KABAR SAROLANGUN – Menjelang bulan suci ramadhan 1446 Hijriyah/2025 Masehi, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan Kabupaten Sarolangun melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Atas Sarolangun, Kamis (27/02/2025).
Sidak tersebut dalam rangka Pemantauan dan Pengawasan Komoditi Bahan Pangan Strategis dalam rangka menghadapi Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriyah/2025 Masehi.
Dari pantauan dilapangan, Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Sarolangun Ir Dedy Hendry, M.Si, memimpin langsung sidak tersebut yang berjalan dengan lancar.
Turut hadir Kasat Intelkam AKP Tarjono, SH, MH, Danramil 420-04 Sarolangun Mayor Inf Abdul Aziz, Kabag Ekonomi dan SDA Davidman, ST, Kadis Ketahanan Pangan Efrianto, S.Pd, M.Pd, Kadis TPHP Sarolangun Dulmuin, Sp, Kadiskanak Sarolangun Setiadi, S.Pt, Kadishub Sarolangun Supryanto, S.IP, dan Kadisperindagkop Sarolangun Drs Muslihadi, M.Pd.
Hadir juga Kasat Pol PP Sarolangun Drs Muhammad Idrus, Kepala Inspektorat Sarolangun Henriman, S.Sos, Jajaran tim TPID dan Satgas Pangan Kabupaten Sarolangun serta Personil Gabungan TNI, Polri, Satpol PP, dan Dishub.
Dalam kegiatan tersebut, TPID dan Satgas Pangan tampak memantau langsung harga bahan pangan strategis yang ada di pasar, ditemukan harga daging sapi mengalami kenaikan dengan besaran mencapai Rp 150.000,-/Kg.
Sementara komoditi pangan lainnya relatif normal dengan kondisi masih dibawah harga eceran tertinggi (HET), seperti beras Rp 14.000,- Perkg, Ayam Potong Rp 33.000,- Perkg, Cabe Merah Rp 40.000,-/Kg s.d Rp 50.000,-/Kg, Cabe Rawit, Rp 60.0000,-/Kg, Telor – Rp 55.000,-/Karpet, Beras Rp 14.000,-/Kg, Beras Padi Usang – Rp 12.500,-/Kg, hingga Bawang Merah – Rp 37.000,-/Kg.
PJ Sekda Sarolangun Dedy Hendry usia sidak tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini guna melakukan pemantauan dan pengawasan komoditi bahan pangan strategis dan menjaga ketersediaan serta serta mengantisipasi lonjakan harga bahan pengan pokok strategis di Kabupaten Sarolangun.
” Hari ini kita dengan TPID dan Satgas Pangan kita melakukan pengecekan pasar, pasokan dan harga, kita lihat rata rata masih harga eceran dibawah HET, cuman ada satu memang tinggi yaitu cabe rawit, terutama cabe geprek,” katanya.
” Kita memantau pasokan dan harga bahan pokok yang kita anggap menjadi faktor penyebab kenaikan inflasi di Kabupaten Sarolangun. Prioritas kita adalah bahan pokok penting, dan kita lakukan sidak pasar dan memantau gudang-gudang untuk mengatur berapa stock yang ada di gudang-gudang,” kata dia menambahkan.
Tentunya TPID dan Satgas Pangan berupaya untuk mencegah terjadinya kenaikan harga sembako di wilayah Kabupaten Sarolangun, maka dilakukan pemantauan dan mendata perkembangan harga sembako di Kabupaten Sarolangun.
” Memang untuk kondisi hari ini Harga daging mengalami kenaikan menjelang bulan puasa ini, akan tetapi stock daging kita cukup sehingga kenaikan ini bukan karena stock yang tidak stabil,” katanya.
Penulis : A.R Wahid Harahap
