KABAR SAROLANGUN – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sarolangun menggelar kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Kelembagaan Pemenuhan Hak Anak Kewenangan Kabupaten/Kota, Rabu (31/07/2024), di Ruang Aula Dinas Pendidikan Kab. Sarolangun.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Penjabat Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri, M.App, Sc yang berlangsung dengan lancar, yang dihadiri Ketua TP-PKK Sarolangun Ny Indah Dewi Bachril, Plt Kepala DP3A Sarolangun H Juddin, S.Ag, Sekretaris DP3A Sarolangun Fauziyah, S.Km, Kabag Prokopim Setda Sarolangun Deni Subhan, Kabid PAUDI Disdikbud Sarolangun Zulfairi.
Selain itu hadir juga Kabid Pemenuhan Hak Anak Rahmi Aini, M. Psi, Psikolog, Kabid Kesetaraan Gender Arie Kusmarini, SE, Kabid Pemberdayaan dan perlindungan anak Farida, Ketua forum anak Gunung Kembang Kab. Sarolangun M Yoga Pernando, Para guru pendamping sekolah, dan Peserta kegiatan dari anak-anak sekolah.
Dalam sambutannya, Plt Kepala DP3A Sarolangun Juddin mengatakan kegiatan yang dilaksanakan hari adalah Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Kelembagaan Pemenuhan Hak Anak Kewenangan Kabupaten/Kota Dalam Rangka Memperingati Hari Anak Nasional Tahun 2024 untuk memfasilitasi kreatifitas dan kredibilitas forum anak Kabupaten Sarolangun.
” Dalam kegiatan ini ada perlombaan antar sekolah dalam rangka memperingati hari anak Nasional tahun 2024. Berdasarkan data yang ada pada Dinas DP3A Sarolangun sudah terbentuk 1 Forum anak Kabupaten Sarolangun, 10 Forum anak Kecamatan dan 56 forum anak desa,” katanya.
Juddin juga menjelaskan pelaksanaan kegiatan ini didasarkan atas Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak, perda Sarolangun nomor 02 tahun 2022 tentang pemberdayaan dan perlindungan anak, serta Peraturan Bupati Sarolangun tentang penetapan pengurus forum anak gunung kembang Kabupaten Sarolangun.
” Tujuan kegiatan ini untuk mengembangkan kreatifitas anak, menyalurkan minat dan bakat, peserta diikuti sebanyak 30 orang terdiri dari forum anak gunung kembang, peserta 22 orang dari sekolah-sekolah untuk mengikuti lomba baca puisi dan lomba vocal,” katanya.
” Berdasarkan data yang kami rangkum pada tahun 2023 ada sebanyak 73 kasus terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak, 40 kasus terjadi di tahun 2024 sampai bulan Juli terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata dia menambahkan.
Sementara itu, PJ Bupati Sarolangun Bachril Bakri dalam arahannya mengucapkan selamat kepada anak-anak yang telah ikut dalam forum anak gunung kembang Kabupaten Sarolangun. Forum anak ini sangat baik untuk media berkomunikasi dan aspirasi anak.
” Anak-anak itu menjadi aktor pembangunan dan pengembangan Indonesia emas tahun 2045. Pemerintah punya target untuk ekonomi terbaik keempat di dunia, dimana sekarang Indonesia sedang mempersiapkan anak-anak kita,” katanya.
” Jadi anak-anak harus sehat semua, kita ada program pengentasan stunting, program pendidikan dimana tahun 2045 ini minimal D-1. Saya berharap anak-anak jangan puas dengan belajarnya, tapi harus kembangkan terus kemampuan dan keterampilan,” kata dia menambahkan.
Selain itu, Bachril Bakri juga memotivasi anak-anak agar tidak gagap dengan teknologi, dan harus rajin belajar. Namun, diharapkan dengan perkembangan tekhnologi bisa dicermati dengan baik, tidak mengganggu pendidikan anak, maupun tidak mengganggu kehidupan sosial.
” Melalui forum anak daerah, anak-anak bisa berkumpul dan membicarakan apa yang dibutuhkan untuk kemajuan daerah Kabupaten Sarolangun. Gantungkanlah cita-cita yang tinggi, hindari dan cegah pernikahan dini, kenakalan remaja, pergaulan bebas, dan kembangkan diri sendiri untuk meraih prestasi,” katanya.
Untuk pencegahan kekerasan terhadap anak, lanjut Bachril Bakri, Pemkab Sarolangun UPTD melalui DP3A Sarolangun bahkan sudah punya unit pelayanan disabilitas, dan untuk mencegah kekerasan agar dinas DP3A dapat membantu dan mendampingi anak-anak yang mendapatkan kekerasan.
” Hari ini juga sekaligus memperingati hari anak nasional yang ke-40 sejak tahun 1984. Selamat hari anak nasional, semoga anak-anak semakin terlindungi dan Indonesia maju,” katanya.
” Anak- anak Sarolangun, saya berpesan terhadap tekhnologi jangan menggangu kehidupan sosial, dan juga jangan menyebabkan mereka menuntut kepada orang tua tapi hormati orang tua, berharap berpendidikan tinggi karena mereka generasi dalam Indonesia emas 2045, pendidikan minimal D-1,” kata dia menambahkan.
Penulis : A.R Wahid Harahap