlu dukungan dan partisipasi semesta agar pendidikan sebagai layanan publik dapat berperan mengantarkan anak-anak menjadi generasi hebat dan kuat. Sejak Oktober 2024, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah melakukan langkah- langkah nyata membangun layanan pendidikan yang bermutu,” kata dia menambahkan.

Selain itu, secara manajerial, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memperbaiki tata kelola, pembinaan, dan kinerja guru. Secara kurikuler, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan menerapkan Pembelajaran Mendalam (deep learning), pemberlakuan Tes Kemampuan Akademik (TKA), serta pembelajaran Coding, dan Kecerdasan Artifisial (AI).
” Secara pedagogis, dalam rangka membentuk karakter, Kementerian membuat kebijakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang meliputi bangun pagi, beribadah, berolah raga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, program Pagi Ceria yang meliputi Senam Anak Indonesia Hebat (SATH), menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa bersama,” katanya.
” Pendidikan karakter pada tingkat pendidikan Taman Kanak- kanak diluncurkan Album Kicau yang berisi lagu anak-anak. Dengan semangat Hari Pendidikan Nasional mari kita saling bergandeng tangan, bahu membahu, dan bergotong royong mewujudkan “Pendidikan Bermutu untuk Semua,” kata dia menambahkan.


Dalam kegiatan tersebut, Bupati Sarolangun Hurmin, Wakil Bupati Sarolangun Gerry Trisatwika beserta jajaran forkopimda Sarolangun, Ketua TP PKK Sarolangun Ny Hj Risha Fitria Hurmin menyerahkan piagam penghargaan dan Cindera mata kepada para guru yang memasuki Purna Bhakti tahun 2025 serta penyerahan piala dan hadiah lomba kreatifitas guru paud dalam ajang peringatan hardiknas tahun 2025.
Penulis : A.R Wahid Harahap