
KABAR SAROLANGUN – Pelaksanaan kegiatan seremonial MTQ Tingkat Provinsi Jambi ke-52 Tahun 2023 yang berlangsung di Kabupaten Sarolangun tuai banyak keluhan dari kalangan masyarakat, salah satunya persiapan fasilitas dan teknis kegiatan pembukaan MTQ Tingkat Provinsi Jambi itu yang berlangsung, Rabu (23/08/2023) malam.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten Sarolangun selaku tuan rumah ajang MTQ Provinsi Jambi ini menggandeng pihak ketiga melalui jasa Even Organizer (EO) untuk melaksanakan fasilitas tekhnis selama kegiatan MTQ baik di Arena Utama maupun arena lomba cabang MTQ lainnya.
Anggaran untuk Even Organizer pada MTQ Provinsi Jambi ini nilainya cukup pantastis mencapai lebih kurang Rp 2,5 Miliar. Berdasarkan LPSE Kabupaten Sarolangun, pemenang tender jasa EO tersebut dimenangkan oleh PT Argo Pesona Indonesia, beralamat Komplek Cikawao Permai Kavling B-19, Kelurahan Paledang Kecamatan Lengkong-Bandung (Kota) Jawa Barat, dengan harga penawaran dan kontrak 2,376,454,500,00,-.
Dari pantauan dilapangan, pada saat pembukaan MTQ Provinsi Jambi yang dibuka oleh Gubernur Jambi Dr Alharis, S.Sos, MH, hanya menggunakan satu bedug sebagai tanda dimulainya MTQ tersebut dan selainnya menggunakan kompangan ala tradisional.
Selain itu, dalam mimbar tilawah berukuran kecil, soundsystem sering konslet atau kurang lantang, warna lusuh dari tenda masing-masing kafilah serta cat gapura arena utama yang tidak rapi.
Di karenakan banyaknya persiapan yang kurang, tim penyelenggara Event Organizer (EO) yang bertugas mulai dari merancang konsep, hingga mengontrol proses acara sampai berakhir di nilai tidak mampu memberikan persiapan seperti yang di inginkan, sehingga kegiatan seremonial kurang mewah.

Menariknya lagi, pada perlombaan cabang tilawah remaja di arena utama, yang dijadwalkan pada hari Kamis tanggal 24 Agustus 2023 pada pukul 08.00 Wib, namun dikarenakan kendala teknis yang disiapkan Even Organizer tidak siap seperti sound system yang tidak bagus, kamera di depan peserta yang kurang tepat, sehingga perlombaan cabang tilawah remaja molor hingga 3 jam, dan baru dimulai pada pukul 11.00 Wib peserta cabang lomba tilawah remaja baru dimulai.
” Iya, soundsystemnya kurang bagus, dan persiapan juga kurang, sehingga molor,” kata Herman, masyarakat Sarolangun yang hendak menyaksikan perlombaan cabang lomba tilawah remaja.
Bahkan di cabang lain pada arena lomba di Mesjid Almuhajirin yang ada di Sri Pelayang, Kelurahan Sarolangun Kembang, pada lomba bacaan hapalan 100 hadist dengan sanad, diketahui tidak ada bel sehingga diganti dengan batu.
Begitu juga di Glora Sport Center Sarolangun, pada cabang lomba Khat Al-Quran, Meja yang disiapkan tidak layak sehingga perlombaan juga molor karena sibuk untuk mempersiapkan perlombaan.
Keluhan inipun sudah diketahui oleh Penjabat Bupati Sarolangun, Dr Ir Bachril Bakri, M.App, Sc, yang mengungkapkan rasa kecewanya akibat persiapan yang jauh dari yang kepuasan, selaku tuan rumah tentu berupaya untuk bisa melakukan hal yang terbaik.
” Saya juga sudah ingatkan dan sampaikan semua keluhan kepada bawahan dan juga termasuk EO untuk segera diperbaiki,” katanya.
Penulis : Tim