Rabu, Oktober 1, 2025
spot_img
spot_img

Minilokakarya Stunting Di Tingkat Kecamatan, DPPKB Sarolangun : Upaya Cegah Stunting 

Kepala DPPKB Sarolangun Jupri, Kabid PPPP Mellysa Pusparani saat melakukan kegiatan rembuk stunting di balai penyuluhan Kecamatan Pauh

KABAR SAROLANGUN – Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Sarolangun terus melakukan upaya pencegahan dan penanganan stunting, dengan melakukan berbagai kegiatan rembuk stunting.

Salah satunya, melalui kegiatan minilokakarya Stunting di tingkat Kecamatan, yang intens dilakukan di 11 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Sarolangun.

Kepala DPPKB Sarolangun Jupri, SE melalui Kabid PPPP Mellysa Pusparani, SE, MM, mengatakan bahwa dalam upaya pencegahan, penanganan dan penurunan angka stunting dibutuhkan peran serta semua pihak mulai dari tingkat desa, kecamatan hingga Kabupaten.

” Kita sudah gencar lakukan minilokakarya Stunting, tingkat kecamatan sebelum melaksanakan kegiatan audit stunting atau rembuk stunting,” katanya, Jumat (26/09/2025) kepada media ini.

Mellysa Pusparani menjelaskan bahwa pertemuan di tingkat kecamatan ini dengan anggota yang sudah di SK kan di kecamatan, TPPS kecamatan, Tim pendamping Stunting di setiap kecamatan, koordinator dan PL KB, kader TPK atau Tim Pendamping Keluarga.

Kegiatan minilokarya stunting ini telah dilakukan dua kali, pertama difasilitasi oleh Kepala Puskesmas di Kecamatan, dan Kedua difasilitasi langsung Pemerintah Kecamatan.

” Pertemuan itu untuk membicarakan cara pencegahan stunting, jumlah data stunting di desa. Makanya datanya nanti akan di data ke kabupaten, data dari desa yang ada di kecamatan. Kedua koordinator masing- masing kecamatan, yang menjadi fasilitatornya adalah camat setempat, pesertanya ketua TPPS dalam kecamatan,” katanya.

Kegiatan minilokarya stunting di balai penyuluhan KB Kecamatan Sarolangun dihadiri Camat Sarolangun Bustra Desman

Dia juga menegaskan bahwa minilok stunting ini merupakan forum diskusi di tingkat kecamatan untuk mengevaluasi, mengoordinasikan, dan menyusun strategi percepatan penurunan angka stunting dengan melibatkan lintas sektor seperti puskesmas, bidan, PKK, dan pemerintah desa.

Kegiatan ini fokus pada peningkatan kesadaran, identifikasi masalah, perumusan solusi, dan penguatan sinergi antarpihak untuk mengatasi stunting melalui intervensi dan pendampingan keluarga yang efektif.

” Tujuannya, meningkatkan kesadaran, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya stunting, dampak, dan upaya pencegahannya. Mengevaluasi kinerja, memantau pelaksanaan program dan pendampingan keluarga untuk memastikan kesesuaian dengan prosedur,” katanya.

” Merumuskan strategi dengan menyusun rencana kerja dan tindakan konkret untuk mempercepat penurunan stunting. Serta mengidentifikasi masalah dan memperkuat sinergi dan dukungan dari berbagai pihak lintas sektor dalam penanganan stunting,” katanya.

Penulis : A.R Wahid Harahap

- Advertisment -spot_img

BERITA TERBARU