KABAR SAROLANGUN – Penjabat Bupati Sarolangun Dr Bahri, S.STP, M.Si menjadi Inspektur Upacara peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Ke-79 Tahun 2025 Kementrian Agama RI tingkat Kabupaten Sarolangun di Halaman Kantor Kemenag Sarolangun, Jumat (03/01/2025).
Peringatan HAB Tahun 2025 ini mengangkat tema “Umat Rukun menuju Indonesia Emas”, yang dihadiri sejumlah pejabat di Kabupaten Sarolangun.
Diantaranya, Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya, S.IK, M.Si, Dandim 0420/Sarko Letkol Inf Suyono, S.Sos, Kepala Kemenag Sarolangun Drs H M Syatar, S.Ag, PJ Sekda Sarolangun Ir Dedy Hendry, M.Si, Pabung Kodim 0420/Sakro Mayor CHK Dedy Afrizal, SH, MH, Danramil 420-04 Sarolangun Mayor Inf Abdul Aziz, Para asisten dan staf ahli Bupati Sarolangun, Jajaran Kemenag Sarolangun, Para kepala OPD di lingkungan Pemkab Sarolangun.
Hadir juga Ketua BAZNAS Sarolangun Drs Ahmad Zaidan, Ketua PGID Sarolangun Pdt Firma Batubara, Para kepala KUA Kecamatan se-Kabupaten Sarolangun, Para kepala sekolah MTs, MA se-Kabupaten Sarolangun serta para peserta upacara yang antusias mengikuti rangkaian upacara tersebut.
Dalam upacara tersebut, PJ Bupati Sarolangun Bahri membacakan amanat Mentri Agama RI Prof Dr KH Nasarudin Umar, MA, yang mengatakan bahwa pada hari ini merupakan momentum memperingati hari bersejarah bagi Kementerian Agama dan seluruh umat beragama.
Tujuh puluh sembilan tahun yang lalu, tepatnya 3 Januari 1946, Kementerian Agama secara resmi dibentuk dalam Kabinet Sjahrir II dengan Menteri Agama Pertama H.M. Rasjidi. Momen itu setiap tahun diperingati sebagai Hari Amal Bakti (HAB), Penamaan “Hari Amal Bakti” merefleksikan sikap rendah hati dan nilai-nilai pengabdian luar biasa para pendahulu kita dalam memaknai kehadiran Kementerian Agama.
” Semangat memperingati Hari Amal Bakti tahun 2025 tak dapat dipisahkan dari komitmen seluruh jajaran Kementerian Agama dalam mendukung dan mengimplementasikan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, antara lain, memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia, hingga memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antar umat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur,” katanya.
Dalam beberapa dekade terakhir, lanjut Bahri bahwa muncul fenomena kesenjangan antara kehidupan umat dengan ajaran agama yang dianutnya. Setiap agama melarang korupsi, tapi praktik seperti itu masih saja terjadi. Semua agama melarang kekerasan, kebencian, dan kesewenang-wenangan, namun berbagai anomali masih dijumpai di berbagai ruang kehidupan.
” Makin jauh umat dari nilai dan moral agama, berarti tugas Kementerian Agama belum berhasil. Tantangan ini perlu disadari dan dijawab oleh segenap jajaran Kementerian Agama di seluruh Indonesia,” katanya.
Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-79 mengusung tema “Umat Rukun Menuju Indonesia Emas. Ini merupakan wujud nyata dari misi Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran yang mengamanatkan betapa Indonesia Emas dapat terwujud jika umat hidup rukun dan harmonis Sebaliknya, Indonesia emas akan sulit diwujudkan sekiranya umat tidak rukun dan tidak harmonis.
” Indonesia, negara besar dengan 17.508 pulau, 1.340 suku bangsa, 715 bahasa daerah, dan beragam agama, bisa hidup berdampingan dengan rukun dan damai, membentuk harmoni dalam zamrud khatulistiwa. Ini merupakan salah satu keajaiban dunia dan anugerah Tuhan. Untuk itu peran moral kerukunan perlu kita suarakan di berbagai forum dan saluran informasi,” katanya.
Selain itu juga, Kementerian Agama terus berkomitmen pada proses reformasi birokrasi dan penguatan meritokrasi dalam tata kelola organisasi. Ini juga menjadi bagian penting dari upaya pencegahan korupsi di Kementerian Agama
” Sejalan dengan itu, dalam amanat pagi ini, saya ingin mengingatkan kita semua, termasuk diri saya sendiri, bahwa Kementerian Agama bak kain putih bersih. Sedikit noda pun terpercik, akan nampak jelas terlihat. Seluruh unsur pimpinan dan pegawai Kementerian Agama harus menjadi contoh dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi,” katanya.
Para pimpinan di Kementerian Agama harus tampil terdepan dalam komitmen kejujuran dan keteladanan. Seorang tokoh teladan pemberantasan korupsi almarhum Baharuddin Lopa mengatakan, “Banyak yang salah jalan, tapi merasa tenang, karena banyak teman yang sama-sama salah. Beranilah menjadi benar, meski pun sendirian.”
” Saya yakin banyak orang-orang jujur dan lurus di Kementerian Agama. Untuk itu mari menjadi agen perubahan dan agen integritas yang mampu menjaga reputasi kementerian dan pemerintah kita,” katanya.
Ia mengucapkan selamat kepada para penerima tanda penghargaan. Penghargaan tersebut diharapkan semakin meningkatkan kinerja dan menambah kebanggaan sebagai korps Kementerian Agama.
” Mari kita satukan langkah kaki, bulatkan niat dan satukan pikiran untuk terus berkhidmat demi agama, bangsa, dan negara dengan niat ibadah. Kita semua perlu berupaya menjadi sahabat spiritual umat sesuai kapasitas masing-masing. Selamat memperingati Hari Amal Bakti ke-79 Kementerian Agama,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut PJ Bupati Sarolangun Bahri bersama Kepala Kemenag Sarolangun M Syatar menyerahkan penghargaan tanda kehormatan Satya lencana kepada PNS di lingkungan Kementrian Agama RI atas pengabdiannya, dan juga dilakukan pengibaran bendera merah putih, Pembacaan teks pembukaan UUD 1945, Panca Prasetya Kors Pegawai Republik Indonesia dan kode etik kementrian agama RI.
Penulis : A.R Wahid Harahap