
KABAR SAROLANGUN – Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari, SE, M.Pd menghadiri sekaligus mendampingi Gubernur Jambi Dr H Alharis, S.Sos, MH dalam melaksanakan kegiatan launching pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kabupaten Sarolangun, Selasa (23/07/2034) di SDN 03/VIII Sarolangun, Kelurahan Pasar Sarolangun, Kecamatan Sarolangun.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, PJ Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri, M.App, Sc, Waka I DPRD Sarolangun Aang Purnama, SE, MM, Plh Sekda Sarolangun Ir Dedy Hendry, M.Si, Dandim 0420/Sarko Letkol Inf Suyono, sejumlah Kepala OPD Di lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi.
Selain itu hadir juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun Bambang Hermanto atau mewakili, Plt Kepala DPPKB Sarolangun Linda Novita Herawati, SH, MH, para kepala OPD di lingkungan Pemkab Sarolangun, Pimpinan Bank Jambi Cabang Sarolangun M Ridwan, SE, Camat Sarolangun Bustra Desman, SE, MM, Kepala Puskesmas Sarolangun dr Adam Syahira, serta para guru dan siswa sekolah.
Kepada media ini, Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari mengatakan kegiatan pemberian imunisasi PIN Polio ini untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak, dan tentunya pihaknya sangat mendukung program tersebut dalam rangka menyiapkan generasi bangsa yang sehat, kuat dalam menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.
” Kami berharap kegiatan imunisasi nasional polio ini dapat berjalan dengan lancar,” katanya.

Tontawi Jauhari juga menyebutkan bahwa selain pemberian pin polio, anak-anak juga diberikan makanan tambahan untuk mencegah stunting dengan pemberian makanan bergizi protein yang terbuat dari ikan lambak, ikan seluang dan labu kuning.
” Ada ide-ide Pemerintah Kabupaten Sarolangun ada tambahan untuk imunisasi anak anak kita berupa inovasi dari ikan seluang, ikan lambak, labu kuning untuk menambah protein bagi anak-anak kita supaya tubuh anak-anak kita lebih kuat untuk menahan serangan penyakit yang menyerang,” katanya.
Kegiatan PIN Polio di Kabupaten Sarolangun dengan jumlah yang disasar sebanyak 54.391 anak yang berusia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
Penulis : A.R Wahid Harahap