Minggu, September 8, 2024
BerandaDAERAHVolume Sampah Di TPS Meningkat Saat Pandemi Covid-19

Volume Sampah Di TPS Meningkat Saat Pandemi Covid-19

 

Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sementara di Kelurahan Pasar, Kecamatan Sarolangun

SAROLANGUN – Dinas Lingkungan Hidup Daerah (LHD) menyatakan volume sampah di tengah wabah pandemi covid-19 makin hari mengalami peningkatan di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang tersebar di beberapa titik dalam wilayah Kabupaten Sarolangun.

Kadis LHD Deshendri mengatakan dengan peningkatan volume sampah itu mengakibatkan tempat pembuangan sampah sementara itu cepat terisi. Sehingga dua kali pengangkutan sampah dari TPS ke TPA belum membuat sampah yang menumpuk berkurang secara drastis, setidaknya butuh empat kali angkut untuk mengurangi banyaknya sampah yang ada saat ini.

Dia mencontohkan, sebelum penumpukan sampah yang drastis beberapa waktu ini. Ada tujuh mobil kebersihan bertugas mengangkut sampah sebanyak satu kali angkut menuju tempat pembuangan akhir.

“Biasanya tujuh armada satu kali angkut, sampah itu habis. Sore sekitar jam empat baru sampah menumpuk kembali,”katanya, Minggu (15/8/2021).

Ia tak mau menyalahkan siapa yang menyebabkan siapa yang membuat sampah makin hari makin banyak. Yang jelas menurutnya semenjak menjamurnya pedagang dan aktivitas masyarakat di rumah akibat pandemi yang kerap membeli makanan kemudian di bawa ke rumah, menimbulkan sampah dan dua hal itu diperkirakan sebagai penyebabnya.

“Yang awalnya satu armada satu kali angkut, sekarang tidak bisa lagi. Terutama di wilayah pasar, pagi kita ambil kalau siang tidak kita ambil siang sudah tinggi itu. Mau tidak mau kita harus dua trip pagi dan sore,” katanya.

Untuk menanggulangi sampah yang menumpuk akhir-akhir ini, Dinas LHD pun mengambil kebijakan mengerakkan mobil-mobil kebersihan yang kecil seperti carry pickup.

“Ada tujuh mobil sampah, kemudian kita tambah dengan dua carry dan satu APV. Agar tidak terlalu tebal tumpukan sampahnya,” katanya.

Sementara untuk dana operasional, katanya pihaknya harus melakukan penambahan, sebab Dinas LHD Sarolangun hanya mengajukan anggaran satu kali angkut perhari.

“Kita beri tambahan operasional, minyak, kemudian petugas-petugas itu kita beri belilah rokok begitu,” katanya.(Ks1)

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

BERITA TERBARU