KABAR SAROLANGUN –Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun menggelarkan kegiatan sunatan gratis bagi masyarakat Sarolangun pada masa libur sekolah tahun 2023 ini, yang tentunya akan dapat membantu masyarakat yang tidak mampu dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Program sunatan gratis itu telah resmi dibuka dalam launching perdana oleh Penjabat Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri, M.App, Sc, pada Sabtu (17/06/2023) di balai Desa Pasar Singkut, Kecamatan Singkut.
Kadis Kesehatan Kabupaten Sarolangun Bambang Hermanto, S.KM, MM mengatakan bahwa kegiatan sunatan gratis akan dilakukan secara serentak di seluruh puskesmas dalam wilayah Kabupaten Sarolangun, terhitung dari tanggal 15 Juni 2023 hingga 14 Juli 2023 mendatang.
” Kegiatan ini dilaksanakan 15 Juni 2023 s.d 14 Juli 2023, selama libur sekolah, sehingga memang bagi masyarakat yang ingin melaksanakan sunatan silahkan mendatangi puskesmas setempat. Kami menginstruksikan kepada seluruh puskesmas untuk memberikan pelayanan sunatan secara gratis bagi masyarakat selama libur sekolah ini,” katanya.
Bambang Hermanto menjelaskan bahwa program sunatan gratis ini sudah dilakukan sejak tahun 2019 yang lalu saat itu ada sebanyak 800 orang anak ikut dalam kegiatan tersebut. Di tahun 2020 ada sebanyak 1.981 orang anak, namun pada tahun 2021 hingga 2022 kegiatan tersebut tidak dilaksanakan karena masa pandemi covid-19.
Berkat dorongan dan arahan Penjabat Bupati Sarolangun, Kata Bambang Hermanto, kegiatan tersebut kembali dilakukan pada tahun 2023 ini. Pihaknya mentargetkan sebanyak 2.000 orang anak akan di khitan secara gratis.
” Pada hari ini kita targetkan sebanyak 100 orang dan tadi sudah mendaftar sebanyak 80 orang anak dan selama libur sekolah ini kita targetkan sebanyak 2.000 orang anak,” katanya.
Selain itu, Kadis Kesehatan Sarolangun ini juga mengatakan bahwa kegiatan sunatan gratis selama libur sekolah dilaksanakan karena masa libur ini anak-anak memiliki waktu yang panjang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas dan pemulihan kesehatan setelah melakukan sunatan.
” Kedepan kita harapkan agar kegiatan sunatan ini dilakukan dengan terencana dan teranggarkan, termasuk pemberian insentif bagi tenaga medis yang melaksanakan kegiatan sunatan, sebab biasanya dalam berkhitan ini dikenakan biaya Rp 500 ribu setiap anak,” katanya.
Penulis : A.R Wahid Harahap
