
KABAR SAROLANGUN – Dibawah kepemimpinan Bupati Sarolangun H Hurmin, Pemerintah Kabupaten Sarolangun kembali meraih penghargaan bergengsi tingkat Provinsi Jambi.
Kali ini, Pemerintah Kabupaten Sarolangun meraih Juara I atas penilaian kinerja Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi dalam aksi delapan konvergensi pencegahan stunting tahun 2025.
Penghargaan tersebut diberikan langsung Wakil Gubernur Jambi Drs H Abdullah Sani yang diterima oleh Bupati Sarolangun H Hurmin, Rabu (02/07/2025) di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Gubernur Jambi Dr H Alharis, S.Sos, MH, Ketua TP PKK Provinsi Jambi Ny Hj Hesti Haris, forkopimda Provinsi Jambi, Para Bupati/Wali Kota se-Provinsi Jambi.
Dari jajaran Pemerintah Kabupaten Sarolangun, hadir Ketua TP PKK Sarolangun Ny Hj Risha Fitria Hurmin, Kepala DPPKB Sarolangun Jupri, SE, Kepala Bappeda Sarolangun Ali Umar, S.Pd, M.Si, Kadis Kesehatan Sarolangun Bambang Hermanto, SE, MM, Direktur RSUD Sarolangun dr Bambang Hermanto, M.Kes, Kadisnakan Sarolangun Setiadi, S.Pt, Kadis PMD Sarolangun Muliyadi, S.Sos.

Hadir juga Kadis LHD Sarolangun Kurniawan, ST, ME, Kepala DPMPTSP Sarolangun Sahrudin Muis, SE, MM, Kepala DP3A Sarolangun Yudis Kenremora, S.STP, MH, Kadis Ketahanan Pangan Sarolangun Efrianto, M.Pd, Kadis TPHP Sarolangun Dulmuin, Sp, dan jajaran pejabat terkait.
Usai menerima penghargaan tersebut, Bupati Sarolangun Hurmin mengatakan bahwa penghargaan ini tentunya dapat diraih berkat kerjasama oleh seluruh Tim Percepatan, Pencegahan dan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sarolangun serta seluruh stakeholder holder terkait.
” Alhamdulillah memang ini berkat kerjasama tim dan stake holder terkait, ini kemenangan kita bersama dan harapan kita kedepan juga akan menekankan lagi angka stunting di Kabupaten Sarolangun,” katanya.
Hurmin menjelaskan kedepan pihaknya berkomitmen dalam melaksanakan upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sarolangun dari hulu ke hilir, memperkuat intervensi gizi, peningkatan akses layanan kesehatan, dan memastikan semua desa dan kelurahan melaksanakan intervensi stunting secara sinergi dan terpadu.
” Program program unggulan kedepan kita kan lakukan dokter maju, melakukan turun ke bawah memastikan berapa banyak memang anak-anak kita yang terdampak stunting dan tentu akan jadi bahan evaluasi kita bersama bagaimana penanganan di bawah. Genting berbakti maju salah satu visi dan misi kita,” katanya.


Hurmin juga menambahkan tentunya prestasi ini akan dijadikan sebagai motivasi kedepan untuk bagaimana angka stunting di Kabupaten Sarolangun terus berkurang hingga nanti bisa mencapai zero stunting.
Salah satunya dengan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Anak Stunting Bekerja Bakri Sarolangun maju (Genting berbakti maju), dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting dengan melibatkan peran serta ASN, CSR perusahaan, dan stake holder terkait.
” Tentu kita tidak terkena dengan capaian pada keberhasilan hari ini, kita akan terus menekan bagaimana angka stunting ini terus berkurang kalau bisa zero stunting, dengan situasi dan kondisi sekarang tentu permasalah stunting ini menjadi tanggung jawab kita bersama, dimana kita saling berbagi dan saling membantu, insa Allah prestasi ini akan tetapi kita pertahankan,” katanya.
” Kami akan mengoptimalkan tugas fungsi dokter maju dalam hal pemantauan tumbuh kembang anak stunting dan pemantauan pendampingan kepada keluarga beresiko stunting di seluruh wilayah kabupaten Sarolangun, mari sama-sama kita mewujudkan generasi bebas stunting untuk masa depan yang lebih baik menuju Sarolangun maju,” kata dia menambahkan.

