Sabtu, Juni 21, 2025
spot_img
spot_img

Pria di Sarolangun Nekat Tantang Aparat Hingga Lontarkan Hinaan Prabowo, Ternyata Permasalahan Sumur Minyak Ilegal Bersama Koperasi BSE

Supatman, Salah seorang Warga yang viral dalam video beredar luas berisi ucapan hinaan kepada prabowo dalam dialog dengan sekelompok orang yang mengatasnamakan Koperasi BSE terkait Minyak Illegal

KABAR SAROLANGUN- Media sosial dihebohkan dengan video viral seorang pria di Sarolangun yang berani menantang aparat TNI-Polri dan melontarkan hinaan terhadap Prabowo.

Aksi nekat pria tersebut diduga terkait dengan penguasaan sumur minyak ilegal di Desa Lubuk Napal, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun.

Dalam video yang beredar luas, pria yang diketahui bernama Supatman, warga Desa Danau Serdang, Kecamatan Pauh, Sarolangun, terdengar lantang menantang aparat keamanan.

” Panggil sama saya siapa aja, TNI, Polri, hah itu, panggil semua, ini masyarakat,” ujarnya dengan nada tinggi, seolah menantang.

Usut punya usut, konflik ini bermula dari perselisihan antara Supatman dan sekelompok orang yang mengatasnamakan Koperasi Batanghari Sumber Energi (BSE) dari Kabupaten Batanghari.

Pihak koperasi diduga mencoba mengakuisisi minyak ilegal dari lokasi pengeboran yang dikuasai Suparman dengan harga yang jauh di bawah pasaran, memicu amarah warga setempat. Hingga kini aktivitas sumur minyak ilegal di lokasi kejadian menjadi sorotan tajam.

Kepala Desa Danau Serdang, Ali Muhlisin, Selasa (20/50/2025) kepada sejumlah awak media saat di konfirmasi melalui telepon genggamnya membenarkan kejadian tersebut dan mengungkapkan bahwa ia menyaksikan langsung ketegangan di lokasi.

Ia menjelaskan bahwa pihak koperasi BSE sempat meminta izin untuk masuk dan membuka gudang di lokasi pengeboran, namun ia menekankan pentingnya legalitas dan sosialisasi kepada masyarakat.

“Saya bilang, jika legalitasnya lengkap tidak apa-apa, namun harus temui pihak kabupaten terlebih dahulu, karena kami di desa perpanjangan tangan pemerintah paling kecil,” katanya.

Selain itu, jika benar-benar melakukan pembukaan gudang di lokasi itu, harus dilakukan sosialisasi terlebih dahulu pada masyarakat.

“Saya tidak mau ujuk-ujuk langsung tegak, dikhawatirkan asumsi masyarakat saya mendapatkan keuntungan dari situ,”katanya.

Situasi semakin memanas ketika mediasi yang diupayakan gagal, dan warga mulai emosi. Kades dengan sapaan pak Busin, yang berusaha meredakan situasi, mengaku ditelepon oleh pihak koperasi untuk melerai keributan.

” Sekarang pelaku diproses di Polres Sarolangun, pihak BSE juga akan dipanggil,” ungkap Busin. “Koperasi ini baru sekali masuk di lokasi kejadian, meresahkan masyarakat karena koperasi membeli minyak masyarakat terlalu murah,”katanya.

Penulis : A.R Wahid Harahap

- Advertisment -spot_img

BERITA TERBARU