KABAR SAROLANGUN – Penjabat Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri, M.App, Sc meninjau langsung kondisi instalasi rehabilitasi ketergantungan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan zat Adiktif Lainnya) RSUD Chotib Quzwein, yang ada di Kecamatan Bathin VIII, Sabtu (30/03/2024).
Kedatangan penjabat Kepala Daerah tersebut turut didampingi Ketua TP PKK Sarolangun Ny Indah Dewi Bachril, Direktur RSUD Chatib Quzwein dr Bambang Hermanto, Kepala DPPKB Sarolangun Linda Novita Herawati, Kakan Kesbangpol Sarolangun Hudri, M.Pd.I, Camat Sarolangun Bustra Desman, SE, MM, Camat Bathin VIII Aryo L Fajrin, S.IP, Serta sejumlah pejabat lainnya.
Kedatangan rombongan tersebut tampak disambut langsung Kepala instalasi rehabilitasi beserta jajaran yang langsung melihat kondisi ruangan pelayanan, ruangan rehabilitasi serta sejumlah fasilitas lainnya.
Kepada media ini, PJ Bupati Sarolangun Bachril Bakri mengatakan bahwa dari peninjauan tersebut kondisi ruangan dan pelayanan yang ada di instalasi rehabilitasi narkoba itu saat ini kondisinya dalam keadaan baik.
Beberapa waktu terakhir ada tiga orang anak yang sudah mendapatkan perawatan rehabilitasi narkoba jenis sabu selama tiga bulan sehingga diperbolehkan pulang untuk kembali kepada keluarganya.
” Ki melihat fasilitas pelayanan panti rehab narkoba instalasi napza Kabupaten sarolangun, kami mengecek kondisi ruang perawatan dan rehabilitasi anak terkena narkoba, Alhamdulillah hari ini kondisinya kebetulan sudah pulang anak yang direhabilitasi, kami berharap memang tidak banyak anak-anak yang menggunakan narkoba,” katanya.
Bachril Bakri juga menjelaskan dirinya ingin memastikan pelayanan yang dilakukan sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diberlakukan untuk rehabilitasi setiap residen atau pasien yang berobat.
Disebutkannya, kemarin ada terindikasi ada sedikit peningkatan jumlah anak yang terkena narkoba disini sehingga diharapkan pelayanan yang dilakukan berjalan dengan baik.
” Jadi salah satu faktor terjadinya anak-anak narkoba karena kurangnya perhatian kepada anak oleh orang tua, maka saya harapkan anak-anak harus diberikan pemahaman bahaya narkoba, anak-anak harus diberikan pendidikan bahaya narkoba bagi kehidupan dan bisa merusak masa depan anak, jadi keluarga bisa berperan bagaimana narkoba bisa ditanggulangi,” katanya.
Ditegaskannya bahwa pelayanan yang dilakukan pada instalasi rehabilitasi ketergantungan napza ini diberikan secara gratis sehingga masyarakat diharapkan agar jangan khawatir atau takut untuk datang membawa anaknya mendapatkan rehabilitasi narkoba.
” Pelayanan yang diberikan ini adalah gratis, silahkan datang apabila ada indikasi anak anak narkoba, supaya dicegah narkoba itu harapan kita,” katanya.
Penulis : A.R Wahid Harahap