Berikut beberapa langkah konkret yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sarolangun dalam percepatan penurunan stunting tahun 2024 di Kabupaten Sarolangun, yakni
1. Inovasi Penetapan Desa Bebas Stunting (1 Desa di setiap Kecamatan Inovasi Makanan Siomay/Cookies Selam dengan bahan dasar ikan seluang dan ikan lambak (Siomay/Cookies Selam) dan Puding berbahan dasar daun Labu Kuning dan Daun mali-mali. (Puding Bumali), merupakan bahan dasar lokal, Inovasi Pengadaan Balai Remaja Cegah Stunting (Boja Ceting) di desa/Kacamatan, inovasi Pemilihan Remaja Desa Peduli Stunning (Reli Stunting) disetiap Desa
2. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada ibu hamil Fe-1 sebanyak 6,785 (100%) dan Fe-3 sebanyak 6.718 bumil (100%), serta pemberian TTD kepada remaja putri sebanyak rematri di sekolah
3. Melaksanakan Pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di seluruh posyandu masing-masing desa dalam wilayah Kabupaten Sarolangun yang merupakan tindak lanjut Surat Kemendagri tentang pelaksanaan kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting di daerah.
4. Pemberian Makanan Tambahan bernilai gizi tinggi Inovasi bahan dasar ikan seluang dan ikan lambak “siomay/Cookies Selam, dan inovasi Bumali daun labu kuning dan daun mali-mali desa.
5. Launching Jumet Drama (Jumat Minum Tablet Tambah Darah Bersama) merupakan kegiatan minum Tablet Tambah Darah bersama bagi remaja putri setiap hari Jumat di sekolah.
6. Penyuapan langsung makanan tambahan telusuri (Telur, susu, beras/nasi dan roti) kepada bayi dan anak balita stunting di setiap kecamatan dan desa yang berjumlah 158 Desa/Kelurahan.
7. Pemberian bantuan beras fortivit bagi bayi usia 0-2 tahun, balita dibawah dua tahun (Baduta) stunting sebanyak 5 kg/Baduta/bulan selama 6 bulan dengan jumlah Baduta stunting sebanyak 102 Baduta
8. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal bagi balita kurus disertai stunting pada balita dan ibu hamil kurang energi Kronis (KEK)
9. Melaksanakan diseminasi audit kasus stunting tahun 2024 untuk mengetahui faktor penyebab kasus anak balita stunting di Kabupaten Sarolangun
10. Pemberian Bantuan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) kepada anak balita stunting di setiap kecamatan dari pejabat pemerintah dan CSR perusahaan
11. Pemberian susu hamil kepada ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) beresiko stunting sebanyak 175 ibu hamil.

Kabupaten Sarolangun mendapatkan Penghargaan Kabupaten/Kota Prevalensi Stunting Terendah Tahun 2023 Tingkat Nasional (bulan Juli 2024). Berdasarkan Hasil Survey Kesehatan Indonesia Tahun 2023, Penurunan Prevalensi Stunting Kabupaten Sarolangun Terbesar ke II Se Provinsi Jambi yaitu menurun dari 16.8 Persen pada tahun 2022 menjadi 4.8 Persen tahun 2023 atau turun sebesar – 12 Persen.
Kemudian berdasarkan Hasil SSGI Tahun 2024, Kabupaten Sarolangun mengalami kenaikan Prevalensi Stunting sebesar 6.6 atau kenaikan sebesar 1,8 di Tahun 2024. Akan tetapi Kabupaten Sarolangun menjadi Kabupaten dengan Tingkat Prevalensi Terendah Se-Provinsi Jambi.
Adapun inovasi dan praktik baik percepatan penurunan stunting tahun 2024 di Kabupaten Sarolangun, yakni
1. Jumet Drama (Jumat Minum tablet tambah darah bersama) adalah gerakan pencegahan stunting dari hulu, sasaran para remaja dengan berupa program pemberian tablet tambah darah dan diberikan langsung kepada 6.000 remaja putri dan dipusatkan di 12 sekolah.
2. Kukis ikan seluang dan ikan lambak (Kukis Selam) serta puding labu dan daun mali-mali (Puding Bumali). Yakni tambahan pemberian makanan kepada balita stunting dengan memanfaatkan pangan lokal kerjasama dengan persatuan ahli gizi (Persagi) DPC Kabupaten Sarolangun
3. Baja Ceting (Balai remaja cegah stunting) yakni sebagai tempat berkumpul dan belajar serta bertukar informasi bagi para remaja dalam pencegahan stunting.
4. Reli Ceting (Pemilihan remaja peduli stunting) yakni gerakan yang melibatkan para remaja di desa untuk peduli dan mengajak keluarga yang memiliki balita stunting untuk melakukan penimbangan setiap bulan ke posyandu
5. Desa Anting (Desa bebas stunting) dengan menetapkan 11 desa bebas stunting di 11 kecamatan sebagai percontohan.
Kedepan TPPS Kabupaten Sarolangun tetap berkomitmen melaksanakan percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Sarolangun. Pada tahun 2025 ini akan mencanangkan kegiatan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) dengan jargon Genting Berbakti Maju dan pelaksanaan program dokter maju yang merupakan program unggulan Sarolangun maju. Program tersebut akan fokus untuk melakukan pemantauan tumbuh kembang balita dan pendampingan terhadap keluarga beresiko stunting.
Penulis : A.R Wahid Harahap