
KABAR SAROLANGUN – Aksi kericuhan yang berakibat tindakan pemukulan dan pengeroyokan kepada salah seorang yang mengaku wartawan terjadi di SPBU 24.373.69 Limbur Tembesi, Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun pada Selasa (12/12/2023).
Atas kejadian itu, pihak SPBU Limbur Tembesi angkat Bicara soal Ikhwal kejadian yang menghebohkan tersebut karena videonya viral di media sosial bahkan pemberitaan.
Pengawas SPBU Limbur Tembesi Rifi Hamdani mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi saat sedang antrian pengisian minyak solar yang memang selalu ramai oleh masyarakat.
Ia kala itu sedang memantau kondisi terkini atas antrian pengisian minyak solar tersebut dengan mengambil gambar dan video untuk dilaporkan ke pihak depot.
” Pada hari itu saya jam 10.45 lagi di sepanjang jalan seperti biasa pihak depot minta kondisi terkini keadaan antrian solar, dan saya pantau aman baik keluar maupun masuk saya Poto,” katanya, Rabu (13/12/2023) kepada sejumlah awak media.
Kejadian kericuhan baru ia ketahui setelah heboh karena massa bergerak begitu cepat khususnya para supir truk yang sedang mengantri minyak solar.
Penyebabnya saat itu, oknum wartawan tersebut mengeluarkan kata-kata kasar dan tidak sopan kepada para pengantri minyak solar sehingga membuat kemarahan pengantri karena tidak terima atas perkataan tersebut.
” Setelah kejadian baru saya tahu itu, saya baju kuning di cctv. Ikhwal sebab pemukulan itu, beliau ini mengisi minyak kemarin minta isi full, cuman diisi operator 200 ribu, gratis kita yang nutupi, kemarin masuk lagi dari jalur yang salah, langsung ke depan pompa ambil video atau gambar, dari keterangan pengisi operator beliau mengeluarkan kata kata yang tidak sopan,” katanya.
Dari keterangan yang didapatkan dari operator pengisian BBM tersebut, lanjut Rifi Hamdani, oknum wartawan tersebut mengatakan bahwa keluar kata-kata “Inilah para pelangsir kep*r*t, kur*ng aj*r, k*mp*ng,” katanya menirukan pengakuan operator yang ada di lokasi kejadian.
Setelah mengeluarkan kata-kata tidak sopan itu, lantas para pengantri minyak keluar dan menanyakan maksud perkataan tersebut sehingga terjadi keributan.
” Jadi orangnya turun menayangkan maksudnya apa kepada beliau (oknum wartawan.red), kemudian ada pemukulan, ada keributan, setelah saya turun dari kantor, beliau di mushola, beliau ada ngomong komandan lapor saya di keroyok di SPBU 69 dikeroyok para pelangsir keparat ini videonya, kemudian masuk musholla pakai sepatu, massa tambah ngamuk,” katanya.
Aksi kericuhan tersebut, lanjutnya, ia memastikan tidak ada campur tangan dari pihak SPBU Limbur Tembesi karena memang murni atas aksi massa yang saat itu sedang antrian pengisian minyak karena tidak terima atas perkataan oknum wartawan tersebut.
” Tidak ada pihak pom bensin dalam aksi keributan itu, memang murni massa spontanitas, karena dibilangin kurang sopan, dan kami SPBU merasa dirugikan juga, kalau beliau masuk dengan izin dalam hal meliput tentu bisa kita mendampingi,” katanya.
Menurutnya juga, pihak SPBU sebenarnya juga tersinggung dengan perkataan oknum wartawan tersebut karena menyebutkan SPBU Limbur tembesi sebagai tempat sarangnya para pelangsir dan tempat m*fia m*gas.
” Tapi beliau bilang wow ini SPBU tempat sarangnya para pel*ngsir tempat m*fia m*gas, kami tersinggung SPBU, kalau pihak pertamina mengambil data silahkan karena pengisian sesuai dengan barkot dan flat kendaraan untuk pengisian standar. Orang antri minyak sudah sesuai aturan, kemarin pihak kepolisian sudah mengambil bukti cctv dan keterangan, dan kita kooperatif, dalam kasus ini,” katanya.
Ia juga menegaskan akan melaporkan balik oknum wartawan tersebut bila memang tidak ada iktikad baik dalam penyelesaian permasalahan ini, karena dengan kejadian ini pihaknya juga dirugikan karena sejak hari ini pengiriman minyak solar dihentikan sementara atau di blokir.
” Nanti kita lihat kalau iktikad beliau tidak baik kita lapor balik, kalau memang ada data silahkan tampilkan saja, karena sampai saat ini hari ini solar kami tidak di kirim kena blokir karena kejadian ini. Dalam hal ini menganggap beliau itu, biasanya media itu sopan, ” katanya
” Setelah investigasi ke bawah ada mengaku media atas nama karlan. Setelah kami pulang pak tadi ada media dari media gak bayar 200 ribu sehingga bayar pakai duit pribadi untuk nutupi itu,” kata dia menambahkan.
Penulis : Tim