Selasa, Oktober 8, 2024
BerandaDAERAHKetua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari Sambut Aksi Demo FKBPDSB, Sebut Tunjangan BPD...

Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari Sambut Aksi Demo FKBPDSB, Sebut Tunjangan BPD Dinaikkan Secara Bertahap

Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari beserta anggota DPRD Sarolangun Fahrul Rozi, Fadlan Kholiq saat menemui aksi unjuk rasa dari FKBPDSB di pintu gerbang gedung DPRD Sarolangun

KABAR SAROLANGUN –Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari, SE, M.Pd, bersama Ketua Komisi I DPRD Sarolangun Drs H Fahrul Rozi, M.Si, dan Anggota DPRD Sarolangun Fadlan Kholiq, SE, ME, Sy, menyambut kedatangan aksi unjuk rasa dari Forum Komunikasi Anggota Badan Permusyawaratan Desa Sarolangun Bersatu (FKBPDSB), Senin (11/09/2023) di Gedung DPRD Sarolangun.

Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan oleh puluhan Anggota BPD se-Kabupaten Sarolangun yang sebelum ke DPRD Sarolangun melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Bupati Sarolangun.

Dari pantauan dilapangan, aksi unjuk rasa tersebut di kawal ketat aparat kepolisian TNI, Polri dan Satpol PP Sarolangun, yang dihadiri Plh Sekda Sarolangun Ir Dedi Hendri, M.Si, Kabag OPS Polres Sarolangun Kompol A Bastari Yusuf, Danramil 420-04 Sarolangun Mayor Inf Abdul Aziz, Kasatpol PP Sarolangun Drs Muhammad Idrus, Kakan Kesbangpol Sarolangun Hudri, M.Pd.I, Kadis PMD Sarolangun Muliyadi, serta jajaran aparat keamanan.

Dalam orasinya, Korlap Aksi Muhammad Arham mengatakan bahwa pihaknya menuntut realisasi kesepakatan apa yang sudah disepakati bersama sebelumnya untuk menaikkan tunjangan Anggota BPD Kabupaten Sarolangun.

Maka pihaknya, meminta PJ Bupati Sarolangun untuk menaikkan tunjangan BPD Kabupaten Sarolangun setara dengan Pemerintah Desa

” Kalau tidak ada realisasi, kami tidak akan bubar dari sini, karena menurut kami janji itu adalah hutang. Kami hadir disini di biayai masing-masing pak, kami berjuang bukan untuk kami sendiri tapi bagi seluruh anggota BPD se-Kabupaten Sarolangun. Kita harapkan agar tunjangan BPD Kabupaten Sarolangun bisa dinaikkan sebesar Rp 300 ribu,” katanya.

Menurut Arham, Anggota BPD itu adalah mitra kerja sama Kepala Desa, yang tentunya diharapkan kerja sama itu dapat memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat yang ada di Desa. Salah satunya penunjang tentu harus dilakukan pelatihan dalam peningkatan kapasitas anggota BPD.

” Kami meminta kepada bapak PJ Bupati Sarolangun untuk menganggarkan biaya pelatihan BPD/Kepala Desa dianggarkan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
Meminta PJ Bupati Sarolangun untuk mempertegas aturan regulasi kinerja BPD dalam hal kinerja kepala desa, keuangan desa dan fungsi kepala desa dalam kewenangan dan batasan dalam hal penggunaan dana desa dan larangannya sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan,” katanya.

Usai berorasi di depan gedung DPRD sarolangun, aspirasi yang disampaikan mendapatkan tanggapan Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari.

Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari saat diwawancara awak media

Tontawi Jauhari mengatakan bahwa sangat menghargai perjuangan yang dilakukan oleh para anggota BPD Kabupaten Sarolangun dalam memperjuangkan hak-hak berupa penambahan tunjangan dan peningkatan kapasitas anggota BPD Kabupaten Sarolangun.

” Apa yang menjadi hajat BPD Sarolangun akan menjadi bahan pemikiran kita, dan akan kita tindaklanjuti. Yang namanya uang tunjangan tetap kita pertimbangan cuman secara bertahap,” katanya.

Ditegaskan politisi partai Golkar ini bahwa pihaknya pada prinsipnya siap membantu menaikkan tunjangan BPD sesuai dengan prosedur berupa usulan tunjangan BPD yang disampaikan oleh pihak eksekutif dalam hal ini Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang diajukan dalam pembahasan R-KUA dan PPAS.

” Kondisi keuangan masih dalam kondisi covid saat itu, dan sekarang juga sudah kami rasakan juga apa yang dirasakan oleh kawan-kawan bpd, yang sudah seharusnya memang layak untuk di naikkan. Hari ini, pak sekda sudah jawab terkait dengan kompetensi anggota BPD insa Allah akan menjadi prioritas kita. Dan di tahun 2024 nanti kita akan melaksanakan pelatihan anggota BPD,” katanya.

” Aturan kita tegakkan, bapak-bapak sudah pas untuk mengusulkan pelatihan anggota BPD. Dengan harapan tahu aturan, tugas dan fungsi bpd dengan baik. Apa yang bapak dan ibu butuhkan, kalau anggarannya ada kita akan sepakati. Soal tunjangan berapa yang diusulkan oleh pihak eksekutif, kami akan langsung setujui,” kata dia menambahkan.

Tontawi juga menegaskan bahwa tunjangan anggota BPD tidak serta Merta langsung dinaikan secara drastis melainkan dilakukan secara bertahap mengingat kondisi keuangan daerah APBD Kabupaten Sarolangun sehingga kedepan apa yang menjadi tuntutan dari para anggota BPD bisa terealisasi.

” Untuk pelatihan sudah dianggarkan dalam R-KUA untuk diusulkan ke dprd untuk disetujui bersama, tentu kami DPRD saat pembahasan nanti akan melihat sejauh mana usulan pemerintah terkait hak-hak BPD yang disampaikan, tentunya pelatihan akan memahami regulasi di dalam Permendagri 110 tahun 2016 di situ jelas ada kewenangan BPD , ketika difungsikan akan balance antara BPD dengan kepala desa. Sehingga apa yang menjadi tujuan pemerintah desa dan pemerintah kabupaten akan terwujud,” katanya.

Penulis : A.R Wahid Harahap

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

BERITA TERBARU