KABAR SAROLANGUN- Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sarolangun mengadakan rapat koordinasi penting pada Senin, (26/08/2024) di Ruang Pola Utama Kantor Bupati Sarolangun.
Hal itu dalam rangka membahas strategi pengendalian inflasi di tingkat desa, yang di pimpin langsung PJ Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri, M.App, Sc diwakili PJ Sekda Sarolangun Ir Dedy Hendry, M.Si, yang berjalan dengan lancar.
Selain itu, dihadiri juga Staf Ahli Bupati H Muhammad, S.Ag, Kabag Ekonomi dan SDA Davidman Setiawan, Kadis TPHP Sarolangun Dulmuin, SP, Kadis Ketahanan Pangan Sarolangun Efrianto, S.Pd, M.Pd, Kepala Inspektorat Sarolangun Henriman, S.Sos, Sekretaris BPKAD Sarolangun Idham Kholiq, serta Disperindag, UMKM dan Koperasi, Dinas PMD Sarolangun, serta para camat dalam wilayah Kabupaten Sarolangun.
Disamping itu ada juga peserta rakor dari camat serta kepala desa yang turut berpartisipasi secara daring melalui Zoom meeting.
Rapat ini difokuskan pada pelaksanaan kebijakan SATU KENDALI (Satu desA saTU KEbun PengeNDALian Inflasi), yang merupakan sebuah program yang dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan di desa sekaligus menekan laju inflasi di Kabupaten Sarolangun.
PJ Sekda Sarolangun Dedy Hendry menegaskan pentingnya peran desa dalam upaya ini, dimana desa harus berperan aktif dalam menjaga ketahanan pangan sebagai langkah konkret pengendalian inflasi.
” Dinas TPHP diharapkan memberikan pendampingan teknis kepada petani dan desa melalui penyuluh pertanian, sementara camat sebagai koordinator wilayah harus memastikan pelaksanaan program ini berjalan dengan baik,” katanya.
Program kebun inflasi, yang menjadi inti dari SATU KENDALI, akan difokuskan pada penanaman tanaman cepat panen seperti cabai dan bawang, atau tanaman lainnya yang cepat menghasilkan.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati bidang pembangunan, H Muhammad menekankan bahwa koordinasi yang efektif antara camat dan kepala desa sangat penting untuk memastikan kesuksesan kebijakan ini.
” Camat harus aktif mengoordinasikan desa-desa agar kebun inflasi segera terwujud,” katanya.
Muhammad juga mendorong desa untuk memanfaatkan tanah kas desa atau bekerjasama dengan kelompok tani setempat dalam membangun kebun inflasi, dengan dukungan dana ketahanan pangan desa. Dukungan tersebut dapat berupa bantuan bibit, pupuk, dan sarana produksi pertanian lainnya, atau bantuan lain sesuai aturan yang berlaku.
Disamping itu, Kabag Ekonomi dan SDA Davidman Setiawan Dahlan menyoroti manfaat jangka panjang dari kebijakan ini. Menurutnya, SATU KENDALI tidak hanya akan memperkuat ketahanan pangan di desa, tetapi juga berperan penting dalam menstabilkan harga kebutuhan pokok, yang pada akhirnya membantu pengendalian inflasi di tingkat daerah.
” Dengan terselenggaranya rapat koordinasi ini, TPID Kabupaten Sarolangun berharap bahwa setiap desa dapat segera melaksanakan program SATU KENDALI, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Sarolangun,” katanya.
Penulis : A.R Wahid Harahap